3 Persoalan Pokok dalam Teori Mikroekonomi
Situsekonomi.com - Tentunya, Anda telah memahami artinya "mikro" yaitu kecil. Dengan demikian, teori mikroekonomi atau ekonomi mikro bisa saja diartikan dengan "ilmu ekonomi kecil". Dengan hanya sekedar menerjemahkan masing-masing dari perkataan dalam istilah tersebut, tidak akan memberikan penerangan yang tepat mengenai arti dari konsep mikroekonomi.
Arti yang sebenarnya hanya akan dapat dilihat dari corak dan ruang lingkup analisis yang terdapat dalam teori tersebut. Berdasarkan pada pola dan ruang lingkup analisisnya, teori mikroekonomi dapat didefinisikan sebagai: satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian (Sukirno, 1994, 21).
Seringnya, isu pokok yang dianalisis dalam teori mikroekonomi adalah: bagaimanakah caranya menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan? Analisis seperti ini dibuat berdasarkan pemikiran yang timbul, bahwasanya kebutuhan dan keinginan manusia itu terbatas. Sedangkan kemampuan faktor-faktor produksi yang sejatinya dapat menghasilkan barang dan jasa juga mengalami keterbatasan.
Berdasarkan dua pemikiran ini, teori mikroekonomi bertitik tolak dengan menggunakan pemisalan, di mana faktor-faktor produksi yang tersedia selalu sepenuhnya digunakan. Keadaan seperti ini mendorong masyarakat untuk memikirkan cara yang paling efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.
Dalam teori mikroekonomi, masalah di atas dibagi menjadi tiga persoalan, sebagaimana yang akan dinyatakan di bawah ini:
BACA JUGA:
Seringnya, isu pokok yang dianalisis dalam teori mikroekonomi adalah: bagaimanakah caranya menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan? Analisis seperti ini dibuat berdasarkan pemikiran yang timbul, bahwasanya kebutuhan dan keinginan manusia itu terbatas. Sedangkan kemampuan faktor-faktor produksi yang sejatinya dapat menghasilkan barang dan jasa juga mengalami keterbatasan.
Berdasarkan dua pemikiran ini, teori mikroekonomi bertitik tolak dengan menggunakan pemisalan, di mana faktor-faktor produksi yang tersedia selalu sepenuhnya digunakan. Keadaan seperti ini mendorong masyarakat untuk memikirkan cara yang paling efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia.
Dalam teori mikroekonomi, masalah di atas dibagi menjadi tiga persoalan, sebagaimana yang akan dinyatakan di bawah ini:
- Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang perlu diproduksikan?
- Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan?
- Untuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan?
Interaksi di Pasar Barang
Aspek yang pertama yang diterangkan oleh teori mikroekonomi adalah mengenai kegiatan suatu pasar barang, misalnya pasar kopi atau karet. Apabila ditelusuri melalui pandangan mikroekonomi, suatu perekonomian itu merupakan gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk pasar barang (Sukirno, 1994: 22).
Maka dari itu, untuk mengenal corak kegiatan suatu perekonomian, kita perlu memperhatikan corak operasi suatu pasar barang. Dalam teori ekonomi, pasar adalah suatu institusi yang pada umumnya tidak memiliki wujud secara fisik yang kemudian mempertemukan antara penjual dan pembeli suatu barang.
Melalui interaksi antara penjual dan pembeli yang berlaku di dalam pasar akan dapat ditentukan tingkat harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Telah dinyatakan bahwa suatu perekonomian terdiri dari berbagai jenis pasar barang dan jasa. Sebagai contohnya adalah pasaran kopi dan karet yang dinyatakan di atas.
Di samping itu, juga terdapat beberapa contoh lainnya, yaitu pasaran berbagai jenis makanan dan minuman, pasaran kain, pasaran mobil dan pasaran barang-barang industri. Teori mikroekonomi tidak menerangkan kepada kita mengenai operasi secara keseluruhan pasar tersebut dengan serentak. Untuk menunjukkan bagaimana suatu pasar berfungsi dan beroperasi, teori mikroekonomi lebih mengedepankan tentang interaksi antara penjual dan pembeli di suatu pasar barang, misalnya di pasaran kopi atau karet.
Tingkah Laku Penjual dan Pembeli
Berikutnya, aspek yang dianalisis oleh teori mikroekonomi adalah tentang tingkah laku penjual dan pembeli di pasar. Dalam analisisnya, teori mikroekonomi bertitik tolak dari dua pemisalan. Pemisalan yang pertama adalah para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional.
Kemudian, pemisalan yang kedua adalah para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan para penjual berusaha memaksimumkan keuntungan yang akan diperolehnya. Berdasarkan pemisalan-pemisalan tersebut, maka teori mikroekonomi menunjukkan (i) bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya, dan (ii) bagaimana seorang penjual menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.
Interaksi di Pasaran Faktor
Aspek penting lain yang dianalisis oleh teori mikroekonomi adalah interaksi penjual dan pembeli di pasaran faktor-faktor produksi. Setiap individu dalam perekonomian merupakan pemilik faktor-faktor produksi.
Mereka menawarkan faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut seterusnya akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Sebaliknya, para penjual membutuhkan faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh sebab itu, mereka akan menjadi pembeli faktor-faktor produksi.
BACA JUGA:
Interaksi antara pembeli dan penjual faktor-faktor produksi di berbagai pasaran akan menentukan harga faktor produksi dan banyaknya jumlah faktor produksi yang akan digunakan. Analisis ini merupakan salah satu aspek penting dari analisis-analisis dalam teori mikroekonomi (Sukirno, 1994: 23).