Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Strategi dan Karakteristik Pemasaran dalam Islam?

Bagaimana Strategi dan Karakteristik Pemasaran dalam Islam?

Pemasaran adalah salah satu bentuk muamalah yang dibenarkan dalam Islam. Sejauh ini, pemasaran syariah menjadi topik yang paling banyak dicari oleh orang-orang. Jadi, setiap muslim yang berperan sebagai penjual diwajibkan untuk mengetahui strategi tersebut.

Strategi Pemasaran dalam Islam

Islam adalah agama yang berlandaskan rahmatan lil alamin atau rahmat bagi seluruh alam semesta. Dengan begitu, semua aturan dalam Islam selalu menginginkan kebaikan untuk umatnya, termasuk dalam hal muamalah.

Dalam bermuamalah telah ditetapkan aturan lengkap, apakah cara tertentu boleh dilakukan atau tidak. Namun, semakin ke sini perkembangan ekonomi berkembang sangat dinamis dan kompetitif. Hal itu menuntut para pelaku bisnis untuk melakukan perubahan segar.

Mereka dituntut untuk memikirkan bagaimana cara menyusun strategi agar menguntungkan, tapi tidak bertentangan dengan prinsip Islam. Mungkin, sebelumnya Anda pernah sedikit mendengar tentang strategi pemasaran dalam Islam.

Nah, pada kesempatan kali ini akan dijelaskan lebih dalam mengenai strategi pemasaran menurut Islam. Kata kunci utama sistem pemasaran dalam ekonomi Islam yaitu "syariah". Syariah berasal dari kata ayara'a al syai'a yang berarti menerangkan atau menjelaskan sesuatu.

Syariah juga berasal dari kata syir'ah yang berarti suatu tempat yang dijadikan sarana untuk mengambil air secara langsung, sehingga orang yang mengambilnya tidak memerlukan bantuan alat lain. Sedangkan menurut etimologi, syariah artinya metode yang lurus.

Pengertian syariah menurut pandangan Islam sendiri amatlah luas. Di dalamnya terdapat aturan yang mengatur semua aspek dan aktivitas kehidupan sehari-hari, mulai dari hubungan manusia dengan Tuhan, keluarga, teman, hukum, hingga perekonomian.


Sementara tujuan paling utama dalam konsep strategi ekonomi Islam adalah mencari keberkahan. Oleh karena itu, seorang pebisnis hendaknya menerapkan praktik pemasaran syariah sebagai bentuk ibadah kepada Allah, sehingga usaha yang dijalankan akan dirahmati.

Kejujuran adalah instrumen penting dalam merengguh keunggulan bersaing. Dengan begitu, persaingan tidak lagi dilumuri oleh kecurangan dan penindasan. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sendiri telah memberikan contoh tentang cara-cara berbisnis yang berpegang teguh pada kejujuran.

Nilai-nilai itulah yang menjadi landasan atau hukum menjalankan suatu bisnis. Semakin banyak orang yang ikut menerapkan nilai tersebut, semakin bagus pula kondisi pemasarannya karena penjual dan pembeli akan terhindar dari praktik-praktik yang bersifat penipuan atau kecurangan.

Karakteristik Strategi Pemasaran dalam Islam

Pemasaran adalah bentuk muamalah yang dibenarkan dalam Islam selama proses transaksinya terpelihara dari hal-hal terlarang. Jadi, seluruh prosesnya, mulai dari penciptaan hingga perubahan value tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad.

Oleh karena itu, Anda perlu mengkaji bagaimana strategi pemasaran Islam yang baik dan benar. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari transaksi yang haram. Nah, berikut ini adalah karakteristik strategi pemasaran dalam Islam yang bisa Anda jadikan panduan:

1. Teistis (Rabbaniyyah)

Salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki dalam pemasaran konvensional adalah sifatnya yang religius. Jadi, jiwa seorang pemasar muslim harus meyakini bahwa hukum-hukum syariat yang teistis merupakan yang paling adil dan paling sempurna.

Kondisi tersebut tercipta dari kesadaran akan nilai-nilai religius yang dipandang penting dan mewarnai aktivitas pemasaran agar tidak terperosok ke dalam perbuatan yang dapat merugikan orang lain. Itulah etika bisnis Islam dalam produksi dan pemasaran yang lebih mengutamakan pandangan Allah.


2. Etis (Akhlaqiyyah)

Etika bisnis Islam dalam pemasaran memiliki nilai keistimewaan tersendiri karena sangat mengedepankan masalah akhlak. Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa moral dan etika merupakan nilai yang bersifat universal yang diajarkan oleh semua agama.

Sebenarnya, sifat etis adalah turunan dari sifat teitis yang telah dijelaskan sebelumnya. Dengan begitu, syariah marketing bisa dikatakan sebagai konsep pemasaran yang mengutamakan nilai-nilai moral dan etika, tidak peduli apa pun agamanya.

3. Realistis (Al-waqiyyah)

Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti modernitas, dan kaku. Syariah marketing sejatinya adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan keluwesan syariah Islamiyyah yang melandasinya.

Syariah marketer bukanlah berarti bahwa para pemasar harus berpenampilan ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi karena dianggap sebagai simbol masyarakat barat. Mereka adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang bersih, rapi, dan bersahaja.

4. Humanistis (Insaniyyah)

Kelebihan syariah marketing yang lainnya adalah sifatnya yang humanistis universal. Adapun pengertian humanistis itu sendiri yaitu syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat dan sifat kemanusiaannya terjaga.

Dengan memiliki nilai humanistis, seorang pemasar tidak akan menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Sebab, hatinya telah dipenuhi dengan kepedulian sosial. Nah, itulah yang mengantarkan seorang pemasar muslim menuju kebahagiaan yang sesungguhnya.

Demikianlah pembahasan tentang strategi dan karakteristik pemasaran dalam Islam. Jadi, sebaiknya Anda menjadikan strategi pemasaran Islam sebagai panduan saat melakukan pemasaran. Dengan begitu, bisnis Anda akan diridhai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.