Cara Mengamankan Media Sosial dari Hacker yang Wajib Anda Ketahui
Zaman sekarang, siapa yang tidak punya media sosial? Hampir setiap orang bisa dikatakan pengguna media sosial. Sayangnya, tidak semuanya sadar bahwa bermain media sosial tidak selalu aman karena rentan terhadap hacker.
Maka dari itu, Anda wajib mengetahui bagaimana cara mengamankan media sosial dari hacker. Biasanya, hacker atau peretas adalah sebutan untuk mereka yang melakukan kejahatan di dunia maya. Adapun bentuk kejahatannya pun bermacam-macam.
Salah satunya adalah pembajakan akun media sosial. Tujuan utamanya yaitu mencuri data pribadi, seperti akun email dan nomor telepon. Dari data pribadi tersebut, mereka bisa melakukan kejahatan yang lebih serius lagi, misalnya membobol rekening.
Tentu saja hal tersebut sangat mengerikan, bukan? Oleh karena itu, Anda sudah seharusnya menerapkan tips mengamankan media sosial dari hacker agar akun media sosialnya aman. Lantas, apa saja tips tersebut? Mari simak ulasannya satu per satu!
Cara Amankan Media Sosial dari Hacker
Ada yang pernah mengalami kasus peretasan sebelumnya? Membayangkannya saja sudah mengerikan, apalagi mengalaminya secara langsung. Berdasarkan catatan kasus sebelumnya, akun media sosial merupakan sasaran empuk untuk peretasan dan pencurian informasi pribadi.
Pada tahun 2021, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pengguna media sosial tertinggi ke empat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Bahkan, hampir seluruh populasi masyarakatnya menggunakan media sosial.
Mirisnya, tidak semua masyarakat sadar akan pentingnya menjaga privasi mereka ketika bermedia sosial. Guna memangkas tingginya angka cybercrime di Indonesia, mari simak bagaimana cara mengamankan media sosial dari hacker berikut ini:
1. Tidak Sembarangan Membuat Password
Kalau diminta membuat password, umumnya orang-orang cenderung menggunakan tanggal lahir, bukan? Ternyata, ini bukanlah pilihan yang bijak. Tanggal lahir termasuk informasi pribadi yang sifatnya privasi.
Jadi, sebaiknya Anda jangan menjadikannya sebagai password akun media sosial. Selain tanggal lahir, orang-orang pun cenderung memakai password yang sama untuk banyak akun dengan alasan supaya mudah mengingatnya, bukan?
Mulai saat ini, Anda perlu menghindari kebiasaan tersebut karena risikonya sangat besar. Bayangkan saja apabila password media sosial dan ATM Anda sama. Ketika media sosial diretas oleh hacker, bukan hal sulit untuk meretas ATM Anda.
Tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Sebagai gantinya, Anda bisa memikirkan kombinasi unik yang tidak terduga, misalnya kombinasi antara huruf dan angka. Jika Anda kesulitan untuk mengingatnya, maka catatlah secara terpisah sebagai antisipasi, okay!
2. Jangan Tinggalkan Akun Media Sosial di Browser
Cara amankan media sosial dari hacker berikutnya adalah menutup segala celah yang bisa dimanfaatkan oleh hacker. Jangan sampai Anda membiarkan akun media sosial tertinggal di browser warnet atau tempat kerja.
Warnet merupakan tempat yang paling mudah bagi hacker untuk menjalankan aksinya. Pasalnya, kebanyakan orang sering lupa untuk melakukan logout usai menggunakan komputer warnet. Jika sudah begini siapa yang salah?
Memanfaatkan fasilitas umum untuk berselancar di media sosial tentu sah-sah saja. Namun, Anda harus lebih waspada karena risikonya terbilang besar. Oleh sebab itu, pastikan bahwa Anda sudah logout dengan benar setelah menggunakan komputernya.
3. Waspada Terhadap Website Phishing
Sejatinya, peretas itu adalah orang-orang yang cerdas. Jika tidak, maka bagaimana mungkin mereka bisa membobol sistem keamanan yang sudah dirancang sedemikian rupa? Mereka punya banyak cara untuk menyukseskan misinya.
Salah satunya yaitu dengan membuat website phishing. Ini termasuk cybercrime yang sering terjadi, lho! Website phishing bisa dimaknai sebagai aktivitas pencurian data pribadi melalui situs web. Mekanisme kerjanya adalah penipuan atau pengelabuan.
Hacker akan membuat website tiruan yang sangat identik dengan aslinya. Mereka juga memilih domain yang sama persis untuk dijadikan sebagai umpan. Dengan begitu, seseorang bakal mengira bahwa situs tersebut adalah benar.
Saat Anda mengakses situs phishing, para hacker bisa mendapatkan alamat IP (internet protocol), email, dan lokasi dengan mudah karena jejak digital sudah tercatat. Berbekal informasi tersebut, mereka dapat melakukan kejahatan yang lainnya.
Informasi pribadi Anda bisa mereka jual. Ada suatu pasar yang memang memfasilitasi jual beli informasi pribadi pengguna internet. Untuk apa informasi ini nantinya? Tentu saja hal tersebut dimanfaatkan untuk merugikan banyak orang.
Sudah tergambarkan bukan seperti apa bahayanya peretas dan bagaimana rentannya media sosial akan hal ini? Mulai sekarang, jadilah pengguna media sosial yang bijak dan peduli terhadap keamanan informasi pribadi masing-masing, ya!
Demikianlah pembahasan tentang cara mengamankan media sosial dari hacker yang wajib Anda ketahui. Di zaman sekarang ini, media sosial sudah menjadi gaya hidup. Namun, di balik itu semua pastinya tersembunyi ancaman besar, yakni sebagaimana yang telah disampaikan di atas.