Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Awal Mula Gigitan yang Diambil dari Apple

Pada hari lelucon bulan April (April fool's day) tahun 1976, Apple Computer didirikan oleh dua orang yang bersahabat sejak sekolah menengah yang senang mengutak-atik barang elektronik. Mereka berdua tidak melanjutkan kuliahnya untuk mencari pekerjaan pada industri komputer baru yang kemudian dikenal sebagai Lembah Silikon California.

Produk Apple

Apple bukanlah gurauan keisengan bulan April, meskipun tidak banyak orang yang menganggap serius pada awal berdirinya. Para konsumen belum dapat menerima ide bahwa mereka dapat menggunakan komputer untuk segala sesuatu oleh mereka sendiri.

Mereka melihat komputer mainframe yang besar di ruangan tertutup dengan pendingin udara. Namun, komputer pribadi masih belum terdengar.

Bahkan, di kalangan bisnis pun enggan untuk melakukan investasi berupa komputer bagi para karyawannya; lagi pula mereka semua adalah tukang ketik dan tersedia kalkulator untuk menghitung angka-angka. Namun, Steve Jobs dan Steve Wozniak menghasilkan produk yang mereka pikir dapat dijual: komputer Apple I, dan tidak lama kemudian menjadi Apple II.

Mereka membuat komputer pribadi pertama di dalam garasi Steve Jobs. Kondisi bisnis dan hidup sehari-hari yang mereka tempuh tidak pernah sama, atau dalam artian bahwa mereka melaluinya dengan berbagai rintangan.

Jerih payah mereka pun terbayar setelahnya. Ya, komputer Apple benar-benar terjual, pada kenyataannya Apple II terjual besar-besaran ketika berhasil mendapatkan momentum yang tepat. Dalam kurun waktu tiga tahun, Apple II menghasilkan uang sebanyak $139 juta, menunjukkan pertumbuhan sebesar 700 persen.

Para konsumen membeli Apple II untuk menulis dan menghitung secepat perusahaan memproduksi komputer tersebut. Keberhasilan ini membuahkan pertumbuhan perusahaan lebih lanjut, dan kebutuhan akan manajemen.

Pada tahun-tahun pertama keberadaan Apple, Steve Jobs mengendalikan sisi bisnis perusahaan, melakukan seluruh fungsi manajemen: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Ia mengangkat beberapa orang pengganti untuk menjadi presiden, staf keuangan, hubungan masyarakat dan pemasaran untuk menangani bisnis perusahaan yang berkembang.

Kemudian terdapat tim desain produk, manajer tingkat menengah dan lebih banyak lagi investor. Meskipun suasana selama hari-hari awal selalu radikal, namun seiring dengan banyaknya investor baru yang mengambil kursi dalam dewan direksi menyebabkan beberapa hal berubah.

Direktur yang lebih tua dan lebih konservatif bersikeras agar perusahaan dikelola dengan cara yang lebih tradisional. Sementara itu, selang lima tahun setelah berbisnis, Steve Wozniak terluka dalam sebuah kecelakaan pesawat dan harus mengambil cuti. Pada saat yang bersamaan, Steve Jobs yang menjabat sebagai ketua Apple (ketika masih baru berusia 26 tahun) harus menanggung semua itu.

Sebagai seorang manajer muda, Jobs tentu memiliki keterampilan teknis, apalagi komputer Apple adalah buah karyanya sendiri. Meskipun beberapa kritik tidak setuju, tetapi ia juga memiliki keterampilan konseptual: ia memahami bahwa organisasinya memiliki visi yang jelas ke mana ia ingin mencapainya.

Namun, Jobs tidak dikenal untuk keterampilan manusianya. Didorong rasa ingin mencapai kesempurnaan sendiri, ia mengharapkan kesempurnaan dari para manajer dan karyawan.

Seorang mantan karyawan mengingat bahwa Jobs pernah menolak hasil kerja seseorang pada saat pertama kali ia melihatnya, hanya karena masalah prinsip. Ia memperoleh reputasi yang buruk sebagai seorang manajer, sesuatu yang masih melekat pada dirinya hingga saat ini.

Pada tahun 1981, muncullah pesaing yang berukuran raksasa: IBM -- perusahaan terkemuka dalam komputer mainframe -- memperkenalkan komputer pribadi yang pertama di pasar. Jobs, yang pada dasarnya adalah insinyur, mengetahui bahwa ia tidak memiliki keterampilan bisnis atau manajemen yang diperlukan untuk mengangkat perusahaan naik.

Oleh karenanya, ia mulai mengejar John Sculley, yang waktu itu masih menjadi Presiden Pepsi-Cola. Ia membuat Sculley tertarik dengan Apple, dengan bahasa yang terlihat visioner, "Jika tetap berada di Pepsi, lima tahun dari sekarang Anda akan menjual lebih banyak air bergula kepada anak-anak. Jika Anda datang ke Apple, Anda dapat mengubah dunia." Sculley menerima tantangan tersebut.

Seiring perusahaan menjadi perusahaan publik dan mulai bersaing dengan yang lebih besar seperti IBM, orang yang sejak awal bergabung dengan Apple mulai merasa berada dalam lingkungan yang berubah. Terlepas dari tangan besi Jobs, mereka memandang diri sebagai sekelompok anak muda, trendi dan inovatif yang melakukan segala sesuatu menurut caranya sendiri.

Meskipun kedua pendiri Apple tidak melanjutkan kuliahnya, para pekerjanya adalah orang yang sangat berpendidikan, kreatif dan memiliki keterampilan teknis. Mereka menilai tinggi kebebasan dan kebanyakan merasa terkekang oleh orientasi "bisnis" baru.

Pada lingkup yang lebih besar, Apple dibebani dengan tugas mengubah cara pandang masyarakat secara umum mengenai komputer. Apple dipuji karena inovasi dan kreativitas produknya, serta para penggunanya menjadi pengikut yang setia.

Lingkungan ekonomi, baik di dalam maupun di luar Apple, terbilang sangat sukses. Ledakan ekonomi pada tahun 1980-an mengakibatkan orang menghabiskan uangnya untuk belanja.

Namun, ini berarti persaingannya ketat mengikuti langkah Apple. Pada awal tahun 1980-an, manajemen Apple termasuk CEO (Chief Executive Officer) baru John Sculley (seorang pebisnis sejati, namun tidak tahu banyak tentang komputer) membuat beberapa kesalahan yang sangat merugikan.

Sebagai contoh, Lisa, yang merupakan komputer pribadi pertama dengan pengendalian mouse, dihargai sebesar $10.000, jauh di atas yang dapat diterima oleh publik, sehingga tidak ada seorang pun membelinya. Di samping itu, Apple III memiliki begitu banyak kesalahan desain. Karena kelalaian tersebut, 14.000 komputer pertama yang dihasilkan harus ditarik kembali.

BACA JUGA:

Citra komputer tersebut tidak pernah pulih. Namun demikian, masih banyak kesempatan dan tantangan yang akan dihadapi perusahaan karena Apple terus berkembang dan berubah sebagai sebuah organisasi.

Sumber: Situs Web Apple Computer Inc., "Business Summary," "History," dan "Steve Paul Jobs" yang diakses pada tanggal 23 Maret 1999, pada https://www.apple.com; Brent Schlender dan Michael Martin, "Paradise Lost," Fortune (19 Februari 1996), diakses pada https://www.pathfinder.com.iMac.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.