Apakah Kewirausahaan Itu?
Situs Ekonomi - Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu proses memulai sebuah bisnis ventura, mengorganisasi sumber-sumber daya yang dibutuhkan, dan memperkirakan risiko-risiko dan imbalan-imbalan yang terkait. Sedangkan wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang terlibat dalam kewirausahaan (Daft, 2006: 250).
Seorang wirausahawan mengenali sebuah ide yang dapat dijalankan untuk sebuah produk atau jasa bisnis dan melaksanakannya. Ini berarti menemukan dan merakit sumber-sumber daya yang dibutuhkan (uang, orang-orang, mesin, dan lokasi) untuk menjalankan bisnis ventura tersebut.
Para wirausahawan juga memperhitungkan risiko-risiko dan menuai imbalan dari bisnis tersebut. Mereka memperkirakan risiko-risiko keuangan dan legal dari kepemilikan dan menerima keuntungan-keuntungan bisnis.
Sebagai contoh, Vivian Jimenez, Lorraine Brennan O'Neil, dan Karen Janson memulai sebuah bisnis bernama 10 Minute Manicure, yang mereka harap akan dibuka di bandar-bandar udara di seluruh negara. Merespon kepada jumlah wanita bisnis bepergian yang membengkak serta terbatasnya layanan yang tersedia untuk wanita di bandar udara, mereka berpikir untuk mendirikan sebuah kios murah berkapasitas dua tempat duduk. Kemudian menawarkan sebuah layanan mewah manikur sambil menunggu panggilan menaiki pesawat mereka (Daft, 2006: 251).
Ketiga wanita tersebut telah menginvestasikan tabungan sendiri, memangkas waktu kerja, atau keluar dari pekerjaan untuk mendedikasikan waktu membangun bisnis tersebut, dan mencari investor serta menjual ide kepada pejabat-pejabat bandar udara. Jimenez, O'Neil, dan Janson telah melihat sebuah kesempatan dan bersedia menanggung risiko untuk mewujudkannya.
Para wirausahawan yang berhasil mempunyai beragam motivasi, dan mereka mengukur imbalan-imbalan dengan cara yang berbeda. Sebuah studi akhir-akhir ini mengklarifikasikan pemilik-pemilik bisnis kecil dalam lima kategori yang berbeda, seperti yang terpampangkan pada gambar di atas.
Beberapa orang adalah para idealis (idealists), yang menyukai ide bekerja pada sesuatu yang baru, kreatif, atau mempunyai karakter pribadi yang kuat. Para pengoptimal (optimizers) adalah orang-orang yang mendapatkan kepuasan pribadi sebagai seorang pemilik bisnis.
Para wirausahawan dalam kategori penerus (sustainer) menyukai adanya kesempatan untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan pribadi, serta seringkali tidak menginginkan bisnisnya untuk tumbuh menjadi terlalu besar. Sementara pekerja keras (hard workers) cenderung menikmati pekerjaannya meskipun dalam jangka waktu yang panjang dan mendedikasikan diri untuk membangun sebuah bisnis yang lebih besar dan menguntungkan.
Kategori juggler meliputi wirausahawan-wirausahawan yang menginginkan kesempatan yang diberikan oleh sebuah bisnis kecil untuk menangani segala sesuatunya sendiri. Mereka adalah orang-orang berenergi tinggi yang berjuang pada tekanan pembayaran tagihan-tagihan, penepatan tenggat waktu, dan pembuatan daftar gaji.
BACA JUGA:
Penutup
Daft (2006: 252) mengatakan, "Selama beberapa dekade, setengah dari populasi pekerja telah mengaku secara diam-diam pada teman-teman dan kepada polling keinginan untuk meninggalkan korporasi Amerika Serikat (AS) dan bekerja sendiri atau dengan beberapa orang rekan. Namun, sampai saat ini, mimpi-mimpi tersebut sering kali dihancurkan sejak dini oleh orangtua, teman, dan pasangan mereka yang khawatir."
Jelas sudah bahwa waktu telah berubah. Setelah mengalami pertumbuhan yang mantap sejak tahun 1950-an, perusahaan-perusahaan terbesar AS mulai memangkas daftar gaji mereka selama penurunan ekonomi pada akhir tahun 1980-an. Perampingan di seluruh korporasi akan memaksa banyak karyawan untuk mempertimbangkan opsi-opsi mereka.
Bob Kuenzig memulai sebuah bisnis kecil pembuatan alat bantu pendengaran while-you-wait setelah kehilangan pekerjaannya pada sebuah pembangun rumah terbesar di seluruh negara pada tahun 1990. Dengan babak pengurangan pekerja besar-besaran baru-baru ini, para wirausahawan laten mendapatkan dorongan yang dibutuhkan untuk melancarkan serangan mereka sendiri.
"Saya pikir saya tidak akan mempunyai keberanian untuk berhenti dari diri saya," kata Robin Gorman Newman, yang kehilangan pekerjaannya sebagai direktur dari sebuah perusahaan hubungan masyarakat dikarenakan adanya restrukturisasi. Sekarang, Newman menjalankan bisnis humasnya sendiri, RGN Communications, dan juga menciptakan sebuah karier yang sama sekali baru sebagai "Pelatih Cinta," sebuah bisnis terpisah yang menawarkan konsultasi kepada para lajang.
Banyak ahli percaya bahwa adanya penurunan ekonomi adalah saat yang terbaik untuk memulai bisnis kecil karena hal ini memaksa para wirausahawan untuk menjaga biaya-biaya dalam batas-batas tertentu. Hal ini pula memungkinkan mereka untuk merekrut orang-orang yang bagus, dan memberikan waktu yang dibutuhkan guna membangun sesuatu dengan nilai yang kekal daripada hanya berjuang mengikuti irama pertumbuhan yang sangat cepat.
Seorang wirausahawan mengenali sebuah ide yang dapat dijalankan untuk sebuah produk atau jasa bisnis dan melaksanakannya. Ini berarti menemukan dan merakit sumber-sumber daya yang dibutuhkan (uang, orang-orang, mesin, dan lokasi) untuk menjalankan bisnis ventura tersebut.
Para wirausahawan juga memperhitungkan risiko-risiko dan menuai imbalan dari bisnis tersebut. Mereka memperkirakan risiko-risiko keuangan dan legal dari kepemilikan dan menerima keuntungan-keuntungan bisnis.
Sebagai contoh, Vivian Jimenez, Lorraine Brennan O'Neil, dan Karen Janson memulai sebuah bisnis bernama 10 Minute Manicure, yang mereka harap akan dibuka di bandar-bandar udara di seluruh negara. Merespon kepada jumlah wanita bisnis bepergian yang membengkak serta terbatasnya layanan yang tersedia untuk wanita di bandar udara, mereka berpikir untuk mendirikan sebuah kios murah berkapasitas dua tempat duduk. Kemudian menawarkan sebuah layanan mewah manikur sambil menunggu panggilan menaiki pesawat mereka (Daft, 2006: 251).
Ketiga wanita tersebut telah menginvestasikan tabungan sendiri, memangkas waktu kerja, atau keluar dari pekerjaan untuk mendedikasikan waktu membangun bisnis tersebut, dan mencari investor serta menjual ide kepada pejabat-pejabat bandar udara. Jimenez, O'Neil, dan Janson telah melihat sebuah kesempatan dan bersedia menanggung risiko untuk mewujudkannya.
Sumber: Studi yang dilakukan oleh Yankelovich Partners, dilaporkan dalam Mark Henricks, "Type-Cast," Entrepreneur (Maret 2000), 14-16.
Para wirausahawan yang berhasil mempunyai beragam motivasi, dan mereka mengukur imbalan-imbalan dengan cara yang berbeda. Sebuah studi akhir-akhir ini mengklarifikasikan pemilik-pemilik bisnis kecil dalam lima kategori yang berbeda, seperti yang terpampangkan pada gambar di atas.
Beberapa orang adalah para idealis (idealists), yang menyukai ide bekerja pada sesuatu yang baru, kreatif, atau mempunyai karakter pribadi yang kuat. Para pengoptimal (optimizers) adalah orang-orang yang mendapatkan kepuasan pribadi sebagai seorang pemilik bisnis.
Para wirausahawan dalam kategori penerus (sustainer) menyukai adanya kesempatan untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan pribadi, serta seringkali tidak menginginkan bisnisnya untuk tumbuh menjadi terlalu besar. Sementara pekerja keras (hard workers) cenderung menikmati pekerjaannya meskipun dalam jangka waktu yang panjang dan mendedikasikan diri untuk membangun sebuah bisnis yang lebih besar dan menguntungkan.
Kategori juggler meliputi wirausahawan-wirausahawan yang menginginkan kesempatan yang diberikan oleh sebuah bisnis kecil untuk menangani segala sesuatunya sendiri. Mereka adalah orang-orang berenergi tinggi yang berjuang pada tekanan pembayaran tagihan-tagihan, penepatan tenggat waktu, dan pembuatan daftar gaji.
BACA JUGA:
Penutup
Daft (2006: 252) mengatakan, "Selama beberapa dekade, setengah dari populasi pekerja telah mengaku secara diam-diam pada teman-teman dan kepada polling keinginan untuk meninggalkan korporasi Amerika Serikat (AS) dan bekerja sendiri atau dengan beberapa orang rekan. Namun, sampai saat ini, mimpi-mimpi tersebut sering kali dihancurkan sejak dini oleh orangtua, teman, dan pasangan mereka yang khawatir."
Jelas sudah bahwa waktu telah berubah. Setelah mengalami pertumbuhan yang mantap sejak tahun 1950-an, perusahaan-perusahaan terbesar AS mulai memangkas daftar gaji mereka selama penurunan ekonomi pada akhir tahun 1980-an. Perampingan di seluruh korporasi akan memaksa banyak karyawan untuk mempertimbangkan opsi-opsi mereka.
Bob Kuenzig memulai sebuah bisnis kecil pembuatan alat bantu pendengaran while-you-wait setelah kehilangan pekerjaannya pada sebuah pembangun rumah terbesar di seluruh negara pada tahun 1990. Dengan babak pengurangan pekerja besar-besaran baru-baru ini, para wirausahawan laten mendapatkan dorongan yang dibutuhkan untuk melancarkan serangan mereka sendiri.
"Saya pikir saya tidak akan mempunyai keberanian untuk berhenti dari diri saya," kata Robin Gorman Newman, yang kehilangan pekerjaannya sebagai direktur dari sebuah perusahaan hubungan masyarakat dikarenakan adanya restrukturisasi. Sekarang, Newman menjalankan bisnis humasnya sendiri, RGN Communications, dan juga menciptakan sebuah karier yang sama sekali baru sebagai "Pelatih Cinta," sebuah bisnis terpisah yang menawarkan konsultasi kepada para lajang.
Banyak ahli percaya bahwa adanya penurunan ekonomi adalah saat yang terbaik untuk memulai bisnis kecil karena hal ini memaksa para wirausahawan untuk menjaga biaya-biaya dalam batas-batas tertentu. Hal ini pula memungkinkan mereka untuk merekrut orang-orang yang bagus, dan memberikan waktu yang dibutuhkan guna membangun sesuatu dengan nilai yang kekal daripada hanya berjuang mengikuti irama pertumbuhan yang sangat cepat.