Era Greenspan: Periode 1984-2002
Era Greenspan
Sumber: Departemen Tenaga Kerja AS
Periode ini dimulai dengan guncangan penawaran yang bersifat menguntungkan. Pada tahun 1986, negara-negara anggota OPEC, seperti Arab Saudi, Kuwait dan Irak, mulai berselisih pendapat mengenai tingkat produksi, dan kesepakatan lama mereka untuk membatasi penawaran minyak yang kini sudah tidak berlaku lagi (Mankiw, 2006: 383).
Akibatnya, harga minyak pun jatuh kurang lebih setengahnya. Seperti yang terpampangkan pada grafik di atas, di mana guncangan penawaran yang bersifat menguntungkan ini mengakibatkan turunnya inflasi dan pengangguran di awal periode.
Sejak saat itu, Fed bertindak dengan sangat hati-hati agar tidak terulang kembali kesalahan kebijakan pada era 1960-an, ketika permintaan agregat secara berlebihan mendorong tingkat pengangguran ke bawah tingkat alamiahnya dan meningkatkan inflasi. Ketika pengangguran turun dan inflasi naik pada tahun 1989 dan 1990, di situ juga Fed meningkatkan suku bunga dan mengurangi permintaan agregat, sehingga mengakibatkan resesi ringan pada tahun 1991 dan 1992. Dengan kata lain, pengangguran naik di atas sebagian besar perkiraan tingkat alamiah dan sekali lagi inflasi turun.
BACA JUGA:
- Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
- Cara Melindungi Tabungan Anda dari Inflasi
- Cara Mengukur Tingkat Pengangguran
Seiring berjalannya waktu hingga sampai pada akhir tahun 1990-an, perekonomian mengalami periode yang sejahtera. Angka inflasi dan pengangguran turun mendekati nol menjelang akhir dekade tersebut. Tidak hanya itu, bahkan Alan Greenspan dan rekan-rekan kerjanya di Bank Sentral pun menuai pujian atas kinerja perekonomian yang baik ini. Mankiw (2006: 384) mengatakan, "Inflasi yang rendah ini hanya akan dapat dicapai dengan kebijakan moneter yang cerdas."