Istilah Saldo Buku dalam Rekonsiliasi Bank
Situs Ekonomi - Dalam rekonsiliasi bank, saldo buku adalah saldo akun bank di buku besar perusahaan. Saldo buku dapat dihitung setelah pemindahan dari buku penerimaan bank dan buku cek keluar selesai dilakukan. Pemindah-bukuan serta perhitungan saldo buku dapat digambarkan secara sederhana sebagai berikut:
Saldo akun Bank Dana Indonesia pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Rp7.341. Jumlah ini menunjukkan uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk rekening koran (Soemarso, 2002: 305).
Sebagaimana yang terlihat pada tabel di atas, ayat jurnal debit berasal dari buku penerimaan bank. Sedangkan ayat jurnal kredit berasal dari buku cek keluar.
Buku penerimaan bank, pada hakikatnya sama dengan buku penerimaan kas. Akan tetapi, untuk memungkinkan dibuatnya rekonsiliasi bank, buku harian tersebut perlu ditambah dengan kolom yang menunjukkan jumlah serta dokumen penyetoran uang ke bank.
Adapun contoh buku penerimaan bank dapat Anda lihat pada tabel ini. Dalam contoh tersebut, kita mendapati adanya kolom "setoran bank" yang terbagi menjadi dua, yaitu nomor slip dan jumlah.
Kedua kolom itu diisi dengan nomor bukti setoran ke bank serta jumlahnya. Setiap setoran ke bank harus dibuatkan bukti. Pada umumnya, bukti setoran ini disediakan oleh bank.
Setiap akhir bulan, kolom-kolom dalam buku penerimaan bank dijumlahkan dan dipindah-bukukan ke akun masing-masing di buku besar. Dengan demikian, total kolom "bank" (dalam contoh Rp38.586) dipindahkan sebagai debit pada akun bank.
Mengenai buku cek keluar, Soemarso (2002: 308) mendefinisikanya, "Jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran uang yang dilakukan dengan cek." Untuk lebih jelas, Anda dapat mengamati contoh dari buku cek keluar di bawah ini. Sebelumnya, perlu Anda ketahui bahwa setiap akhir bulan, total kolom "bank" dalam buku cek keluar dipindahkan sebagai kredit pada akun bank.
Catatan:
D = Pos Rekonsiliasi D (kesalahan oleh Perusahaan)
E = Pos Rekonsiliasi E (belum dicatat oleh Bank)
*) = Ada di laporan rekening koran (telah dicatat oleh Bank)
Saldo akun Bank Dana Indonesia pada tanggal 31 Desember 2018 adalah Rp7.341. Jumlah ini menunjukkan uang perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk rekening koran (Soemarso, 2002: 305).
Sebagaimana yang terlihat pada tabel di atas, ayat jurnal debit berasal dari buku penerimaan bank. Sedangkan ayat jurnal kredit berasal dari buku cek keluar.
Buku penerimaan bank, pada hakikatnya sama dengan buku penerimaan kas. Akan tetapi, untuk memungkinkan dibuatnya rekonsiliasi bank, buku harian tersebut perlu ditambah dengan kolom yang menunjukkan jumlah serta dokumen penyetoran uang ke bank.
Adapun contoh buku penerimaan bank dapat Anda lihat pada tabel ini. Dalam contoh tersebut, kita mendapati adanya kolom "setoran bank" yang terbagi menjadi dua, yaitu nomor slip dan jumlah.
Kedua kolom itu diisi dengan nomor bukti setoran ke bank serta jumlahnya. Setiap setoran ke bank harus dibuatkan bukti. Pada umumnya, bukti setoran ini disediakan oleh bank.
Setiap akhir bulan, kolom-kolom dalam buku penerimaan bank dijumlahkan dan dipindah-bukukan ke akun masing-masing di buku besar. Dengan demikian, total kolom "bank" (dalam contoh Rp38.586) dipindahkan sebagai debit pada akun bank.
BACA JUGA:
- Mengenal Pengertian Rekonsiliasi dan Mengapa Penting untuk Dilakukan
- Berbagai Instrumen yang Dimiliki Bank Indonesia dalam Mengendalikan Moneter
- Fungsi dan Peranan Manajemen Keuangan
Mengenai buku cek keluar, Soemarso (2002: 308) mendefinisikanya, "Jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran uang yang dilakukan dengan cek." Untuk lebih jelas, Anda dapat mengamati contoh dari buku cek keluar di bawah ini. Sebelumnya, perlu Anda ketahui bahwa setiap akhir bulan, total kolom "bank" dalam buku cek keluar dipindahkan sebagai kredit pada akun bank.
D = Pos Rekonsiliasi D (kesalahan oleh Perusahaan)
E = Pos Rekonsiliasi E (belum dicatat oleh Bank)
*) = Ada di laporan rekening koran (telah dicatat oleh Bank)