Dimensi Internasional: Jangan Pernah Abaikan Lingkungan Global
Situs Ekonomi - Dimensi internasional (international dimension) dari lingkungan eksternal merupakan peristiwa yang berasal dari negara asing, serta peluang bagi perusahaan Indonesia di negara lain, seperti PT Indofood Makmur, PT Garuda Food dan masih ada beberapa lainnya. Dimensi internasional ini merupakan konteks yang mempengaruhi seluruh aspek lingkungan eksternal lainnya. Lingkungan internasional menimbulkan pesaing, pelanggan, serta pemasok baru dan membentuk tren sosial, teknologi, dan ekonomi.
Saat ini, setiap perusahaan harus bersaing secara global. Sebagai contoh, Dixon Ticonderoga Co., yang memproduksi pensil, khususnya dari perusahaan-perusahaan pensil Cina berbiaya rendah. Sejauh ini, sebanyak 50 persen pensil yang dibeli di Amerika Serikat (AS) berasal dari luar negeri, bandingkan dengan angka sebesar 16 persen pada satu dekade yang lalu (Daft, 2006: 109).
Kemudian, mobil yang berkualitas tinggi namun berharga rendah dari Jepang dan Korea Selatan secara permanen telah mengubah industri otomotif AS. Dengan adanya perkembangan Internet sebagai tempat melakukan usaha, perusahaan terkecil sekalipun dapat melihat seluruh dunia sebagai pasar mereka.
Ketika beroperasi secara global, manajer harus mempertimbangkan faktor hukum, politik, sosial budaya, dan ekonomi. Hal ini tidak hanya berlaku di negara asal, tetapi juga di berbagai negara lainnya. Misalnya, penurunan kurs nilai tukar dolar AS akan menurunkan harga produk buatan AS di luar negeri, sehingga dapat meningkatkan daya saing ekspor.
Banyak perusahaan harus mengurangi harga agar tetap kompetitif di perekonomian global yang baru ini. Masalah ekonomi di suatu bagian lain dunia sekarang ini menimbulkan pengaruh besar bagi perusahaan yang ada di masing-masing negara.
Kita mengambil contoh di sini adalah Perusahaan Coca-Cola yang berbasis di AS. Perusahaan ini sebenarnya memiliki porsi persentase penjualan besar dari Asia.
Karena merasakan pengaruh krisis ekonomi yang terjadi di Asia pada tahun 1997 menyebabkan produk Coca-Cola tidak banyak laku terjual. Masalah lainnya yang dapat kita amati adalah ekonomi di Rusia yang juga mempengaruhi perusahaan-perusahaan AS.
Sebagai contoh, sebuah distributor vitamin dan suplemen olahraga yang kecil di dekat Nashville, Tennessee, memperoleh 20 persen dari penjualannya di Rusia. Namun, akibat kekacauan ekonomi di Rusia menyebabkan U.S.A Laboratories harus berjuang keras agar memperoleh pembayaran dan mengganti pesanan yang hilang.
Lingkungan global merupakan lahan bermain yang senantiasa berubah dan tidak sebanding dengan domestik. Perubahan dalam domain internasional dapat berpengaruh besar terhadap lingkungan domestik.
Epidemi penyakit sapi gila di Eropa berpengaruh dalam beberapa hal terhadap perusahaan AS karena timbulnya kekhawatiran akan penularan penyakit ini. Palang Merah menerapkan aturan yang melarang donor darah dari orang yang selama enam bulan atau lebih berada di negara yang memiliki penyakit sapi gila, meskipun tidak terdapat bukti bahwa penularan penyakit terhadap manusia terjadi melalui cara ini. Aturan ini mengakibatkan berkurangnya persediaan darah, sehingga berdampak pada rumah sakit, perusahaan asuransi, dan para konsumen yang harus menanggung biaya layanan kesehatan yang lebih tinggi (Daft, 2006: 110).
Kesimpulan
Oleh karena itu, bagi para manajer yang biasa berpikir hanya tentang lingkungan domestik harus mempelajari aturan-aturan baru agar dapat menangani barang, jasa, dan ide yang beredar di seluruh dunia. Bisnis dewasa ini semakin tanpa batas beroperasi ke seluruh dunia, maka satu hal yang harus disadari adalah pengelolaan dalam lingkungan global jauh lebih sulit dibandingkan dengan manajemen operasi domestik.
Mungkin, pelajaran yang paling berat bagi manajer yang ada di AS ialah menyadari bahwa mereka tidak selalu mengetahui hal yang terbaik. Sementara para pengambil keputusan AS hanya tahu sedikit mengenai isu-isu dan kompetisi di negara asing.
Arogansi AS merupakan jalan pintas menuju kegagalan. Untuk mengatasi hal ini, Pall Corporation memiliki tim beranggotakan para doktor yang berkeliling dunia untuk mengumpulkan informasi mengenai pasar dan isu-isu.
Saat ini, setiap perusahaan harus bersaing secara global. Sebagai contoh, Dixon Ticonderoga Co., yang memproduksi pensil, khususnya dari perusahaan-perusahaan pensil Cina berbiaya rendah. Sejauh ini, sebanyak 50 persen pensil yang dibeli di Amerika Serikat (AS) berasal dari luar negeri, bandingkan dengan angka sebesar 16 persen pada satu dekade yang lalu (Daft, 2006: 109).
Kemudian, mobil yang berkualitas tinggi namun berharga rendah dari Jepang dan Korea Selatan secara permanen telah mengubah industri otomotif AS. Dengan adanya perkembangan Internet sebagai tempat melakukan usaha, perusahaan terkecil sekalipun dapat melihat seluruh dunia sebagai pasar mereka.
Ketika beroperasi secara global, manajer harus mempertimbangkan faktor hukum, politik, sosial budaya, dan ekonomi. Hal ini tidak hanya berlaku di negara asal, tetapi juga di berbagai negara lainnya. Misalnya, penurunan kurs nilai tukar dolar AS akan menurunkan harga produk buatan AS di luar negeri, sehingga dapat meningkatkan daya saing ekspor.
Banyak perusahaan harus mengurangi harga agar tetap kompetitif di perekonomian global yang baru ini. Masalah ekonomi di suatu bagian lain dunia sekarang ini menimbulkan pengaruh besar bagi perusahaan yang ada di masing-masing negara.
Kita mengambil contoh di sini adalah Perusahaan Coca-Cola yang berbasis di AS. Perusahaan ini sebenarnya memiliki porsi persentase penjualan besar dari Asia.
Karena merasakan pengaruh krisis ekonomi yang terjadi di Asia pada tahun 1997 menyebabkan produk Coca-Cola tidak banyak laku terjual. Masalah lainnya yang dapat kita amati adalah ekonomi di Rusia yang juga mempengaruhi perusahaan-perusahaan AS.
Sebagai contoh, sebuah distributor vitamin dan suplemen olahraga yang kecil di dekat Nashville, Tennessee, memperoleh 20 persen dari penjualannya di Rusia. Namun, akibat kekacauan ekonomi di Rusia menyebabkan U.S.A Laboratories harus berjuang keras agar memperoleh pembayaran dan mengganti pesanan yang hilang.
Lingkungan global merupakan lahan bermain yang senantiasa berubah dan tidak sebanding dengan domestik. Perubahan dalam domain internasional dapat berpengaruh besar terhadap lingkungan domestik.
Epidemi penyakit sapi gila di Eropa berpengaruh dalam beberapa hal terhadap perusahaan AS karena timbulnya kekhawatiran akan penularan penyakit ini. Palang Merah menerapkan aturan yang melarang donor darah dari orang yang selama enam bulan atau lebih berada di negara yang memiliki penyakit sapi gila, meskipun tidak terdapat bukti bahwa penularan penyakit terhadap manusia terjadi melalui cara ini. Aturan ini mengakibatkan berkurangnya persediaan darah, sehingga berdampak pada rumah sakit, perusahaan asuransi, dan para konsumen yang harus menanggung biaya layanan kesehatan yang lebih tinggi (Daft, 2006: 110).
Kesimpulan
Oleh karena itu, bagi para manajer yang biasa berpikir hanya tentang lingkungan domestik harus mempelajari aturan-aturan baru agar dapat menangani barang, jasa, dan ide yang beredar di seluruh dunia. Bisnis dewasa ini semakin tanpa batas beroperasi ke seluruh dunia, maka satu hal yang harus disadari adalah pengelolaan dalam lingkungan global jauh lebih sulit dibandingkan dengan manajemen operasi domestik.
Mungkin, pelajaran yang paling berat bagi manajer yang ada di AS ialah menyadari bahwa mereka tidak selalu mengetahui hal yang terbaik. Sementara para pengambil keputusan AS hanya tahu sedikit mengenai isu-isu dan kompetisi di negara asing.
Arogansi AS merupakan jalan pintas menuju kegagalan. Untuk mengatasi hal ini, Pall Corporation memiliki tim beranggotakan para doktor yang berkeliling dunia untuk mengumpulkan informasi mengenai pasar dan isu-isu.
