Pengertian dan Jenis-jenis Komunikasi Verbal
Komunikasi merupakan salah satu disiplin ilmu yang penting, khususnya bagi Anda yang berkepentingan dalam politik atau bisnis. Oleh karena itu, Anda harus benar-benar memahami pengertian dan jenis-jenis komunikasi verbal secara teoritis sebelum masuk ke ranah praktik.
Dalam berinteraksi dengan sesamanya, manusia menjalin komunikasi yang kompleks. Kita tidak hanya menggunakan bahasa verbal, tetapi juga bahasa tubuh. Proses ini sangat kompleks, tapi bisa berjalan efektif untuk mencapai tujuan tertentu bila Anda tahu ilmu dan strateginya.
Apa Itu Komunikasi Verbal?
Komunikasi verbal merupakan proses saling bertukar pesan antara satu orang dengan yang lainnya untuk mendapatkan kesamaan makna. Setelah menyampaikan pesannya, penerima pesan akan mengirimkan feedback atau umpan balik sebagai respons dari pesan yang diterimanya.
Komunikasi verbal adalah salah satu jenis komunikasi yang paling sering digunakan dalam keseharian. Komunikasi ini dilakukan secara tatap muka, tulisan, suara, atau visual yang disampaikan melalui media tertentu.
Sederhananya, komunikasi verbal menggunakan rangkaian kata dan kalimat untuk menyampaikan pesan secara efektif. Adapun medianya bisa berupa telepon, surat, video, atau media sosial. Komunikasi jenis ini mengandung pesan tersirat atau tersurat tergantung dari maksud dan tujuannya.
Jenis-jenis Komunikasi Verbal
Penggunaan kata dan kalimat yang bermakna dapat disampaikan dengan berbagai cara. Pada dasarnya, komunikasi verbal terbagi menjadi dua jenis, yakni komunikasi secara lisan dan tulisan. Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang jenis-jenis komunikasi verbal:
1. Komunikasi Lisan
Penyampaian pesan untuk komunikasi jenis ini disampaikan secara langsung atau melalui tatap muka. Seiring dengan perkembangan teknologi digital sekarang ini, penggunaan media live streaming atau zoom juga termasuk kategori komunikasi verbal dalam bentuk lisan.
Dalam prosesnya, orang yang menyampaikan pesan akan berhadapan langsung dengan orang yang menerima pesan. Kemudian, si penyampai pesan akan mendapatkan feedback dari si penerima pesan pada saat yang bersamaan dengan memperhatikan raut muka, gerakan tubuh, dan tanggapan langsung.
2. Komunikasi Tulisan
Jenis komunikasi yang satu ini menggunakan media tertentu untuk menyampaikan pesan dan tidak semua penerima pesan bisa langsung menerima atau memberikan respons di waktu yang bersamaan. Media komunikasinya bisa berupa kertas, buku, surat elektronik, e-book, dan lain-lainnya.
Kedua jenis komunikasi yang telah disampaikan di atas memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Untuk komunikasi secara lisan, penyampai pesan harus memiliki rangkaian kata yang terstruktur agar penerima pesan bisa menyimaknya dengan baik.
Di sisi lain, komunikasi secara tulisan lebih terkonsep dan penyampaiannya pun bisa berkelanjutan. Jika seorang pembicara atau penceramah hanya sekali tampil untuk membahas tentang suatu topik tertentu, maka tulisan akan terus ada dan berkemungkinan dibaca oleh siapa saja dari generasi ke generasi.
Namun, baik komunikasi lisan ataupun tulisan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat itu. Tujuannya adalah agar penyampaian pesannya bisa maksimal, sehingga target yang diinginkan pun dapat tercapai dengan mudah.
Contoh-contoh Komunikasi Verbal
Anda bisa dengan mudah melihat banyak contoh komunikasi verbal dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, Anda sendiri pernah terlibat sebagai pelakunya, apakah itu sebagai pembicara ataupun penerima pesan.
Untuk yang lebih kompleksnya, Anda bisa melihat sejumlah ceramah, rapat, pidato, dan konferensi sebagai contoh komunikasi verbal secara lisan. Adapun contoh komunikasi verbal secara tulisan yaitu ketika Anda membaca, menulis, dan mengirimkannya ke seseorang atau sekelompok orang tertentu.
Cara Mengoptimalkan Kemampuan Komunikasi Verbal
Komunikasi jenis ini sangat berkaitan dengan penggunaan bahasa dan kata-kata. Oleh karena itu, jika Anda ingin sukses sebagai pembicara atau narator, maka ada beberapa hal yang harus dilakukan agar bisa menyampaikan pesan secara efektif, yakni sebagai berikut:
1. Rajin Membaca dan Menulis
Keterampilan komunikasi verbal secara tulisan akan terasah bila terbiasa membaca dan melatih diri untuk menuliskan sesuatu yang ada di pikiran Anda. Tidak sedikit orang yang mengaku bingung untuk memulai sebuah tulisan karena mereka memang tidak terbiasa melatih diri untuk menulis.
Apalagi sekarang ini budaya membaca dan menulis sudah tidak begitu populer karena orang lebih suka menyimak video di televisi atau media lainnya. Padahal, kemampuan menulis akan terasah apabila dilatih dan dibiasakan.
Namun, itu saja tidak cukup jika tidak diimbangi dengan membaca. Sejatinya, bahan bacaan adalah referensi dalam menulis. Ketika Anda ingin membuat sebuah tulisan yang berkualitas, perbanyaklah membaca supaya bisa memproduksi tulisan yang bergizi bagi pembaca.
2. Latihan Komunikasi di Hadapan Publik
Siapa pun bisa melakukan komunikasi verbal secara lisan, tapi hanya sedikit yang bisa menyampaikan kata-kata yang tertata dan mudah dimengerti serta menarik perhatian. Dalam hal ini, Anda harus mampu melawan rasa grogi saat tampil di hadapan publik dengan karakteristik yang khas.
Kunci utama untuk meningkatkan kemampuan komunikasi lisan adalah memperbanyak latihan dan tampil di depan publik. Anda juga harus berupaya meningkatkan kualitas diri agar rasa percaya diri bisa tumbuh seiring dengan kemampuan yang terus meningkat.
Demikianlah pembahasan tentang pengertian dan jenis-jenis komunikasi verbal. Pada intinya, komunikasi verbal merupakan proses penyampaian pesan atau pertukaran pikiran dari si penyampai pesan ke si penerima pesan dengan tujuan tertentu yang ingin dicapai.