Kelemahan Form Lembur Manual dan Solusinya
Kelemahan Form Lembur Manual
Menurut ketentuan pemerintah, syarat kerja lembur adalah adanya perintah dari atasan atau pengusaha yang disetujui oleh karyawan. Nah, perintah lembur ini harus dibuat secara tertulis yang selanjutnya ditandatangani oleh pekerja lembur yang bersangkutan.
Dalam praktiknya sendiri, kesepakatan lembur ini bisa berbentuk form tugas lembur, surat perintah lembur, lembar kerja lembur, formulir perintah lembur, dan sebagainya. Sayangnya, form lembur manual pada kenyataannya justru menimbulkan kendala baru.
Penggunaan kertas yang digunakan sebagai dokumen pastinya diperlukan kehati-hatian supaya tidak tercecer, rusak, atau hilang. Apabila sampai tercecer, maka persetujuan lembur pun akan memakan waktu lebih lama.
Selain itu, saat memindahkan data dari form lembur manual ke perhitungan penggajian tentunya menuntut ketelitian supaya tidak salah dalam melakukan input data yang dapat merugikan karyawan. Jika sampai keliru, maka dampaknya adalah pembayaran upah lembur akan tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Solusi Terbaik yang Bisa Mengganti Form Lembur Manual
Lalu, apa solusi yang bisa dilakukan untuk mengganti form lembur manual ini? Tentu saja Anda membutuhkan software yang dapat melakukan semuanya tanpa menggunakan kertas dan pastinya tanpa salah. Dengan begitu, data akan tersimpan lebih aman.
Untuk mengelola jam lembur melalui penggunaan software, semua catatan akan terekam dengan bentuk data digital dan terenkripsi secara aman. Oleh sebab itu, Anda tidak perlu repot-repot lagi membuat form lembur secara manual.
Demikianlah pembahasan tentang kelemahan form lembur manual dan solusinya. Untuk itu, segera lupakan form lembur manual yang tidak efisien dan segera beralih menggunakan software digital Talenta untuk mendapatkan sistem pencatatan yang mudah.