Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makna Kebebasan Finansial dalam Islam

Makna Kebebasan Finansial dalam Islam

Materi tentang kebebasan finansial telah sering didengar di berbagai seminar dan workshop. Bahkan, materi yang semacam ini begitu banyak tersebar di media sosial atau internet. Namun, apa yang telah Anda dapati selama ini belum tentu sesuai dengan kebebasan finansial Islam.

Lantas, apa sih makna kebebasan finansial menurut ajaran Islam? Berdasarkan pandangan Islam, setiap orang sebenarnya memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kebebasan finansial. Sebelum lebih lanjut, Anda perlu menyimak pengertian kebebasan finansial secara global terlebih dahulu.

Pengertian Kebebasan Finansial secara Global

Pada dasarnya, seseorang akan dinyatakan bebas finansial ketika sudah bisa memenhui kebutuhan hidupnya dengan passive income. Artinya, Anda bisa mendapatkan pemasukan secara terus-menerus tanpa perlu bekerja.

Contohnya adalah paper asset, seperti deposito, saham, atau reksadana yang bisa memberikan bunga atau imbal hasil meskipun ketika Anda tidur. Jenis passive income lainnya yaitu bisnis yang dijalankan tanpa Anda terlibat secara aktif di dalamnya, seperti usaha laundry atau minimarket.

Bebas dalam hal keuangan tentu akan membuat hidup Anda lebih nyaman. Sebab, segala kebutuhan Anda telah tercukupi dengan baik. Jadi, Anda tetap bisa menikmati gaya hidup tanpa perlu bekerja keras karena saldo di rekening akan selalu terisi dengan sendirinya.

Kebebasan Finansial Menurut Islam

Namun, apakah kebebasan yang semacam itu telah sesuai dengan syariat Islam? Nah, di sinilah yang menjadi inti pembahasannya. Islam memang mengajarkan umatnya untuk bekerja secara jujur dan tanggung jawab hingga pada akhirnya terbebaslah dari segala bentuk kerumitan finansial.

Bebas finansial dapat dimiliki oleh siapa saja, baik yang muda ataupun tua. Dengan kata lain, semua orang memiliki kemungkinan untuk mencapai derajat tersebut. Secara garis besar, bebas finansial menurut Islam tidak mengabaikan hal-hal berikut ini:

1. Suka Membantu Orang Lain

Kalimat sepele yang sering didengar ini memang salah satu faktor akan kebebasan keuangan. Jika Anda memiliki dana berlebih atau mepet sekalipun, maka jangan lupa dan ragu untuk membantu orang lain yang sedang membutuhkan.

Terkadang, timbul rasa enggan untuk menolong orang lain yang sedang butuh di saat kebutuhannya sendiri tengah mendesak. Ketahuilah bahwa Islam tidak seperti itu. Inilah saat yang berat untuk memutuskan berbagi dengan orang lain.

Pada saat seperti ini, Allah akan melipatgandakan rezeki bagi orang yang suka membantu orang lain. Harta tidak akan berkurang dengan memberikan pada orang yang membutuhkan. Justru sebaliknya, keberkahan akan datang dari harta yang dikeluarkan tersebut.

2. Menyadari Harta Bukan Tujuan Segalanya

Makna kebebasan finansial dalam Islam yang lainnya adalah menyadari bahwa harta bukanlah tujuan segalanya. Anda tidak sepatutnya berperilaku sombong, apalagi sampai menjaga jarak dengan orang yang tidak punya.

Mempergunakan harta yang ada untuk membantu sesama jauh lebih baik daripada hanya menimbun saja. Jika Anda sudah berpikir sejauh ini, maka akan lebih mudah berbagi harta dengan orang lain yang lebih membutuhkan.

3. Lebih Taqwa

Tidak mudah menjadi orang yang baik dan bertaqwa kepada Allah. Anda perlu melatih keyakinan bahwa berbagi dan membantu orang lain akan menambahkan harta. Dengan begitu, Anda akan lebih mengerti tentang makna berbagi.

Orang yang bertaqwa selalu percaya bahwa ada banyak pintu rezeki yang bisa terbuka dengan izin Allah. Terkadang, rezeki yang datang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Oleh karena itu, semakin banyak Anda berbagi, maka akan semakin terbuka pula pintu rezekinya.

4. Bersedekah

Bekerja keras memang diwajibkan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Namun, perlu disadari bahwa tidak selamanya Anda dapat bekerja keras secara terus-menerus. Itulah alasannya mengapa kebebasan finansial itu penting diperhatikan sejak dini.

Apabila nantinya Anda sudah berhasil mendapatkan pengahasilan secara pasif, maka jangan sampai hal tersebut membuat Anda lupa akan sedekah. Berapa pun yang dimiliki, Anda mesti menyisihkan sebagiannya untuk disedekahkan kepada para fakir miskin.

Apa yang Anda miliki selama ini (seperti mobil, rumah, dan lain sebagainya) merupakan hanya titipan semata yang tidak akan dibawa ketika meninggal. Jadi, perbanyaklah amal kebaikan semasih hidup karena itulah satu-satunya bekal di akhirat kelak.

5. Berdagang

Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mencapai kebebasan finansial secara Islam adalah berdagang. Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dulunya juga merupakan seorang pedagang sukses yang penuh dengan kejujuran dan tanggung jawab.

Berdagang dengan kejujuran dan tanggung jawab yang tinggi menjadi hal utama untuk mencapai keberkahan passive income yang maksimum. Satu dari 10 pintu rezeki adalah dengan berdagang. Jadi, Anda tidak usah ragu memulai berdagang, ya!

Demikianlah pembahasan tentang makna kebebasan finansial dalam Islam. Setiap orang tentu saja memiliki kesempatan untuk memperoleh kebebasan finansial. Adapun beberapa amalan yang dapat mendatangkan rezeki ialah di antaranya bersyukur, bersedekah, shalat dhuha, dan menjalin silaturahmi.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.