Benarkah Mengajukan Pinjaman Bisnis Merupakan Keputusan Bijak?
Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh perusahaan melalui pinjaman bisnis. Namun, jika perusahaan tersebut tidak bisa mengelola pinjamannya dengan baik, maka akan kesulitan untuk membayarnya. Oleh karena itu, Anda harus memahami bagaimana cara mengelola dana pinjaman tersebut.
Rasio Pinjaman untuk Bisnis
Bagi pribadi, pinjaman sebaiknya dihindari atau dibatasi. Namun, bagi bisnis, pinjaman bisa membantu sebuah perusahaan untuk menjadi lebih berkembang lagi. Nah, level utang yang cocok untuk sebuah bisnis tergantung pada kebutuhannya saat itu.
Level utang yang sehat bisa membantu perusahaan untuk mendapatkan market share. Sebenarnya, tidak ada ilmu atau rumus yang pasti mengenai hal tersebut karena kesehatan pinjaman tentu berbeda-beda di setiap jenis industri.
Contohnya adalah industri manufaktur. Mereka membutuhkan dana yang lebih besar bila dibandingkan dengan industri yang dioperasikan secara online. Rasio utang pada ekuitas (debt to equity ratio) merupakan formula sederhana yang menunjukkan bagaimana modal bisa dikembangkan.
Nah, apa itu rasio utang terhadap ekuitas? Rasio utang terhadap modal perusahaan dipakai untuk mengukur stabilitas bisnis. Rasio ini mengukur utang untuk operasi melawan level modal atau ekuitas. Jumlah utang dan ekuitas harus berada dalam jumlah proporsional.
DER (debt to equity ratio) juga sering disebut sebagai rasio pengungkit atau leverage. Rumus DER yaitu total utang dibagi dengan ekuitas. Ekuitas merupakan kekayaan bersih perusahaan yang berupa setoran pemilik dan sisa laba ditahan.
DER yang bagus umumnya berada di angka satu sampai 1,5. Namun, rasio idealnya tergantung dari industrinya karena beberapa jenis industri menggunakan lebih banyak utang. Industri dengan modal besar seperti industri manufaktur dan keuangan bisa saja memiliki rasio yang lebih tinggi dari dua.
Tingginya rasio DER ini mengindikasikan bahwa bisnis menggunakan utang untuk membiayai pertumbuhannya. Bagi investor, tingginya rasio berarti investasinya lebih berisiko. Ini merupakan sebuah pertanda bahwa perusahaan tampak kesulitan untuk membayar utangnya.
Jika rasionya rendah mendekati nol, maka ini berarti bahwa perusahaan tidak bergantung pada pinjaman untuk membiayai operasi bisnisnya. Namun, rasio yang terlalu rendah pun bisa membuat investor tidak bersemangat.
Mereka enggan berinvestasi pada perusahaan tersebut karena dianggap tidak mampu memaksimalkan potensi keuntungan dengan pinjaman. Dengan kata lain, mereka tidak mengetahui nilai yang didapat dari meminjam untuk meningkatkan skala operasinya.
Lantas, benarkah pinjaman bisnis merupakan hal yang bijak? Nah, ini tergantung dari apakah level utang tersebut sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu ditanyakan sebelum berutang, yakni:
- Apakah jenis industri perusahaan tersebut membutuhkan utang yang tinggi untuk berfungsi efektif dan bersaing?
- Bagaimana hasil dari analisa DER dibandingkan dengan perusahaan yang berada di sektor yang sama?
- Apakah membutuhkan jaminan perorangan untuk pinjaman bisnis?
- Apakah pasar akan mengalami penurunan dalam waktu dekat?
- Dapatkah kenaikan suku bunga mempengaruhi kemampuan dalam membayar utang?
Fungsi Pinjaman Bisnis bagi Perusahaan
Pinjaman atau utang sering dianggap sebagai hal yang negatif. Ini mungkin benar jika digunakan untuk kebutuhan pribadi. Namun, pinjaman memiliki peran penting dalam sebuah usaha. Kebanyakan perusahaan besar memiliki utang yang tidak sedikit, lho!
Bagi perusahaan kecil, utang juga bisa memberikan keuntungan asalkan dikelola dengan benar. Lantas, apa saja keuntungan dari pinjaman untuk bisnis? Nah, berikut ini adalah beberapa fungsi pinjaman bisnis bagi perusahaan:
1. Membantu Mengembangkan Bisnis
Salah satu cara untuk mengembangkan bisnis yaitu dengan utang. Banyak perusahaan kecil yang berkembang cepat tapi kesulitan untuk melakukan ekspansi karena alasan keuangan. Jika Anda ingin melakukan ekspansi bisnis, maka utang bisa menjadi pilihan.
2. Utang Lebih Murah dari Ekuitas
Salah satu alasan utama berada dalam bisnis yaitu memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari yang diinvestasikan. Dengan kata lain, pemilik bisnis mengharapkan pengembalian ekuitas yang lebih tinggi dari biaya utang.
Lebih banyak utang memungkinkan memiliki dasar ekuitas yang lebih rendah untuk menghasilkan laba yang lebih tinggi. Dengan pembiayaan utang, Anda dapat membuat semua keputusan sehingga bisa menikmati seluruh keuntungan yang dihasilkan.
3. Mengurangi Risiko
Seperti kata pepatah, "jangan menaruh telur di keranjang yang sama". Jika menaruh telur dalam satu keranjang, maka telurnya akan pecah semua ketika keranjangnya jatuh. Jadi, meminjam uang bisa mengurangi eksposur aset saat bisnis tidak berhasil.
4. Ada Kepercayaan dalam Bisnis
Saat ada pihak yang bersedia meminjamkan uangnya, itu menunjukkan bahwa mereka percaya pada bisnis yang sedang dijalankan oleh perusahaan tersebut. Jadi, mereka percaya bahwa perusahaan yang bersangkutan memiliki potensi untuk bisa berkembang lebih baik lagi.
5. Membantu Membangun Kredibilitas dan Mempertahankan Kedisiplinan
Adanya pinjaman bisnis yang dikelola dengan baik dan dibayar tepat waktu bisa membangun kredibilitas perusahaan. Oleh karena itu, ini bisa menjadi sebuah jalan untuk membangun hubungan dengan lembaga keuangan atau pemilik piutang.
Mereka cenderung meminjamkan ke bisnis yang sebelumnya pernah dipinjami dan memiliki kredibilitas baik. Dalam hal ini, pembayaran utang yang tepat waktu bisa membantu memperluas fasilitas kredit tersebut.
Pinjaman bisnis memiliki peran penting dalam kelangsungan usaha. Baik perusahaan kecil maupun besar bisa memanfaatkan pinjaman dari pihak lain untuk membangun bisnisnya. Pengelolaan utang juga penting supaya bisa mendapatkan keuntungan sehingga bisa membayarnya dengan tepat waktu.
Demikianlah pembahasan tentang benarkah pinjaman bisnis merupakan keputasan bijak. Pada dasarnya, tidak ada bisnis yang bisa berjalan sendiri karena semuanya butuh campur tangan manusia agar terus bergerak maju.