Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pentingnya Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian

Situs Ekonomi - Anggaplah bahwa jumlah-jumlah dalam neraca saldo telah benar tidak berlaku untuk semua akun. Namun, terkadang ada beberapa akun yang tidak mencerminkan keadaan sebenarnya (Soemarso, 2002: 124).

Salah satu penyebabnya adalah belum dibuatkannya dokumen pada akhir periode, sehingga transaksi belum dicatat. Contoh mengenai hal ini adalah beban gaji yang terjadi antara hari pembayaran terakhir dan tanggal laporan keuangan.

Beban ini biasanya belum dicatat dalam akun gaji. Beban ini pada umumnya dicatat pada waktu dibayar (dan dibuatkan dokumen untuk itu).

Kendatipun demikian, gaji yang belum saatnya dibayar ini sudah termasuk ke dalam beban untuk periode laporan keuangan, sebab jasanya telah diberikan dalam periode itu. Keadaan ini menunjukkan adanya utang gaji dan beban gaji yang belum dicatat.

Pada saat akan dibuat laporan keuangan, akun beban gaji dan utang gaji perlu disesuaikan. Untuk itu, perlu dibuatkan ayat jurnal penyesuaian.

Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) yang dibuat untuk akun-akun tertentu, pada hakikatnya adalah untuk mengoreksi akun-akun tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan, dan modal yang sebenarnya. Sejauh ini, kita mendapati bahwa ada dua macam keadaan di mana jurnal penyesuaian (adjustment) perlu dibuat (Soemarso, 2002: 125).

Pertama, keadaan di mana suatu transaksi telah terjadi, tetapi belum dicatat dalam akun. Contoh mengenai hal ini adalah beban gaji yang disebutkan di atas.

Sedangkan jurnal penyesuaian yang kedua menyangkut keadaan di mana suatu transaksi telah dicatat dalam suatu akun, tetapi saldonya perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan sebenarnya. Hal ini dapat kita permisalkan dengan perlengkapan yang telah dibeli dan dicatat dalam akun aktiva.

Pada akhir periode, sebagian dari perlengkapan sudah digunakan untuk kegiatan perusahaan. Dalam keadaan demikian, suatu ayat jurnal penyesuaian akan membuat saldo akun aktiva mencerminkan keadaan sebenarnya.

Perhatikan contoh berikut ini:

Pada tanggal 31 Desember 200A, Nona Reni memeriksa neraca saldo, dan memutuskan sebagai berikut:
  1. Peralatan laundry akan dapat dipakai selama tiga tahun. Penyusutan peralatan laundry untuk bulan Desember 200A dihitung sebesar Rp25.
  2. Perlengkapan yang ada pada tanggal 31 Desember 200A tinggal Rp50. Dengan demikian, jumlah yang telah terpakai untuk kegiatan usaha selama bulan Desember 200A adalah Rp150.
  3. Pembayaran gaji terakhir adalah Sabtu 28 Desember 200A. Pembayaran gaji berikutnya 4 Januari 200B. Gaji tanggal 30-31 Desember 200A sebesar Rp18 belum dibayar.
  4. Utang bank diambil pada tanggal 28 Desember 200A. Atas pinjaman ini, Laundry Reni dibebani bunga sebesar 12 persen setahun. Bunga tersebut dibayar sebulan sekali. Pembayaran bunga pertama akan jatuh pada tanggal 28 Januari 200B. Walaupun pada tanggal 31 Desember 200A belum ada pembayaran bunga, namun bunga dari tanggal 29 sampai dengan 31 Desember 200A akan menjadi beban pada bulan tersebut dan oleh karena itu harus dicatat.

Penyusutan

Semua aktiva tetap, kecuali tanah, akan meyusut. Ayat jurnal penyesuaian diperlukan untuk mencatat pengalokasian beban penyusutan (depreciation) ini yang merupakan pemindahan dari akun aktiva ke akun beban.

Namun, berbeda dengan terpakainya sewa dan beban-beban dibayar di muka lainnya, dalam hal penyusutan, jumlah yang dipindahkan hanyalah didasarkan atas taksiran saja, bukan didasarkan atas kenyataan yang dapat diperiksa kebenarannya. Oleh karena itu, baik harga perolehan maupun akumulasi penyusutannya dalam neraca, pengurangan atas aktiva ini dicatat sebagai kredit pada akun tersendiri, yaitu akumulasi penyusutan (accumulate depreciation)

Ayat jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat beban penyusutan (depreciation expense) bulan Desember 200A sebesar Rp25 adalah:

Akumulasi Penyusutan

Perlengkapan

Saldo akun perlengkapan (supplies) pada tanggal 31 Desember 200A adalah Rp200. Perlengkapan yang masih tersisa pada tanggal tersebut adalah Rp50.

Berarti, sejumlah Rp 150 telah dipakai selama Desember 200A. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa akun perlengkapan tidak mencerminkan keadaan sebenarnya.

Akun tersebut dinyatakan terlalu tinggi, yaitu Rp150, akan tetapi sebenarnya jumlah ini sudah meliputi beban (beban perlengkapan-supplies expense). Sebaliknya, akun beban dinyatakan terlalu rendah karena jumlah tersebut belum dicatat. Oleh karena itu, ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:

Akun Perlengkapan

Utang Gaji

Upah yang jasa-jasanya telah diberikan dalam bulan Desember 200A, tetapi belum dibayar adalah upah untuk tanggal 30 sampai dengan 31 Desember 200A. (Pembayaran upah terakhir adalah hari Sabtu 28 Desember 200A dan pembayaran upah berikutnya baru akan dilakukan pada tanggal 4 januari 200B). Ada tiga buruh dengan upah masing-masing Rp3 sehari yang bekerja di Laundry Reni. Upah yang menjadi beban dalam bulan Desember 200A, tetapi belum dibayar berjumlah Rp18 dihitung sebagai berikut:

Jumlah hari kerja: 2 hari (30-31 Desember 200A).
Jumlah buruh: 3 orang
Upah per hari per orang: Rp3
Jumlah upah dari 30-31 Desember 200A: 2 × 3 × Rp3 = Rp 18

Untuk mencatat utang gaji (salaries payable) ini, ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat adalah sebagai berikut:

Utang Gaji

Utang Bunga

Beban bunga (interest expense) yang harus ditanggung oleh Laundry Reni dari tanggal 29 sampai dengan 31 Desember 200A (3 hari), setelah dihitung, berjumlah Rp4. Bunga selama tiga hari terakhir bulan Desember 200A telah merupakan beban dalam bulan yang bersangkutan.

Bersamaan dengan timbulnya beban bunga, Laundry Reni mempunyai kewajiban untuk membayarnya pada waktu yang akan datang. Ayat jurnal untuk mencatat timbulnya utang bunga (interest payable) adalah sebagai berikut:

Utang Bunga

BACA JUGA:

Penutup

Setelah semua ayat jurnal penyesuaian dicatat, maka akun dalam neraca saldo akan mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Sekian dulu untuk hari ini dan semoga informasinya bermanfaat bagi kita semua.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.