Perbedaan antara Startup Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn
Bicara mengenai perkembangan bisnis di Indonesia, saat ini sudah ada banyak perusahaan Indonesia yang memiliki kemajuan yang sangat pesat. Kemajuan yang pesat ini ditandai dengan adanya nilai jual dari perusahaan tersebut.
Berdasarkan nilai jual itu, perusahaan-perusahaan dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu unicorn, decacorn dan juga hectocorn. Istilah ini pertama kali diperdengarkan pada masyarakat Indonesia sejak adanya debat calon presiden yang diselenggarakan pada tahun 2019 yang lalu. Anda yang penasaran dengan tiga golongan perusahaan ini, berikut adalah ulasannya:
Nilai Jual dari Sebuah Perusahaan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perusahaan-perusahaan (baik di Indonesia maupun di dunia) bisa dibagi tingkat kesuksesannya berdasarkan nilai jualnya. Nilai jual dari sebuah perusahaan merupakan nilai yang dimiliki oleh perusahaan tersebut jika dijual sahamnya. Nilai ini lebih dari sekadar nilai investasi yang didapatkan oleh perusahaan.
Besar kecilnya nilai sebuah perusahaan dibedakan menjadi tiga golongan sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya. Ketiga penilaian ini merupakan penilaian yang didapatkan oleh perusahaan yang masih startup atau masih baru. Lalu, apa perbedaan antara ketiga golongan ini?
Istilah Unicorn
Istilah Unicorn merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan perusahaan yang memiliki nilai jual lebih dari 1 miliar. Istilah unicorn ini merupakan istilah yang terinspirasi dari seekor kuda dengan tanduk tunggal. Perusahaan-perusahaan startup yang dinilai sebagai perusahaan unicorn biasanya dipandang sebagai perusahaan yang cukup menguntungkan bagi investor.
Ketika sebuah perusahaan startup sudah mencapai level unicorn, maka makin besar kesempatannya untuk mendapatkan nilai investasi yang lebih tinggi. Di Indonesia, perusahaan yang sudah menempati level unicorn ini sangat banyak, mulai dari Go-Jek, Bukalapak, Traveloka hingga Tokopedia dan masih banyak lagi yang lainnya.
Istilah Decacorn
Selanjutnya, istilah kedua yang digunakan untuk menggambarkan nilai dari sebuah perusahaan adalah istilah decacorn. Istilah ini merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah perusahaan yang memiliki nilai lebih dari 10 miliar. Istilah decacorn ini merupakan istilah yang keluar karena perusahaan startup yang mencapai level unicorn sudah sangat banyak.
Baca Juga: Marketing 4.0! Mengapa Sangat Penting?
Untuk perusahaan Indonesia sendiri yang telah mencapai level ini belum ada. Akan tetapi, di Asia Tenggara sudah cukup banyak perusahaan yang masuk dalam level ini. Salah satu perusahaan Asia Tenggara yang kita kenal di Indonesia dan sudah mencapai level decacorn adalah perusahaan taksi online, yaitu Grab.
Istilah Hectocorn
Istilah Hectocorn merupakan istilah yang muncul untuk menggambarkan nilai perusahaan startup yang sudah sangat tinggi. Perusahaan yang sudah mencapai level hectocorn ini merupakan perusahaan yang levelnya berada di atas decacorn. Sebuah perusahaan bisa disebut sebagai hectocorn ketika perusahaan tersebut memiliki nilai lebih dari 100 miliar.
Penutup
Nilai-nilai yang digunakan sebagai standar penyebutan unicorn, decacorn, dan hectocorn bukanlah nilai yang dihitung dalam bentuk rupiah, melainkan dihitung berdasarkan satuan dolar. Hal inilah yang menyebabkan perusahaan-perusahaan yang sudah masuk setidaknya dalam level unicorn memang merupakan sebuah perusahaan yang patut diacungi jempol.