Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Etika Bisnis dalam Kegiatan Pemasaran

Etika Bisnis dalam Kegiatan Pemasaran

Situsekonomi.com - Bisnis tidak dapat dipisahkan dari aktivitas pemasaran. Sebab pemasaran merupakan aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atas program-program yang dirancang untuk menghasilkan transaksi pada target pasar, guna memenuhi perorangan atau kelompok berdasarkan asas saling menguntungkan, melalui pemanfaatan produk, harga, promosi, dan distribusi (Sunyoto, 172: 2016).

Definisi di atas mengarahkan kita bahwa orientasi pemasaran adalah pasar. Sebab pasar merupakan mitra sasaran dan sumber penghasilan yang dapat menghidupi dan mendukung pertumbuhan perusahaan.

Oleh karena itu, apa pun yang dilakukan oleh aktivitas pemasaran adalah berorientasi pada kepuasan pasar. Kepuasan pasar adalah kondisi saling ridho dan rahmat antara pembeli dan penjual atas transaksi yang dilakukan. Dengan adanya keridhoan ini, maka membuat pasar tetap loyal terhadap produk perusahaan dalam jangka waktu yang panjang.

Aktivitas pemasaran harus didasari pada etika dalam bauran pemasarannya. Sehubungan dengan ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Etika pemasaran dalam konteks produk
  • Produk yang halal dan thoyyib;
  • Produk yang berguna dan dibutuhkan;
  • Produk yang berpotensi ekonomi atau benefit;
  • Produk yang bernilai tambah yang tinggi;
  • Dalam jumlah yang berskala ekonomi dan sosial;
  • Produk yang dapat memuaskan masyarakat.

2. Etika pemasaran dalam konteks harga
  • Beban biaya produksi yang wajar;
  • Sebagai alat kompetisi yang sehat;
  • Diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat;
  • Margin perusahaan yang layak;
  • Sebagai alat daya tarik bagi konsumen.

3. Etika pemasaran dalam konteks distribusi
  • Kecepatan dan ketepatan waktu;
  • Keamanan dan keutuhan barang;
  • Sarana kompetisi memberikan pelayanan kepada masyarakat;
  • Konsumen mendapat pelayanan cepat dan tepat.

4. Etika pemasaran dalam konteks promosi
  • Informasi kegunaan dan kualifikasi barang;
  • Sarana daya tarik barang terhadap konsumen;
  • Informasi fakta yang ditopang kejujuran.

BACA JUGA:
Tabel Isu-isu Etis dalam Pemasaran
Pertukaran pasar merupakan prima facie yang
sah secara etis karena:
• Penghormatan ajaran Kant atas otonomi;
• Manfaat timbal balik utilitarianisme.
Apakah “diinformasikan”?
• Kekurangan informasi;
• Penipuan;
• Informasi yang rumit.
Penilaian etis ini memiliki syarat yang harus 
dipenuhi karena:
• Diperlukan persetujuan yang diinformasikan;
• Mungkin saja manfaat tidak dihasilkan;
• Nilai-nilai lain dapat bertentangan.

Apakah orang-orang benar-benar diuntungkan?
• Pembelian tanpa pikir panjang (impulse 
buying), affluenza, konsumerisme;
• Kecelakaan, produk yang tidak aman;
• Keinginan “yang dibuat secara paksa”.
Apakah persetujuan itu bersifat “sukarela”?
• Sistem operasi windows?;
• Kekhawatiran dan stres dalam beberapa kondisi pembelian;
• Pengaturan harga (price fixing), monopoli,
eksploitasi harga (price gouging), dan lain-lain;
• Konsumen yang rentan dan yang ditargetkan.
Nilai-nilai yang bersaing:
• Keadilan, misalnya “percepatan” proses hipotek;
• Kegagalan pasar (eksternalisasi).



Sumber: Laura P. Hartman & Joe Desjardins, 2011
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.