Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Produksi dan Perdagangan dalam Perekonomian Subsisten

Situsekonomi.com - Sebelum melihat sifat-sifat utama dari kegiatan suatu perekonomian modern secara lebih mendalam, ada baiknya apabila terlebih dahulu diperhatikan mengenai kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam suatu masyarakat yang relatif primitif.

Perekonomian Subsisten

Produksi untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri

Dalam perekonomian yang masih primitif, atau juga dikenal sebagai perekonomian subsisten, unit-unit produksi sebagian besar terdiri dari keluarga petani tradisional. Petani seperti itu menggunakan cara dan alat bercocok tanam yang masih sederhana (Sukirno, 1994: 32).

Hal ini mempengaruhi kegiatan produktivitas mereka. Karena pemikiran pada saat itu yang masih primitif, membuat mereka lebih memilih untuk menikmati kecukupan hidup yang biasa saja, sehingga produktivitas mereka terlihat relatif rendah. Maka dari itu, jarang sekali kita melihat kelebihan (surplus) produksi yang dapat dijual ke pasar.

Bagi mereka yang terpenting lainnya adalah berburu dan menangkap ikan. Sedangkan kegiatan menghasilkan barang-barang industri sangatlah terbatas sekali.

Sebenarnya, kegiatan perdagangan dalam perekonomian subsisten sudah berlaku, tetapi masih dalam skala yang terbatas. Hanya sebagian kecil saja produksi masyarakat yang diperdagangkan.

Perdagangan Barter

Awalnya, perekonomian subsisten yang masih sangat primitif, perdagangan dilakukan secara barter, yaitu perdagangan secara pertukaran barang dengan barang. Dalam perdagangan seperti itu haruslah wujud keadaannya, di mana (i) seseorang ingin menukar barang yang dihasilkannya dengan suatu barang lain, dan (ii) seorang lain memproduksi barang yang diingini orang yang pertama dan bersedia menukarkan barang tersebut dengan yang dihasilkan oleh orang yang pertama (Sukirno, 1994: 33).

Dengan demikian, dalam perdagangan barter harus terdapat dua keinginan yang saling bersesuaian dan keadaan ini dinamakan double coincidence of wants atau kesesuaian ganda dari keingingan. Syarat ini menyebabkan perdagangan barter tidak dapat dilaksanakan seluas seperti perdagangan yang dilakukan dalam perekonomian modern, di mana uang digunakan sebagai alat perantaraan tukar menukar.

Pola Perdagangan Perekonomian Subsisten

Sedikit demi sedikit mereka pun mulai paham tentang pentingnya efisiensi dalam kegiatan ekonomi. Pada tahap ini, perdagangan secara barter tidak banyak lagi dilakukan. Kebanyakan perekonomian subsisten saat itu, uang telah digunakan sebagai alat perantaraan dalam tukar menukar.

Ketika uang telah diaplikasikan dalam perdagangan, maka tidak ada lagi yang namanya double coincidence of wants dan kemudian kegiatan perdagangan dapat dilakukan dengan lebih lancar. Dengan adanya uang, maka langkah yang harus dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu barang menjadi lebih sederhana.

BACA JUGA:

Mereka hanya perlu menjual hasil produksinya di pasar dan dengan menggunakan uang yang diperoleh dari hasil penjualan tersebut, orang itu sekarang dapat membeli barang yang diingininya. Oleh karena itu, "kesesuaian ganda dari keinginan" bukan lagi syarat yang perlu untuk mewujudkan perdagangan.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.