Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Etika Kontrak: 4 Kewajiban Produsen terhadap Konsumen

Etika Kontrak: 4 Kewajiban Produsen terhadap Konsumen

Situsekonomi.com - Hubungan antara perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan hubungan kontraktual, dan kewajiban moral perusahaan pada konsumen adalah seperti yang diberikan dalam hubungan kontraktual. Jadi, perusahaan berkewajiban untuk memberikan produk sesuai dengan karakteristik yang dimaksud dan konsumen memiliki hak korelatif untuk memperoleh produk dengan karakteristik yang dimaksud (Sunyoto, 241: 2016). Adapun kewajiban produsen/penjual terhadap konsumen adalah sebagai berikut:

1. Kewajiban untuk Mematuhi

Kewajiban untuk memberikan suatu produk dengan karakteristik persis seperti yang dinyatakan perusahaan, yang mendorong konsumen untuk membuat kontrak dengan sukarela dan yang membentuk pemahaman konsumen tentang apa yang disetujui akan dibelinya. Jadi, pihak penjual berkewajiban memenuhi klaim yang dibuatnya tentang produk yang dijual.

Tidak seperti Wintherop Laboratories memasarkan produk penghilang rasa sakit yang oleh perusahaannya diklaim sebagai obat nonaddictive (tidak menyebabkan ketergantungan). Selanjutnya, seorang pasien yang menggunakan produk tersebut menjadi ketergantungan dan akhirnya meninggal karena over dosis.

2. Kewajiban untuk Mengungkapkan

Penjual yang akan membuat perjanjian dengan konsumen untuk mengungkapkan dengan tepat apa yang akan dibeli konsumen dan apa saja syarat penjualannya. Ini berarti bahwa penjual berkewajiban memberikan semua fakta kepada konsumen tentang produk tersebut yang dianggap berpengaruh kepada keputusan konsumen untuk membeli. Contoh, jika pada sebuah produk yang dibeli konsumen terdapat cacat yang berbahaya atau berisiko terhadap kesehatan dan keamanan konsumen, maka harus diberitahu.

3. Kewajiban untuk Tidak Memberikan Gambaran yang Salah

Penjual harus menggambarkan produk yang ia tawarkan dengan benar. Ia harus membangun pemahaman yang sama tentang barang yang ia tawarkan di pikiran konsumen sebagaimana barang tersebut adanya.

Jangan sampai terjadi misrepresentasi bersifat koersif, yaitu seseorang yang dengan sengaja memberikan penjelasan yang salah pada orang lain agar orang tersebut melakukan sesuatu seperti yang diinginkannya, bukan seperti yang diinginkan orang itu sendiri apabila dia mengetahui yang sebenarnya. Contoh, pembuat perangkat lunak atau perangkat keras komputer memasarkan produk yang mengandung 'bug' atau cacat tanpa memberitahu tentang fakta tersebut.

4. Kewajiban untuk Tidak Memaksa

Penjual berkewajiban untuk tidak memanfaatkan keadaan emosional yang mungkin mendorong pembeli untuk bertindak secara irasional dan bertentangan dengan kepentingannya, tidak memanfaatkan ketidaktahuan, ketidakdewasaan, kebodohan, atau faktor lain yang mengurangi atau menghapuskan kemampuan pembeli untuk menetapkan pilihan secara bebas.

BACA JUGA:

Penutup

Itulah pembahasan kita mengenai 4 kewajiban produsen terhadap konsumen. Setiap pengusaha harus mengerti akan hal ini. Kebanyakan mereka hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun mereka mengabaikan kewajiban mereka atas konsumen.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.