Apa Saja Tantangan Pelaku Usaha dalam Hal Pembayaran?
Saat ini, dunia bisnis telah berkembang pesat. Zaman dulu, orang-orang menerapkan sistem barter lalu kemudian beralih ke penggunaan alat tukar yakni uang. Tentu saja sekarang semuanya telah berbeda. Anda harus menghadapi skema pembayaran yang beragam, terutama ketika menjalani bisnis online.
Lantas, apa saja tantangan pelaku usaha dalam hal pembayaran? Pertanyaan ini sepertinya membutuhkan jawaban yang lumayan kompleks. Sebab, ini juga berkaitan dengan bisnis online, di mana konsumen tidak membayar secara tunai, melainkan transfer.
Metode transfer pun kian hari kian beragam karena tidak harus melalui antarbank. Kini, berbagai dompet digital atau e-wallet seperti OVO dan DANA telah tersedia, sehingga Anda harus bersiap untuk dinamis dalam menerima pembayaran dari konsumen.
Apa pun bidang bisnis Anda, sistem pembayaran yang dinamis adalah suatu kemudahan tapi juga diiringi dengan sejumlah tantangan. Tentu saja hal yang paling menyenangkan yaitu ketika mendapatkan pesanan yang bertubi-tubi dari pelanggan, bukan?
Namun, Anda juga harus membantu semua pelanggan untuk memudahkan proses pembayarannya. Dengan begitu, Anda perlu memastikan nominal transaksinya lalu diakhiri dengan konfirmasi dan pengecekan uang masuk.
Jadi, sebaiknya Anda tidak lagi menggunakan sistem yang serba manual untuk mengurus pembayaran di masa kini karena memungkinkan terjadinya human error. Lantas, apa saja tantangan pelaku usaha dalam hal pembayaran?
1. Jaminan Keamanan Transaksi
Lalu lintas pembayaran harus dipastikan aman demi kelancaran bisnis yang stabil guna menegaskan kredibilitas di mata konsumen. Tantangan semacam ini tidak hanya berlaku untuk para pelaku usaha besar yang sudah punya banyak pelanggan, tetapi juga bagi Anda yang baru merintis usaha.
Oleh karena itu, Anda harus menetapkan perangkat transaksi tertentu yang sudah dipastikan aman. Ini merupakan salah satu fondasi yang penting, sehingga Anda bisa selektif memilih solusi pembayaran. Dari sekian banyak metode pembayaran, Anda harus melakukan riset agar pembayaran tetap aman.
2. Metode Pembayaran Tidak Terintegrasi
Mekanisme pembayaran yang tidak terintegrasi merupakan tantangan pelaku usaha dalam hal pembayaran yang selanjutnya. Anda mungkin masih menggunakan cara konvensional, di mana para karyawan mengelola pembayaran secara manual.
Jika Anda tidak membuat sistem yang benar, maka cara manual akan sangat melelahkan. Untuk mengantisipasi hal ini, Anda sebaiknya menggunakan platform pembayaran yang terintegrasi, sehingga pengelolaan bisnis bisa lebih efektif.
3. Biaya Transaksi
Tidak sedikit konsumen yang keberatan dengan biaya transaksi yang rupanya juga tidak masuk ke rekening Anda. Sebelumnya, transfer antarbank yang berbeda dikenai biaya Rp6.500. Namun, sebagian sudah melakukan revisi yang mana biaya transaksinya berkurang menjadi Rp2.500 saja.
Ini merupakan suatu tantangan, di mana Anda harus bisa meyakinkan pelanggan agar tidak terlalu mempermasalahkan biaya transaksi. Anda juga harus melakukan perhitungan yang akurat, jangan sampai biaya administrasi malah dibebankan pada Anda.
Ini mungkin tampak tidak seberapa ketika Anda hanya meng-cover satu transaksi. Namun, ketika Anda menalangi berbagai macam transaksi, ini akan menjadi sangat tidak efisien. Jadi, solusinya yaitu menggunakan akun virtual, sehingga Anda tidak perlu membayar biaya administrasi sepeser pun.
4. Jenis Pembayaran yang Beragam
Sebaiknya, Anda tidak membatasi konsumen untuk membayar dengan metode yang paling nyaman. Jenis pembayaran yang beragam memang merupakan tantangan, tapi Anda bisa mempercepat uang terkumpul ketika hal tersebut dilakukan.
5. Akses Layanan Transaksi
Pastikan Anda juga merancang agar konsumen bisa mengakses layanan transaksi yang mudah, terutama jika usahanya dilakukan secara online. Anda tidak perlu membuat batasan waktu, tapi konsumen harus tahu kapan jadwal aktif toko Anda.
Misalnya Anda memberi tahu mereka kapan jam buka dan jam tutup, tapi tetap menerima pembayaran kapan saja. Hal lain yang juga tidak boleh luput dari perhatian adalah bagaimana Anda mengedukasi konsumen agar bisa menerapkan sistem pembayaran yang benar.
Biasakan untuk selalu melakukan konfirmasi dengan menyerahkan bukti transfer, meskipun belum diminta oleh Anda. Jika Anda menggunakan aplikasi khusus, maka tidak perlu lagi meminta bukti transfer karena notifikasi berjalan secara otomatis sehingga lebih praktis.
Volume transaksi yang tinggi juga harus didukung oleh ketelitian dalam memeriksa detail pesanan pelanggan. Misalnya, Anda menjual produk fashion seperti pakaian. Ketika mempromosikan produk tertentu, pelanggan akan menetapkan pilihan untuk warna, ukuran, dan spesifikasi lainnya.
Anda dan tim pemasaran sebaiknya bekerja sama dengan pihak pengiriman untuk mengkoordinasikan pengiriman dengan data pesanan yang akurat. Inilah yang menjadi salah satu faktor yang akan mendatangkan para pelanggan setia.
Demikianlah pembahasan tentang apa saja tantangan pelaku usaha dalam hal pembayaran. Sebenarnya, mengelola transaksi bisnis bukanlah hal yang sederhana. Jika sudah mengenali berbagai tantangannya, maka Anda dapat memaksimalkan proses transaksi melalui solusi bisnis terintegrasi.