Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tujuan yang Ingin Dicapai Perusahaan

Tujuan yang Ingin Dicapai Perusahaan

Situsekonomi.com - Pengelolaan arus dana di dalam perusahaan harus dilakukan dengan efisien. Secara tidak langsung, kita mengakui bahwa adanya suatu sasaran atau tujuan, apakah pertimbangan tentang suatu keputusan keuangan itu efisien atau tidak harus didasarkan pada suatu standar tertentu.

Walaupun di dalam suatu perusahaan mungkin saja terdapat beberapa macam tujuan antara lain meningkatkan keuntungan atau kekayaan pemiliknya semaksimal mungkin dan tanggung jawab sosial, kepemilikan di dalam perusahaan dibuktikan dengan lembar saham biasa. Setiap lembar saham menyatakan bahwa pemiliknya memiliki 1/n dari saham perusahaan, di mana n = jumlah lembar saham yang dikeluarkan.

Untuk tujuan kita, kekayaan pemegang saham dinyatakan dengan harga pasar per saham dari perusahaan yang bersangkutan. Walaupun harga pasar mungkin bukan merupakan alat yang sempurna untuk mengukur kekayaan semua pemegang saham, tetapi itulah yang terbaik dari yang ada (Sunyoto, 201: 2016).

Jika modal saham perusahaan tidak diperjualbelikan di dalam bursa saham (tidak go public) maka harga opportunity harus dipakai. Dengan menganalisis perusahaan yang serupa yang sahamnya diperjualbelikan dalam bursa saham, kita dapat menaksir harga pasar dari perusahaan yang tidak go public.

Menurut James Van Horne (1986), tujuan perusahaan terdiri dari:

1. Tujuan Maksimisasi Keuntungan atau Maksimisasi Kekayaan

Maksimisasi keuntungan dianggap sebagai sarana yang tepat dari suatu perusahaan, tetapi sebenarnya maksimisasi kekayaan pemegang saham adalah sasaran yang lebih bersifat inklusif. Satu hal, yakni total keuntungan tidak sepenting pendapatan per lembar saham.

Meskipun demikian, maksimisasi pendapatan per lembar saham juga bukan sepenuhnya merupakan sasaran, tetapi sebagian karena tidak menjelaskan soal waktu atau lamanya hasil yang diharapkan akan diperoleh. Kelemahan yang lain di dalam sasaran maksimisasi pendapatan per lembar saham adalah tidak dipertimbangkannya unsur risiko dari arus pendapatan yang akan diperoleh.

Beberapa proyek investasi dapat lebih tinggi risikonya dari proyek lain. Akibatnya, arus pendapatan yang akan diperoleh per lembar saham dari proyek ini akan lebih tinggi risikonya jika proyek ini dilaksanakan.

Tambahan pula tinggi rendahnya risiko suatu perusahaan tergantung juga pada perbandingan antara besarnya jumlah utang dengan modal sendiri di dalam struktur permodalannya. Risiko keuangan ini juga memengaruhi risiko keseluruhan kepada investor. Dua perusahaan yang diharapkan mempunyai pendapatan per saham sama, tetapi yang satu arus pendapatannya lebih tinggi risikonya dari yang lain, maka harga pasar saham perusahaan yang tinggi risikonya tersebut akan lebih rendah.

Akhirnya sasaran maksimisasi pendapatan per lembar saham ini tidak memperhitungkan pengaruh kebijakan dividen atas harga pasar saham. Jika sasarannya semata-mata untuk maksimisasi pendapatan per lembar saham, perusahaan tidak pernah satu rupiah pun membayar dividen.

Paling tidak perusahaan dapat memperbaiki pendapatan per lembar sahamnya dengan cara menahan laba dan menanamkannya di dalam efek-efek. Sejauh pembayaran dividen dapat memengaruhi nilai saham, maksimisasi pendapatan per lembar saham tidak akan merupakan sasaran yang dengan sendirinya memuaskan.

2. Tujuan Tanggung Jawab Sosial

Maksimisasi kekayaan pemegang saham tidak berarti bahwa manajemen mengabaikan tanggung jawab sosial seperti melindungi konsumen, membayar gaji yang wajar kepada pegawai, menjaga keselamatan pekerja, memberi bantuan dalam bidang pendidikan, dan secara aktif menjaga kebersihan lingkungan, air, dan udara. Banyak orang berpendapat bahwa perusahaan tidak punya pilihan lain kecuali harus bertindak dengan rasa tanggung jawab sosial yang tinggi. Alasan mereka adalah kekayaan pemegang saham dan mungkin juga eksistensi perusahaan akan sangat tergantung kepada tanggung jawab sosial tidak didefinisikan secara jelas, maka sulit untuk memformulasikan sasaran yang sesuai.

Tanggung jawab sosial menimbulkan masalah-masalah tertentu bagi perusahaan. Tanggung jawab sosial berkemungkinan tidak sama antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dan terkadang bertentangan dengan sasaran maksimisasi kekayaan.

Beberapa tindakan sosial tertentu, secara jangka panjang, tidak dapat disangkal merupakan kepentingan para pemegang saham dan harus dilaksanakan. Adapun tindakan sosial yang tidak begitu jelas dalam jangka panjang dapat mengganggu, baik keuntungan maupun kekayaan pemegang saham.

Dari segi masyarakat umum, gangguan ini dapat menimbulkan pertentangan. Suatu tujuan yang dikehendaki oleh masyarakat mungkin hanya dapat dicapai dengan cara alokasi sumber-sumber ekonomi yang tidak efisien.

Karena ketidakefisienan merupakan hambatan bagi pertumbuhan ekonomi, kita akan mendapatkan bahwa kebutuhan ekonomi kita menjadi kurang terpuaskan. Dalam masa di mana terdapat keinginan yang tidak terpenuhi dan kekurangan, maka proses alokasi menjadi sangat penting.

BACA JUGA:

Kesimpulan

Banyak orang berpendapat bahwa manajemen tidak seharusnya menyelesaikan pertentangan kepentingan tersebut di atas. Masyarakatlah dengan perspektif umum yang luas harus memutuskan dan menentukan sikap dalam masalah ini.

Hanya masyarakatlah yang bertindak melalui kongres atau badan perwakilan pemerintah lainnya dapat menimbang dan menilai keseimbangan untung rugi antara pencapaian cita-cita sosial dan ketidakefisienan yang terjadi di dalam mendistribusikan sumber-sumber ekonomi sehubungan dengan pencapaian cita-cita sosial tadi. Dengan cara tersebut, Perusahaan dapat melakukan maksimisasi kekayaan juga sekaligus mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang efisien dengan tetap memerhatikan ketentuan-ketentuan pemerintah yang membatasi geraknya. Di bawah sistem semacam ini, perusahaan dapat dilihat sebagai prodsuen barang-barang sosial maupun private, dan maksimisasi kekayaan pemegang saham tetap dapat terus berjalan sebagai sasaran yang harus dicapai oleh perusahaan.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.