Tantangan Manajemen: Awal Kegagalan Wal-Mart
Situs Ekonomi - Kesalahan pertama yang dilakukan Wal-Mart adalah menyimpan bola rugbi (football) di negara yang tergila-gila dengan sepakbola (soccer). Di daerah pinggiran kota Sao Paulo, Brazil, perusahaan Amerika Serikat (AS) yang sangat sukses ini menemukan bahwa barang dagangannya, taktik, dan perilaku tidak selalu berhasil di pasar internasional.
Dengan kesempatan pertumbuhan di dalam negeri yang semakin kecil, Wal-Mart memulai perang dengan membawa slogan "setiap hari harga murah" di pasar yang sedang berkembang, seperti Brazil, Argentina, Cina, dan Indonesia. Namun, berbisnis secara internasional merupakan proses belajar, dan terkadang merugikan.
Pada dua tahun pertama di Amerika Selatan, Wal-Mart mengalami kerugian yang diperkirakan sebesar $48 juta. Bagian yang paling sulit adalah adanya persaingan ketat dari perusahaan seperti Group Pao de Acucar SA dari Brazil dan Carrefour SA dari Prancis, yang telah memiliki posisi kuat di wilayah tersebut.
Namun, para analis juga mempermasalahkan Wal-Mart karena gagal melakukan pekerjaannya dengan baik. Wal-Mart membuat beberapa kesalahan yang dianggap terlalu boros, salah satunya adalah membeli mesin peniup daun yang tidak bermanfaat di lingkungan Sao Paulo yang padat.
BACA JUGA:
Wal-Mart membawa peralatan untuk menangani persediaan yang tidak sesuai dengan standar palet lokal dan memasang sistem komputerisasi tata buku yang tidak memperhitungkan sistem perpajakan Brazil yang rumit. Mungkin, yang paling menghancurkan adalah keras kepalanya perusahaan untuk melakukan "cara Wal-Mart" dengan menghilangkan beberapa pemasok dan memecat karyawan lokal.
Sumber: Jonathan Friedland dan Louise Lee, "The Wal-Mart Way Sometimes Gets Lost in Translation Overseas," The Wall Streat Journal (8 Oktober 1997), Al, A12.
Sumber: Walmart.com
Dengan kesempatan pertumbuhan di dalam negeri yang semakin kecil, Wal-Mart memulai perang dengan membawa slogan "setiap hari harga murah" di pasar yang sedang berkembang, seperti Brazil, Argentina, Cina, dan Indonesia. Namun, berbisnis secara internasional merupakan proses belajar, dan terkadang merugikan.
Pada dua tahun pertama di Amerika Selatan, Wal-Mart mengalami kerugian yang diperkirakan sebesar $48 juta. Bagian yang paling sulit adalah adanya persaingan ketat dari perusahaan seperti Group Pao de Acucar SA dari Brazil dan Carrefour SA dari Prancis, yang telah memiliki posisi kuat di wilayah tersebut.
Namun, para analis juga mempermasalahkan Wal-Mart karena gagal melakukan pekerjaannya dengan baik. Wal-Mart membuat beberapa kesalahan yang dianggap terlalu boros, salah satunya adalah membeli mesin peniup daun yang tidak bermanfaat di lingkungan Sao Paulo yang padat.
BACA JUGA:
- Apa Itu Manajemen Persediaan dan Mengapa Dianggap Perlu?
- Manajemen Kualitas Total
- Aktivitas Manajemen: Keragaman, Fragmentasi dan Kecepatan
Wal-Mart membawa peralatan untuk menangani persediaan yang tidak sesuai dengan standar palet lokal dan memasang sistem komputerisasi tata buku yang tidak memperhitungkan sistem perpajakan Brazil yang rumit. Mungkin, yang paling menghancurkan adalah keras kepalanya perusahaan untuk melakukan "cara Wal-Mart" dengan menghilangkan beberapa pemasok dan memecat karyawan lokal.
Sumber: Jonathan Friedland dan Louise Lee, "The Wal-Mart Way Sometimes Gets Lost in Translation Overseas," The Wall Streat Journal (8 Oktober 1997), Al, A12.