Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Syaiful Fadli: Sukses di Usia Muda sebagai Pengusaha Properti

Syaiful Fadli: Sukses di Usia Muda sebagai Pengusaha Properti

Syaiful Fadli lahir di Palembang pada tahun 1980. Setelah tamat dari SMA, ia melanjutkan studi di Jurusan Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya. Sejak masuk kuliah inilah bibit-bibit kewirausahaannya mulai dibangun.

Ia berusaha menata dan membenahi diri, mempersiapkan mental, membangun relasi, dan terus melangkah secara perlahan-lahan hingga akhirnya sukses dalam bidang properti. Nah, berikut ini adalah perjalanan sukses seorang Syaiful Fadli selengkapnya (Kusuma, 2017):

1. Ciputra Menjadi Sumber Inspirasi

Pengalaman merupakan guru utama bagi setiap orang yang akan memberikan pengaruh besar terhadap pemikiran dan perkembangan hidup. Terkadang, ada peristiwa kecil yang mampu memberikan efek besar terhadap kondisi psikologis seseorang, sehingga orang tersebut termotivasi.

Inilah salah satu pengalaman yang dialami oleh pengusaha muda Syaiful Fadli, di mana peristiwa kecil mampu menjadi spirit besar dalam kehidupannya. Sejak masih kuliah, Syaiful Fadli memang senang mengikuti berbagai seminar kewirausahaan.

Pernah dalam satu waktu yang menjadi narasumber seminar adalah sang raja properti Indonesia, yaitu Ciputra. Ada beberapa kalimat yang selalu diingat dari seminar tersebut, yakni ketika Ciputra mengatakan kalau ia ingin menghasilkan ratusan pengusaha di Indonesia.

Kata-kata itulah yang membuat Syaiful Fadli mempunyai semangat kuat untuk belajar. Buku-buku tentang entrepreneur pun dilahap habis, seperti buku karya Robert T. Kiyosaki tentang bisnis properti yang menjanjikan.

Itulah awal pemicu semangat Syaiful Fadli sekaligus sebagai bahan bakar baginya dalam menata karier. Ia terinspirasi dari perkataan Ciputra untuk menjadi pengusaha sukses dalam bisnis properti. Baginya, untuk menjadi pengusaha suskes di bidang properti hanya diperlukan kemauan dan tekad yang besar.

Jadi, jurusan apa pun yang diambil di bangku kuliah bukanlah persoalan. Oleh karenanya, ia banyak membaca buku yang erat kaitannya dengan wirausaha dan sering mengikuti seminar-seminar kewirausahaan.

2. Awal-awal Merintis Usaha

Sejak kuliah, Syaiful Fadli memang sudah mempunyai semangat untuk berwirausaha. Selama kuliah, ia sudah belajar memulai usaha. Ia pernah membuka rental komputer dan berjualan majalah. Saat memulai usaha rental, ia meminjam komputer temannya.


Setelah lulus kuliah pun, semangat wirausahanya terus berkobar. Ia bercita-cita ingin menjadi pengusaha muda yang sukses di bidang properti. Dalam merintis usahanya di bidang properti, Syaiful Fadli tidak sendirian.

Ia mengajak teman-temannya yang lulusan arsitektur dan teknik sipil Universitas Sriwijaya untuk bergabung bersama. Bisnis pertama yang dimulai bersama teman-temannya adalah usaha renovasi. Pada awal-awal merintis, kliennya adalah para dosen Universitas Sriwijaya.

Mereka mempercayakan renovasi rumah kepada Syaiful Fadli dan teman-temannya. Usaha tersebut digeluti oleh Syaiful Fadli selama dua tahun (2005-2006). Di masa itu, selalu saja ada dinamika dalam kehidupannya.

Namun, itu semua dijalani dengan ikhlas demi kemajuan yang lebih besar. Syaiful Fadli merintis usahanya dari nol sehingga harus berdarah-darah untuk mencapai hasil yang diimpikan. Modal awal yang dimiliki hanya Rp30 juta dan itu pun hasil meminjam dari temannya.

Nominal sebesar Rp30 juta waktu itu tergolong besar. Pertanyaannya, mengapa Syaiful Fadli bisa mendapatkan pinjaman modal sebanyak itu? Tentu saja hal tersebut tidak lepas dari trade record Syaiful Fadli yang baik di mata teman-temannya.

3. Keberhasilan yang Gemilang

Seiring berjalannya waktu, bisnis properti yang dikelola oleh Syaiful Fadli sudah mulai berkembang. Hingga pada tahun 2007, ia mendapat klien dari orang kaya dengan rencana proyek yang cukup besar, yaitu pembangunan rumah catering senilai Rp600 juta.

Itu merupakan peluang sekaligus tantangan baginya. Kemudian, ia membuat wadah usaha yang diberi nama CV Sehati. Dengan CV itulah ia terus melebarkan sayap usahanya. Sampai saat ini, ia telah membangun 200 unit rumah dan toko di seluruh Palembang.

Di usianya yang masih muda (31 tahun), Syaiful Fadli telah menuai sukses dari bisnis yang dirintis sejak kuliah. Bisnis propertinya di Palembang sudah menuai hasil per tahun hingga Rp10 miliar. Bisnisnya pun kini terus dikembangkan dengan membangun kompleks perumahan.

Pada tahun 2010, Syaiful Fadli mendapatkan penghargaan bergengsi yaitu Wirausaha Mandiri untuk kelompok pascasarjana dan alumni dari Bank Mandiri. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, di Jakarta Convention Center.


4. Hal-hal Menarik dari Syaiful Fadli

Keberhasilannya dalam meraih kesuksesan tidak lantas membuat Syaiful Fadli menjadi pribadi yang eksklusif dan tertutup. Ia justru tampil sebagai sosok yang mudah bergaul, humoris, murah senyum, supel, dan sederhana.

Itulah yang menjadikan dirinya semakin banyak mendapatkan relasi. Terkadang, sebagian orang menjadi eksklusif ketika telah mencapai kesuksesan. Hal ini tidak berlaku bagi Syaiful Fadli, sehingga orang-orang yang berada di bawahnya tidak segan untuk berkomunikasi dengannya.

Syaiful Fadli sadar betul bahwa kondisi dan pengalaman hidupnya membentuk dirinya menjadi seperti sekarang. Ia pernah mengalami hidup susah. Oleh karena itulah ia begitu perhatian kepada orang-orang yang lemah.

Ia berharap akan banyak bermunculan pengusaha-pengusaha muda lain di tanah air kelahirannya. Ia adalah orang yang mempunyai loyalitas tinggi dan tidak menutup diri bagi orang lain. Ia selalu berusaha untuk membuat dirinya lebih bermanfaat bagi orang lain.

Pada tahun 2011, ia memberikan voucher senilai satu juta rupiah kepada delapan peserta acara BBC Indonesia Get Inspired untuk mengikuti Entrepreneur Camp di Palembang. Pelajaran yang bisa diambil dari sini adalah jalan meraih kesuksesan harus diiringi dengan keinginan dan perjuangan yang besar.

Syaiful Fadli pernah mengalami fase-fase tragis dalam meraih kesuksesan. Pengalaman yang tidak terlupakan adalah saat ia harus mencari pinjaman uang sebesar Rp3 juta untuk gaji karyawan. Waktu itu bertepatan pada hari Jum'at, sedangkan hari Sabtu gaji tukang harus dibayar. 

Hujan turun cukup deras kala itu bersama istri yang sedang hamil sembilan bulan. Akhirnya, sore harinya ia bisa mendapat pinjaman dan gaji tukang pun terbayarkan. Sejak itu, Syaiful Fadli mengubah waktu gajian karyawan ke hari senin sebagai antisipasi kalau terjadi apa-apa.

Demikianlah kisah perjuangan seorang Syaiful Fadli yang sukses di usia muda sebagai pengusaha properti. Dalam meraih sukses, masa-masa sulit merupakan hal yang biasa dialami oleh banyak orang. Masa sulit justru menjadi "rasa nikmat" terhadap kesuksesan yang kelak dicapai.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.