Faktor Penyebab Perbedaan Suku Bunga
Situsekonomi.com - Dalam teori, analisis penentuan suku bunga selalu menganggap bahwa dalam perekonomian hanya terdapat satu suku bunga saja. Padahal, kenyataannya sangatlah berbeda sekali, yaitu di dalam perekonomian terdapat beberapa suku bunga (Sukirno, 1994: 382).
Seseorang yang menabung uangnya di bank menerima suku bunga yang berbeda dari seseorang yang meminjam uang dari bank. Suku bunga pinjaman pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen. Begitu juga bank mengenakan suku bunga yang berbeda kepada nasabah-nasabahnya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini akan diterangkan apa saja faktor-faktor tersebut:
Perbedaan Risiko
Suku bunga pinjaman pemerintah jelas lebih rendah dari suku bunga pinjaman swasta, sebagaimana yang telah dinyatakan di atas. Dengan jumlah persentase suku bunga yang lebih rendah ini, maka pemerintah dapat terus memperoleh pinjaman yang diperlukannya karena risiko dari meminjamkan kepada pemerintah sangat kecil.
Salah satu pertimbangan bank-bank dalam menentukan suku bunga yang akan dikenakannya adalah risiko dari memberikan pinjaman tersebut. Kepada usaha yang telah lama berkembang, atau kepada usaha yang tidak banyak risikonya, mereka bersedia mengenakan suku bunga yang rendah. Sedangkan kepada usaha yang sangat tinggi risikonya, mereka akan mengenakan suku bunga yang tinggi (Sukirno, 1994: 383).
Jangka Waktu Pinjaman
Semakin lama sejumlah modal dipinjamkan, semakin besar tingkat bunga yang harus dibayar. Salah satu sebab dari keadaan ini adalah karena risiko yang ditanggung peminjam akan menjadi semakin besar apabila jangka waktu peminjaman bertambah panjang.
Sebab lainnya adalah karena pemilik modal akan kehilangan kebebasan untuk menggunakan modalnya dalam jangka waktu yang lebih lama. Lagi pula, para peminjam sendiri bersedia membayar tingkat bunga yang lebih tinggi karena mereka mempunyai waktu yang lebih lapang untuk mengembalikan pinjamannya.
Biaya Administrasi Pinjaman
Jumlah dana yang dipinjam sangat berbeda, sedangkan biaya administrasi untuk memproses pinjaman tersebut tidaklah jauh berbeda. Apakah suatu perusahaan tertentu meminjam Rp 100 juta atau Rp 10 juta, tetap saja biaya administrasinya sama.
Maka diukurlah dari sudut biaya administrasi untuk pinjaman per rupiah, pinjaman sebesar Rp 10 juta akan menelan biaya yang lebih tinggi dari pinjaman sebesar Rp 100 juta. Dengan demikian, berdasarkan pertimbangan biaya administrasi, pinjaman yang relatif lebih kecil jumlahnya akan membayar suku bunga yang lebih tinggi.
Seseorang yang menabung uangnya di bank menerima suku bunga yang berbeda dari seseorang yang meminjam uang dari bank. Suku bunga pinjaman pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen. Begitu juga bank mengenakan suku bunga yang berbeda kepada nasabah-nasabahnya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut ini akan diterangkan apa saja faktor-faktor tersebut:
Perbedaan Risiko
Suku bunga pinjaman pemerintah jelas lebih rendah dari suku bunga pinjaman swasta, sebagaimana yang telah dinyatakan di atas. Dengan jumlah persentase suku bunga yang lebih rendah ini, maka pemerintah dapat terus memperoleh pinjaman yang diperlukannya karena risiko dari meminjamkan kepada pemerintah sangat kecil.
Salah satu pertimbangan bank-bank dalam menentukan suku bunga yang akan dikenakannya adalah risiko dari memberikan pinjaman tersebut. Kepada usaha yang telah lama berkembang, atau kepada usaha yang tidak banyak risikonya, mereka bersedia mengenakan suku bunga yang rendah. Sedangkan kepada usaha yang sangat tinggi risikonya, mereka akan mengenakan suku bunga yang tinggi (Sukirno, 1994: 383).
Jangka Waktu Pinjaman
Semakin lama sejumlah modal dipinjamkan, semakin besar tingkat bunga yang harus dibayar. Salah satu sebab dari keadaan ini adalah karena risiko yang ditanggung peminjam akan menjadi semakin besar apabila jangka waktu peminjaman bertambah panjang.
Sebab lainnya adalah karena pemilik modal akan kehilangan kebebasan untuk menggunakan modalnya dalam jangka waktu yang lebih lama. Lagi pula, para peminjam sendiri bersedia membayar tingkat bunga yang lebih tinggi karena mereka mempunyai waktu yang lebih lapang untuk mengembalikan pinjamannya.
Biaya Administrasi Pinjaman
Jumlah dana yang dipinjam sangat berbeda, sedangkan biaya administrasi untuk memproses pinjaman tersebut tidaklah jauh berbeda. Apakah suatu perusahaan tertentu meminjam Rp 100 juta atau Rp 10 juta, tetap saja biaya administrasinya sama.
BACA JUGA:
Maka diukurlah dari sudut biaya administrasi untuk pinjaman per rupiah, pinjaman sebesar Rp 10 juta akan menelan biaya yang lebih tinggi dari pinjaman sebesar Rp 100 juta. Dengan demikian, berdasarkan pertimbangan biaya administrasi, pinjaman yang relatif lebih kecil jumlahnya akan membayar suku bunga yang lebih tinggi.