Pemindahan Ibukota Indonesia, Ini Dia 7 Faktanya!
Situsekonomi.com - Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas dan sejarah perjuangan kemerdekaan yang panjang, termasuk di antaranya ialah pergantian pusat pemerintahan selama beberapa kali. Di era Pak Jokowi pun akan melakukan kembali pemindahan ibukota ke Palangkaraya.
Fakta-fakta Pemindahan Ibukota Indonesia ke Palangkaraya
Di balik rencana dan perealisasian perpindahaan ibukota dari Jakarta ke Palangkaraya memiliki banyak fakta unik. Mulai dari anggarannya hingga reaksi masyarakat akan hal tersebut. Berikut informasi menariknya:
1. Pemilihan Lokasi
Sejak zaman sebelum kemerdekaan hingga saat ini, pusat pemerintahan Indonesia selalu bertempat di daerah Jawa. Sebab, di sana masih menganut dari peninggalan pada zaman penjajahan Belanda di mana Batavia menjadi salah satu ibukotanya.
Namun, kali ini untuk mengembangkan potensi di wilayah Indonesia maka rencana pemindahan ibukota akan berpindah ke daerah luar Jawa, yaitu Kalimantan. Tepatnya berada di Palangkaraya di mana juga menjadi salah satu ibukota provinsi yang menunjukkan berbagai kelebihan, termasuk di bidang alam.
2. Anggaran Pemindahan Ibukota
Berbicara mengenai pemindahan ibukota tentu tidak jauh dari topik mengenai anggarannya. Sesuai dengan dugaan angkanya pasti fantastis sebab berkaitan dengan pembangunan infrastruktur hampir pada seluruh bagian kota. Maka, pemerintah mulai menggenjot pemasukan untuk perealisasiannya.
Biaya pemindahan ibukota sendiri berkisar antara Rp23 miliar hingga Rp466 triliun. Hal tersebut dengan memperhatikan luas wilayah dan harga tanah yang berlaku saat ini. Selain itu, dengan melihat pula besar dan banyaknya perbaikan dan pembangunan infrastruktur kota tersebut.
3. Waktu Pemindahan Ibukota
Perpindahan ibukota dari Jakarta ke Palangkaraya tentu akan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Pasalnya, sebagai calon pusat pemerintahan harus memiliki dan memenuhi kriteria tertentu, seperti kemudahan akses transportasi, perbaikan berbagai lokasi sehingga aman dari bencana dan lain-lain.
Menurut pemerintah terkait, pemindahan ibukota ini bisa berlangsung dari 5 hingga 10 tahun. Hal ini terhitung sejak hari pertama melakukan berbagai penyesuaian sebagai kota pusat pemerintahan negara. Alhasil, pelaksanaannya pun akan menjadi tugas lintas presiden setelah Bapak Joko Widodo kelak.
4. Tercetus Sejak Zaman Kepemimpinan Soekarno
Ide mengenai pemindahan ibukota Indonesia ini sebenarnya sudah pernah ada bahkan sejak zaman pemerintahan presiden pertama, yaitu Bapak Soekarno. Namun, untuk kota pilihannya tentu saja belum pasti. Akan tetapi baru muncul kembali di era kepemimpinan Pak Jokowi.
Pengumuman pemindahan ibukota ini tentu mengejutkan banyak pihak namun juga menjadi wacana yang tidak asing lagi. Sebab, menurut sejarah Indonesia juga pernah mengalami perpindahan pusat pemerintahan dari Yogyakarta ke Jakarta pada zaman penjajahan Belanda dulu.
5. Menuai Pro dan Kontra Masyarakat
Ide pemindahan ibukota ini tentu mendapatkan dukungan maupun kritik dari masyarakat, baik yang bekerja sebagai aparatur negara maupun tidak. Sebab, rencana tersebut juga akan menyeret hampir seluruh anggota PNS untuk berpindah tugas dari Jawa ke Palangkaraya yang jauh dari kota asalnya.
Bagi masyarakat biasa, pemindahan ini bisa memberi dampak positif sebab daerah Jawa sudah terlalu penuh untuk berbagai kegiatan. Dengan perpindahan tersebut, maka dapat menjadikan kesempatan bagi wilayah lain untuk berkembang seperti daerah ibukota sebelumnya.
6. Dianggap Belum Penting
Bagi sebagian pengamat, pemindahan ibukota ini belum terlalu penting atau urgent. Sebab, Indonesia masih menghadapi banyak sekali permasalahan yang membutuhkan perhatian lebih bahkan khusus, contohnya pengembangan pendidikan dan kesehatan, terutama di daerah terpencil.
Masyarakat pun berpendapat bahwa alokasi anggaran untuk pemindahan ibukota semestinya bisa bermanfaat untuk pengembangan aspek lainnya seperti kesejahteraan warga miskin. Sebagai tambahan, Indonesia juga memiliki hutang di mana sebaiknya pemerintah segera menyelesaikannya.
7. Alasan Pemindahan Ibukota
Salah satu alasan presiden Jokowi melakukan pemindahan ibukota ialah agar Indonesia tidak hanya berpusat di daerah Jawa saja. Dengan begitu, pengembangan wilayah lainnya juga maksimal yaitu khususnya pada wilayah Kalimantan.
Bukan hanya itu, jika ibukota tetap berada di Jawa maka luas wilayah tanahnya akan semakin menyusut hingga akan menyebabkan berbagai masalah baru. Seperti contohnya membludaknya pengangguran, kenaikan harga tanah yang fantastis dan masih banyak lagi.
Pemindahan ibukota ke Palangkaraya memang masih menuai pro dan kontra dari masyarakat. Namun, pemerintah khususnya bapak presiden meyakinkan bahwa rencana ini akan memberikan dampak positif bagi banyak pihak terlebih masyarakat.
Demikian artikel singkat mengenai fakta-fakta pemindahan ibukota ke Palangkaraya yang merupakan rencana dari Bapak Jokowi. Sebagai warga negara yang baik sudah pasti harus mendukung kebijakan baik pemerintah dengan tetap mengawasi dan cermat dalam prosesnya.