Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan antara Jurnal Pembelian dan Penjualan

Perbedaan antara Jurnal Pembelian dan Penjualan

Para pelaku bisnis seharusnya sudah mahir akan materi tentang perbedaan antara jurnal pembelian dan penjualan. Ini merupakan bagian dari upaya transparansi yang semestinya diterapkan dengan benar di semua organisasi, baik yang berorientasi laba maupun nirlaba.

Dari namanya saja, Anda mungkin sudah bisa menebak tentang kedua istilah ini secara umum. Jurnal adalah aktivitas yang lazim dalam sebuah perusahaan. Namun, tentu saja kedua istilah ini tidak sesederhana yang Anda bayangkan, apalagi kegiatan bisnisnya super sibuk.

Oleh karena itu, ada beberapa petunjuk untuk membuatnya tetap akurat dan penyusunannya lebih mudah. Jadi, Anda perlu menyimak pembahasan selengkapnya untuk memahami lebih lanjut tentang jurnal pembelian dan jurnal penjualan supaya mengetahui dengan jelas mengenai perbedaannya.

Apa Itu Jurnal Penjualan?

Kegiatan penjualan merupakan salah satu prioritas utama perusahaan. Dalam kegiatan ini, modal sedang berputar dan Anda berpeluang mendapatkan laba dari hasil penjualan. Namun, cakupan penjualan tentu saja lebih kompleks dari yang Anda bayangkan.

Sebab, jenis output yang dijual pun sangat bervariasi. Dalam pencatatan di jurnal penjualan, Anda akan mengelompokkan setiap kegiatan berdasarkan jenisnya. Berikut ini adalah jenis-jenis jurnal penjualan yang wajib dituliskan secara tepat dan akurat:

1. Jurnal Penjualan Tunai

Perusahaan dapat menjual barang secara tunai atau kredit. Nah, pencatatan jenis ini dilakukan ketika konsumen melakukan pembayaran dengan cara tunai. Nantinya, istilah di jurnal yang akan dipakai adalah "kas penjualan" dan masuk ke dalam debet.

2. Jurnal Penjualan Kredit

Ketika konsumen membayar secara kredit, pencatatan di jurnal akan menggunakan istilah "piutang dagang penjualan". Pembayaran dengan cara ini memungkinkan pembeli untuk mendapatkan barang di awal dan membayarnya dengan cara mengangsur.

3. Jurnal Diskon Penjualan

Pada momen tertentu, perusahaan akan menawarkan program diskon untuk menarik pelanggan sebanyak mungkin. Dalam jurnal, Anda akan menuliskan nominal kas yang dikurangi diskon penjualan dengan persentase tertentu.

4. Jurnal Retur Penjualan

Dalam kegiatan perdagangan, tidak menutup kemungkinan terjadi retur atau pengembalian barang dari konsumen karena alasan tertentu. Mungkin barangnya rusak, sehingga Anda harus menggantinya. Jadi, pencatatan dalam jurnal akan menggunakan istilah "retur penjualan".

Apa Itu Jurnal Pembelian

Jurnal pembelian meliputi semua agenda belanja perusahaan, baik itu kebutuhan operasional ataupun pengadaan modal. Perusahaan mungkin akan membeli untuk kepentingan pribadi atau justru berbelanja bahan baku untuk modal produksi.

Oleh karena itu, perusahaan perlu membuat catatan khusus ketika melakukan pembelian secara reguler. Sama seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian juga terbagi ke dalam beberapa jenis, di antaranya jurnal pembelian tunai, kredit, dan jurnal diskon pembelian.

Mengapa Jurnal Pembelian dan Penjualan Sangat Penting?

Sesederhana apa pun kegiatan di perusahaan pasti setiap harinya akan ada kegiatan pembelian dan penjualan. Semua aktivitas tersebut harus dicatat secara akurat dalam bentuk jurnal. Ini sangat penting karena bisa memfasilitasi rekaman kegiatan secara rinci dan memudahkan saat membuat laporan.

Hal-Hal Penting dalam Jurnal Pembelian dan Jurnal Penjualan

Setelah mengetahui perbedaan antara jurnal pembelian dan jurnal penjualan serta pentingnya kedua jurnal tersebut, selanjutnya ada beberapa hal yang juga mesti Anda ketahui terkait kedua jenis jurnal ini. Nah, berikut ini adalah uraiannya untuk Anda:

1. Cara Pembayaran

Pencatatan transaksi penjualan dan pembelian akan dibedakan dari cara pembayarannya, yaitu dalam bentuk tunai, kredit, dan retur. Dalam hal ini, pengakuan inventaris bahwa barang telah terjual secara tunai atau kredit sangat penting.

2. Teliti Soal Pencatatan Diskon Penjualan

Ketika perusahaan sedang mengadakan program diskon, tim pencatat jurnal harus betul-betul teliti menuliskan nominal angka dan harganya. Pencatatan yang ceroboh bisa menimbulkan kesalahpahaman saat sedang dilakukan pelaporan keuangan.

Catat sejelas-jelasnya persentase harga yang ditetapkan per itemnya, lalu Anda harus menghitung dengan benar berapa rupiah potongan harganya. Momen diskon mungkin hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa jam saja, sehingga kerja cepat sangat diperlukan tapi juga harus teliti.

3. Pertimbangkan Kondisi Debit dan Kredit Ketika Ingin Melakukan Pembelian Barang

Keputusan untuk berbelanja operasional atau modal produksi harus berdasarkan data debit dan kredit. Setiap pengeluaran harus mempertimbangkan keseimbangan dengan pendapatan agar tidak terjadi kerugian.

Idealnya, pendapatan lebih besar dari pada pengeluaran. Oleh karena itu, jika pendapatannya rendah, maka perusahaan harus melakukan penghematan dan memprioritaskan kegiatan belanja yang benar-benar penting saja.

4. Selalu Meng-update Jurnal Pembelian dan Penjualan

Jurnal pembelian dan penjualan sudah sewajarnya selalu diperbaharui. Dalam hal ini dibutuhkan kerja sama dan alur komunikasi yang lancar antara pencatat jurnal dengan tim pemasaran atau divisi yang bertugas berbelanja barang.

Termasuk ketika terjadi retur, Anda harus segera memperbaharui persediaan barang di posisi kredit, lalu lakukanlah penghapusan utang. Perhatikan pula detail termin pembayaran sesuai dengan proses retur yang mungkin akan memakan waktu berhari-hari.

Saat ini, dukungan teknologi digital memungkinkan pengusaha mana pun untuk membuat pencatatan jurnal pembelian dan penjualan dengan rapi dan akurat. Anda bisa memilih berbagai aplikasi yang dapat mendukung agenda tersebut.

Intinya, komunikasi dan koordinasi antartim harus benar-benar solid, sehingga proses pencatatan jurnal sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya. Dengan mengetahui tentang hal ini, Anda tentu akan lebih teliti dalam melakukan pencatatan, bukan?

Demikianlah pembahasan tentang perbedaan antara jurnal pembelian dan penjualan. Setiap transaksi membutuhkan pencatatan agar memudahkan dalam membuat laporan keuangan. Itulah sebabnya mengapa pencatatan terhadap jurnal pembelian dan penjualan diperlukan.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.