Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-ciri Persaingan Monopolistis

Situsekonomi.com - Pada dasarnya, pasar persaingan monopolistis adalah pasar yang berbeda antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu, sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan persaingan sempurna.

Sukirno (1994: 297) mendefinisikan pasar persaingan monopolistis sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product). Adapun ciri-ciri selengkapnya akan diuraikan di bawah ini.

Persaingan Monopolistis

1. Terdapat Banyak Penjual

Ada banyak penjual yang terdapat dalam pasar persaingan monopolistis. Namun demikian, pasar tersebut tidaklah sebanyak dalam pasar persaingan sempurna. Apabila dalam suatu pasar sudah terdapat puluhan perusahaan, maka pasar persaingan monopolistis sudah mungkin wujud. Poin pentingnya adalah tidak satu pun dari perusahaan-perusahaan tersebut yang ukurannya jauh lebih besar dari beberapa perusahaan lainnya.

Perusahaan dalam pasaran monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besar. Keadaan ini yang menyebabkan produksi suatu perusahaan relatif sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.

2. Barangnya Bersifat Berbeda Corak

Ciri ini merupakan sifat yang penting ketika kita ingin membedakan antara pasar persaingan monopolistis dan persaingan sempurna. Dalam persaingan sempurna, produksi dari berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karena itu, sukar untuk membedakan yang mana yang merupakan produksi dari perusahaan A dan yang mana pula produksi dari perusahaan B.

Sedangkan produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi perusahaan A dengan produksi perusahaan B. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik barang, terdapat pula beberapa perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam bentuk "jasa perusahaan setelah penjualan" (after-sale service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli.

Akibatnya, barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna (perfect substitute) terhadap barang yang diproduksi perusahaan lain. Mereka hanya merupakan pengganti yang dekat atau close substitute. Perbedaan dalam sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli, walaupun kecil dalam pasar persaingan monopolistis.

3. Sedikitnya Kekuasaan dalam Mempengaruhi Harga

Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga. Namun, pengaruhnya relatif kecil jika dibandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli.

Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis bersumber dari sifat barang yang dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated product. Perbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih menyukai barang dari suatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai barang yang dihasilkan oleh perusahaan lainnya.

Maka, apabila sebuah perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli walaupun jumlah pembelinya tidak sebanyak sebelum kenaikan harga. Sebaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga tidaklah mudah untuk menjual semua barang yang diproduksikannya. Banyak di antara konsumen masih tetap membeli barang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lain, meskipun harganya sudah menjadi relatif lebih mahal (Sukirno, 1994: 298).

4. Hambatan untuk Masuk Relatif Mudah

Perusahaan yang akan masuk ke dalam pasar persaingan monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat seperti di dalam oligopoli dan monopoli. Tetapi, kesempatan untuk masuk ke dalam pasar tersebut tidaklah semudah seperti dalam pasar persaingan sempurna. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.

Pertama, karena modal yang diperlukan relatif besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna. Kedua, karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia di pasar, dan mempromosikan barang tersebut agar memperoleh langganan. Maka, perusahaan baru harus berusaha memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar, dan harus dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut.

5. Kegiatan Promosi Sangatlah Aktif

Harga bukanlah penentu utama untuk mengukur besar kecilnya pasar yang diperoleh oleh setiap perusahaan dalam persaingan monopolistis. Sebuah perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan.

Sebaliknya, suatu perusahaan lain mungkin harga barangnya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan. Keadaan yang semacam ini disebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak.

BACA JUGA:

Ini menimbulkan daya tarik yang berbeda terhadap para pembeli. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-harga (non-price competition). Maksudnya adalah adanya perbaikan mutu dan desain barang, kegiatan iklan yang terus-menerus, syarat penjualan yang menarik, dan sebagainya.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.