Pandemi Covid-19: Strategi agar Bisnis Makanan dan Minuman Dapat Bertahan
Situsekonomi.com - Saat ini, kita sedang menghadapi pandemi covid-19 yang entah berapa lama lagi akan berlalu, malah di Indonesia sendiri semakin banyak orang yang terkena dan angka kematiannya semakin tinggi. Semua sektor industri juga terkena dampak, tak terkecuali industri makanan dan juga minuman. Banyak orang yang takut dengan keadaan seperti ini untuk membeli makanan di luar.
Namun, kebijakan new normal membuat banyak orang kembali berani, bahkan mengabaikan protokol kesehatan. Untuk menyikapi hal ini, Anda sebagai penjual makanan yang baik dan cerdas, selain berusaha mendapatkan keuntungan yang besar tetapi juga mengutamakan keselamatan diri dan juga para pelanggan. Bagaimana caranya? Berikut penjelasan selengkapnya:
Pastikan Anda Memasak dengan Higienis
Pertama, mulai dari Anda sendiri. Masaklah dengan menggunakan peralatan yang telah dibersihkan atau lebih baik disterilkan. Gunakan alat untuk memasak seperti apron masak, topi agar tidak ada rambut atau kotoran di rambut yang jatuh ke masakan, gunakan masker dan face shield, dan jangan lupa juga untuk menggunakan sarung tangan sekali pakai jika proses memasaknya ada yang menggunakan tangan.
Hal ini harus Anda dokumentasikan dan unggah ke media sosial Anda agar semua orang tahu mengenai proses memasaknya yang sangat higienis tersebut. Masyarakat akan percaya dan lebih berani membeli di tempat Anda dibandingkan di tempat yang lain yang belum jelas kebersihannya.
Baca Juga: Membangun Personal Branding di Era Digital
Gunakan Layanan Ojek Online untuk Pengantaran
Untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan makanan, Anda bisa memanfaatkan layanan ojek online. Dengan menggunakan layanan ini, maka masyarakat hanya perlu di rumah saja dan makanan pun akan diantarkan oleh mereka para driver ojek online. Hal ini juga membuka kesempatan bagi para ojek online untuk mendapatkan penghasilan.
Namun, jangan lupa juga untuk tetap berhati-hati. Sediakan tempat cuci tangan atau hand sanitizer bagi para ojek online tersebut agar tetap bersih. Sediakan pembayaran non tunai untuk menghindari penularan penyakit melalui uang fisik. Batasi diri Anda dengan ojek online karena kita tidak tahu bagaimana keadaan mereka yang sebenarnya.
Lebih Baik Layani Saja untuk Take Away
Jika tidak menggunakan layanan antar, maka Anda bisa membuka tempat makan Anda akan tetapi hanya layani untuk yang bungkus saja. Tidak perlu menyediakan tempat duduk dan juga meja makan, tetapi hanya tempat untuk menunggu pesanan makanan saja. Jadi, Anda aman dan pelanggan pun juga aman.
Dengan hanya melayani untuk take away, maka Anda sudah membatasi berbagai kejadian kerumunan karena masih banyak orang yang menganggap remeh penyakit yang disebabkan oleh virus ini, sehingga membawa banyak pasukan untuk makan. Jika mereka saja yang terkena dampak mungkin tidak apa namun jika sampai Anda sendiri, karyawan, dan keluarga tercinta yang terkena maka hal tersebut akan sangat menyakitkan dan tentu merugikan.
Jika Terpaksa Melayani di Tempat, Lakukan Rekayasa Ruangan
Jika terpaksa melayani di tempat makan Anda maka lakukan rekayasa ruangan. Buat jarak antara meja yang satu dengan meja yang satunya lagi sekitar satu sampai dua meter. Anda juga bisa menambahkan pembatas mika atau plastik tebal di tangan meja agar setiap yang makan di sana lebih aman dari percikan droplet.
Namun, cara ini juga perlu usaha yang lebih. Anda harus rajin melakukan desinfeksi sehingga ruangan akan tetap bersih dan terhindar dari virus. Usahakan juga sirkulasi udara di dalam ruangan baik dan memadai.
Penutup
Dari penjelasan di atas maka Anda yang sedang bisnis makanan dan minuman masih ada harapan untuk tetap menjalankan bisnis tersebut. Anda masih bisa menjual makanan atau minuman dengan aman baik untuk Anda sendiri maupun bagi pelanggan.
Pandemi memang mengacaukan segalanya, tetapi kita adalah manusia yang selalu bisa melakukan adaptasi sehingga harus bisa memutar otak untuk tetap hidup dengan uang pada pandemi kali ini. Tidak perlu menyalahkan keadaan, asal kita bisa berjuang maka kita pasti bisa.
