Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beberapa Kelemahan Mekanisme Pasar

Situsekonomi.com - Sampai sekarang, masih banyak orang yang tetap memberikan dukungan yang kuat kepada sistem mekanisme pasar. Menurut mereka, mekanisme pasar merupakan sistem yang paling baik untuk mengatur kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat (Sukirno, 1994: 42).

Pada tahun 1980-an, sokongan tersebut dikemukakan lagi oleh seorang ahli ekonomi yang pernah mendapat hadiah Nobel, yaitu Milton Friedman. Bentuk dukungannya itu dinyatakan dalam bukunnya yang berjudul; Free to Choose. Selain banyak mendapat sokongan, sistem mekanisme pasar juga berkali-kali mendapat kritik. Adapun kritik yang sering diutarakan tersebut adalah sebagai berikut:

Mekanisme Pasar

Kebebasan yang Tidak Terbatas

Kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi yang tidak ada batasnya dapat merugikan golongan yang lemah dan kaum minoritas. Persaingan yang sangat bebas menyebabkan golongan yang kuat kedudukannya menjadi bertambah kuat lagi (Sukirno, 1994: 43). Misalnya, pengusaha besar mematikan usaha kecil. Kemudian, golongan mayoritas dalam ekonomi menindas golongan minoritas, seperti penindasan kaum Aborigines oleh orang kulit putih di Australia.

Tidak Stabilnya Kegiatan Ekonomi

Mekanisme pasar yang bebas menyebabkan perekonomian selalu mengalami kegiatan naik turun. Pada waktu-waktu tertentu ia mengalami kemakmuran yang sangat tinggi, tetapi pada waktu-waktu berikutnya ia mengalami kemerosotan yang sangat serius. Keguncangan yang seperti itu sangat merugikan masyarakat. Para pengusaha dapat memperoleh untung yang banyak secara mendadak di satu ketika dan mengalami kehancuran pada ketika berikutnya.

Setelahnya, Inflasi dapat saja tiba-tiba muncul dan pengangguran yang sangat buruk pun terjadi pada masa berikutnya. Di berbagai negara yang mengalami keguncangan seperti ini, permasalahannya itu terletak pada kebijakan pemerintah yang salah kaprah. Maka dari itu, pemerintah harus memperbaikinya kembali di sektor ekspor dan impor, bidang keuangan, bidang perpajakan dan bidang perbelanjaan pemerintah.

Sistem Pasar Dapat Menimbulkan Monopoli

Kita juga perlu tahu bagaimana mekanisme pasar itu berjalan di daerah tempat tinggal kita. Tidak selamanya mekanisme pasar itu merupakan suatu sistem pasar persaingan sempurna, di mana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan pembeli dan penawaran penjual. Dalam perekonomian yang sudah sangat modern, seperti di Amerika Serikat, Jepang dan Inggris, di sana terdapat satu atau beberapa perusahaan raksasa yang dapat menguasai pasar semaunya.

Mereka mempunyai kekuasaan yang sangat besar di pasar, sehingga mereka menentukan harga dan jenis serta jumlah barang yang akan ditawarkan sekehendaknya. Mereka juga selalu membatasi produksi pada tingkat di mana mereka akan memperoleh keuntungan yang maksimum.

Tidak Tersedianya Beberapa Jenis Barang yang Efisien

Masyarakat hakekatnya sangat memerlukan beberapa jasa tertentu, seperti jalan raya untuk mempertinggi efisiensi lalu lintas, angkatan bersenjata, dan polisi untuk keamanan dan ketertiban, dan rumah-rumah sakit umum untuk penyediaan jasa kesehatan yang murah. Jasa-jasa seperti itu tidak dapat dipenuhi oleh mekanisme pasar secara efisien. Oleh karena itu, untuk dapat menyediakan jasa-jasa tersebut, maka perlu adanya campur tangan pemerintah.

Timbulnya "Eksternalitas" yang Merugikan

Setelah pemerintah dan pihak swasta bekerja sama untuk menata rapi pembangunan ekonomi di masing-masing negaranya, maka kemudian yang timbul adalah eksternalitas. Maksud dari eksternalitas di sini adalah akibat sampingan (buruk atau baik) yang disebabkan oleh kegiatan mengkonsumsi atau memproduksi.

Contohnya, pencemaran udara, kesesakan lalu lintas di kota besar dan sampah yang dibuang secara tidak teratur yang pada gilirannya berdampak pada pencemaran lingkungan. Sukirno (1994: 44) menyatakan, "Ini merupakan beberapa contoh dari eksternalitas yang merugikan yang selalu muncul dalam sistem mekanisme pasar."

Eksternalitas yang buruk tersebut memberi gambaran kepada kita tentang perbedaan antara keuntungan pribadi dan keuntungan sosial. Misalkan seorang industrialis menggunakan mesin yang dapat mengotori lingkungan. Mereka berbuat demikian karena mesin itu mampu memproduksi barangnya secara lebih efisien.

BACA JUGA:

Berarti, ia memaksimumkan keuntungannya pribadi. Sedangkan keuntungan sosial adalah negatif karena pencemaran udara yang timbul sangat merugikan masyarakat setempat.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.