Penilaian Atas Pasar Oligopoli
Situsekonomi.com - Sukirno (1994: 322) mengatakan bahwa dalam menilai kebaikan pasar oligopoli, maka ada tiga aspek yang harus kita perhatikan dari masing-masing kegiatan perusahaan tersebut, yaitu:
Efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal = harga. Sementara bagi perusahaan yang memaksimumkan untung, biaya marjinal = hasil penjualan marjinal. Dengan demikian, efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal = hasil penjualan marjinal = harga.
Keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat harganya sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah (ditunjukkan oleh titik paling rendah pada kurva AC). Pada umumnya, keadaan ini tidak dicapai oleh perusahaan dalam oligopoli. Berdasarkan penilaian dari syarat efisiensi ini, perusahaan oligopoli tidaklah menggunakan sumber-sumber daya secara efisien.
Namun, ketika dipandang dari sudut skala ekonomi, maka terdapat kemungkinan bahwa perusahaan dalam oligopoli bisa saja memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dari perusahaan dalam persaingan sempurna. Di dalam industri tertentu yang mana skala ekonominya akan terus-menerus dinikmati, sehingga sewaktu-waktu tingkat produksinya akan menjadi sangat tinggi. Ini menggambarkan bahwa industri tersebut lebih efisien apabila terdiri dari beberapa perusahaan saja daripada banyak perusahaan seperti yang kita dapati dalam pasar persaingan sempurna.
Apabila industri tersebut terdiri dari banyak perusahaan, maka setiap perusahaan akan memproduksi pada tingkat produksi yang sangat rendah dan tidak menikmati skala ekonomi yang mungkin diperoleh. Dengan demikian, biaya produksi per unit lebih tinggi dari skala ekonomi yang dapat dinikmati tersebut (Sukirno, 1994: 323).
Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Terdapat cukup banyak alasan untuk berkeyakinan bahwa pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang paling memberikan dorongan dalam upaya mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Ada dua alasan penting yang dapat digunakan untuk menyokong pandangan ini, yaitu: (i) adanya untung yang lebih dari normal, dan (ii) adanya tekanan persaingan harga yang pada gilirannya menimbulkan efek yang kurang menguntungkan perusahaan-perusahaan tertentu dalam industri.
Seperti dalam pasar monopoli, oligopoli juga perusahaannya memperoleh keuntungan yang lebih dari normal. Keuntungan seperti ini dapat diperoleh karena hambatan untuk masuk ke dalam industri tersebut sangat sukar bagi perusahaan baru.
Maka dari itu, keuntungan yang lebih dari normal dalam jangka pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan demikian, dalam perusahaan oligopoli terdapat dana yang cukup untuk membiayai penyelidikan yang diperlukan guna mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.
Alasan lainnya adalah karena perusahaan tersebut tidak mampu bersaing melalui persaingan harga -- yaitu menarik langganan dengan cara mengubah harga penjualan -- maka ia mencoba untuk mengembangkan teknologi, sehingga bisa menetapkan harga baru yang sesuai dengan keinginannya. Langkah ini, menurut para ekonom, akan menimbulkan "perang harga" yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu, usaha untuk menarik lebih banyak langganan seharusnya dijalankan secara persaingan bukan harga. Salah satu di antaranya adalah dengan cara terus-menerus mengembangkan barang-barang yang diproduksi agar tetap mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus terus berusaha mengembangkan teknologi dalam kegiatannya dan membuat inovasi yang diperlukan.
Keuntungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut tidaklah seluas seperti di pasar persaingan sempurna dan monopolistis. Persaingan terutama datang dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut.
Dengan adanya kemungkinan persepakatan, persaingan masih dapat dikurangi lebih lanjut. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal. Sedangkan bagi para konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang kurang menguntungkan.
- Efisiensinya dalam menggunakan sumber-sumber daya.
- Kegiatan mereka dalam mengembangkan teknologi dan inovasi.
- Tingkat keuntungan yang mereka peroleh.
Efisiensi dalam Menggunakan Sumber-sumber Daya
Efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal = harga. Sementara bagi perusahaan yang memaksimumkan untung, biaya marjinal = hasil penjualan marjinal. Dengan demikian, efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal = hasil penjualan marjinal = harga.
Keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat harganya sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah (ditunjukkan oleh titik paling rendah pada kurva AC). Pada umumnya, keadaan ini tidak dicapai oleh perusahaan dalam oligopoli. Berdasarkan penilaian dari syarat efisiensi ini, perusahaan oligopoli tidaklah menggunakan sumber-sumber daya secara efisien.
Namun, ketika dipandang dari sudut skala ekonomi, maka terdapat kemungkinan bahwa perusahaan dalam oligopoli bisa saja memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dari perusahaan dalam persaingan sempurna. Di dalam industri tertentu yang mana skala ekonominya akan terus-menerus dinikmati, sehingga sewaktu-waktu tingkat produksinya akan menjadi sangat tinggi. Ini menggambarkan bahwa industri tersebut lebih efisien apabila terdiri dari beberapa perusahaan saja daripada banyak perusahaan seperti yang kita dapati dalam pasar persaingan sempurna.
Apabila industri tersebut terdiri dari banyak perusahaan, maka setiap perusahaan akan memproduksi pada tingkat produksi yang sangat rendah dan tidak menikmati skala ekonomi yang mungkin diperoleh. Dengan demikian, biaya produksi per unit lebih tinggi dari skala ekonomi yang dapat dinikmati tersebut (Sukirno, 1994: 323).
Perkembangan Teknologi dan Inovasi
Terdapat cukup banyak alasan untuk berkeyakinan bahwa pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang paling memberikan dorongan dalam upaya mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Ada dua alasan penting yang dapat digunakan untuk menyokong pandangan ini, yaitu: (i) adanya untung yang lebih dari normal, dan (ii) adanya tekanan persaingan harga yang pada gilirannya menimbulkan efek yang kurang menguntungkan perusahaan-perusahaan tertentu dalam industri.
Seperti dalam pasar monopoli, oligopoli juga perusahaannya memperoleh keuntungan yang lebih dari normal. Keuntungan seperti ini dapat diperoleh karena hambatan untuk masuk ke dalam industri tersebut sangat sukar bagi perusahaan baru.
Maka dari itu, keuntungan yang lebih dari normal dalam jangka pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan demikian, dalam perusahaan oligopoli terdapat dana yang cukup untuk membiayai penyelidikan yang diperlukan guna mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.
Alasan lainnya adalah karena perusahaan tersebut tidak mampu bersaing melalui persaingan harga -- yaitu menarik langganan dengan cara mengubah harga penjualan -- maka ia mencoba untuk mengembangkan teknologi, sehingga bisa menetapkan harga baru yang sesuai dengan keinginannya. Langkah ini, menurut para ekonom, akan menimbulkan "perang harga" yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu, usaha untuk menarik lebih banyak langganan seharusnya dijalankan secara persaingan bukan harga. Salah satu di antaranya adalah dengan cara terus-menerus mengembangkan barang-barang yang diproduksi agar tetap mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan harus terus berusaha mengembangkan teknologi dalam kegiatannya dan membuat inovasi yang diperlukan.
Keuntungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut tidaklah seluas seperti di pasar persaingan sempurna dan monopolistis. Persaingan terutama datang dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut.
Dengan adanya kemungkinan persepakatan, persaingan masih dapat dikurangi lebih lanjut. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal. Sedangkan bagi para konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang kurang menguntungkan.
Pertama, harga barang menjadi lebih tinggi daripada apabila persaingannya lebih luas. Kedua, jumlah barang-barang yang dapat dinikmati oleh masyarakat menjadi lebih sedikit apabila dibandingkan dengan apa yang diperoleh dari pasar persaingan sempurna. Keburukan ini telah mendorong pemerintah melakukan pengawasan atas kegiatan perusahaan-perusahaan dalam oligopoli.
BACA JUGA:
Di Amerika Serikat misalnya, sejak akhir abad yang lalu telah dibuat beberapa peraturan yang pada dasarnya bertujuan untuk melarang adanya penggabungan perusahaan demi mengendalikan harga dan produksi. Tujuan dari peraturan-peraturan itu sejatinya adalah untuk menjamin agar di antara berbagai perusahaan dalam pasar oligopoli terdapat lebih banyak persaingan yang sehat.
BACA JUGA:
Di Amerika Serikat misalnya, sejak akhir abad yang lalu telah dibuat beberapa peraturan yang pada dasarnya bertujuan untuk melarang adanya penggabungan perusahaan demi mengendalikan harga dan produksi. Tujuan dari peraturan-peraturan itu sejatinya adalah untuk menjamin agar di antara berbagai perusahaan dalam pasar oligopoli terdapat lebih banyak persaingan yang sehat.