Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

8 Manfaat Adanya Penerapan Etika dalam Bisnis

8 Manfaat Adanya Penerapan Etika dalam Bisnis

Situsekonomi.com - Budaya perusahaan dapat membantu perusahaan meraih sukses yang diinginkannya. Untuk dapat memanfaatkan budaya perusahaan dengan maksimal, perusahaan perlu menanamkan nilai yang sama pada setiap karyawannya (Sunyoto, 40: 2016).

Kebersamaan dalam menganut budaya atau nilai yang sama menciptakan rasa kesatuan dan percaya dari masing-masing karyawan. Bila hal itu telah terjadi maka akan tercipta lingkungan kerja yang baik dan sehat.

Lingkungan seperti itu dapat membangun kreativitas dan komitmen yang tinggi dari para karyawan. Pada akhirnya, mereka mampu memperbaiki kinerja serta mengakomodasi berbagai perubahan dalam perusahaan ke arah yang positif (Gea, 2005).

Sesuai hukum sebab akibat, suatu tindakan seseorang baik itu benar dan salah akan mempunyai akibat positif dan negatif. Begitu juga dalam bisnis, penerapan etika dalam kegiatan bisnis akan membawa dampak yang positif bagi kelangsungan suatu bisnis.

Penerapan etika didasarkan pada kewajiban suatu perusahaan untuk menghormati nilai-nilai, norma-norma hukum, dan kehidupan sosial masyarakat. Adapun manfaat yang diperloeh dari adanya penerapan etika dalam bisnis, (Nawatmi, 2010), yaitu:

1. Melarang yang Seharusnya Tidak Dilakukan

Etika bisnis (business ethic) berusaha untuk melarang perilaku bisnis, manajer perusahaan dan pekerja yang seharusnya tidak dilakukan. Etika bisnis memengaruhi bagaimana perusahaan berhubungan dengan para pekerjanya, bagaimana pekerja berhubungan dengan perusahaan dan bagaimana perusahaan berhubungan dengan agen atau pelaku ekonomi lain. Etika mengarahkan manusia menuju aktualisasi kapasitas terbaiknya.

2. Meningkatkan Nilai Entitas Bisnis

Penerapan etika dan kejujuran dalam bisnis akan meningkatkan nilai entitas bisnis itu sendiri. Dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi ditambah dengan konsumen yang semakin kritis, maka kalau kepuasan konsumen tetap dijaga akan menyebabkan perusahaan sustainable dan dapat dipercaya dalam jangka panjang.

3. Meningkatkan Motivasi Para Pekerja

Perusahaan yang menerapkan etika akan meningkatkan motivasi para pekerja karena selain dituntut menghasilkan produk dan pelayanan yang terbaik, juga diperoleh dengan cara yang baik pula. Penerapan etika bisnis juga melindungi prinsip kebebasan berusaha dan meningkatkan keunggulan bersaing, selain itu juga mencegah terkena sanksi-sanksi pemerintah karena melanggar etika yang dapat digolongkan sebagai perbuatan melawan hukum. Tanpa etika bisnis, maka perusahaan akan lepas kendali, menggunakan berbagai cara, mengorbankan apa saja demi mencapai tujuan.

4. Berkontribusi terhadap Citra Perusahaan

Etika bisnis juga berhubungan dengan nilai merek (brand value). Perilaku bisnis yang beretika berkontribusi terhadap citra perusahaan. Caranya dengan memberi pelatihan pada para pekerja mengenai etika, hasilnya sungguh luar biasa, misalnya, menurunnya biaya, menurunnya pelanggaran dan perusakan pada merek atau reputasi dan pada akhirnya menurunkan penalti atau hukuman akibat melanggar aturan yang ditetapkan.

5. Menaikkan EPS Perusahaan

Menurut pendiri General Electric, Reginald Jones, kinerja organisasi dengan etika sangat berhubungan. Hasil studi dari The Performance Group, sebuah konsorsium (Volvo, Unilever, Monsanto, Imperial Chemical Industries, Deutsche Bank, Electrolux dan Gerling) menemukan bahwa pengembangan produk yang ramah lingkungan dan peningkatan environmental compliance bisa menaikkan EPS (earning per share) perusahaan, mendongkrak keuntungan dan menjamin kemudahan dalam mendapatkan kontrak atau persetujuan investasi.

6. Memengaruhi Kehidupan Sosial di Lingkungan Perusahaan

Etika perusahaan juga memengaruhi kehidupan sosial di lingkungan perusahaan yang bisa berdampak pada kinerja perusahaan secara umum. Schwepker, Scott J. Vittel dan Anurson, menemukan adanya hubungan yang positif antara penerapan etika dan kepuasan kerja.

Kepuasan kerja bisa berupa kepuasan terhadap kompensasi, atasan, promosi, rekan kerja dan lain-lain. Ketika etika sudah terinstitusionalisasikan, maka pekerja diharapkan akan diperlakukan dengan adil, baik dalam kompensasi, promosi, maupun penyelesaian konflik.

7. Memiliki Keunggulan Kompetitif

Para pekerja akan setia bekerja melayani perusahaan yang bersikap adil dan menghargai pekerja. Intinya, perusahaan yang menerapkan etika akan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan yang tidak beretika.

Hasil penelitian Vardi (2001), menunjukkan adanya hubungan yang negatif antara penerapan etika dan penyimpangan perilaku pekerja. Penyimpangan perilaku pekerja timbul karena buruknya penerapan etika di tempat bekerja. Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi organisasi.

8. Menghindari Perusahaan dari Kerugian Besar

Dalam risetnya, Murphy menjelaskan adanya kerugian sebesar US$6-200 miliar setiap tahun atas penyimpangan yang dilakukan pekerja. Dampak negatif dari perilaku perusahaan yang tidak etis bukan hanya menimpa perusahaan itu sendiri, melainkan juga masyarakat secara umum. Ketidaketisan perusahaan, selain menimbulkan persepsi yang buruk di mata masyarakat juga menurunkan moral para pekerja akibat beban psikologis bekerja di perusahaan yang tidak beretika dan juga memunculkan ketidakpercayaan publik terhadap perusahaan di masa depan.

BACA JUGA:

Melalui penerapan good corporate governance, corporate social responsibility, dan penerapan kode etik dalam berbisnis, pelaku bisnis mempunyai tujuan untuk memajukan perusahaan, negara, lingkungan, dan masyarakat. Dengan adanya etika dalam berbisnis, perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan semata.

Namun, perusahaan merupakan motor utama penggerak kehidupan masyarakat dan negara. Pada dasarnya, manusia hidup membutuhkan beberapa kebutuhan pokok berupa sandang, pangan, dan papan.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.