Pembayaran di Muka Biaya Pengiriman
Situs Ekonomi - Terkadang, walaupun syarat penjualan yang disetujui adalah loko gudang penjual atau franco gudang pembeli, biaya pengiriman harus dibayar terlebih dahulu oleh penjual. Biaya pengiriman ini akan ditagih kepada pembeli dan ditambahkan dalam faktur.
Untuk menggambarkan pencatatan transaksi ini, anggaplah bahwa pada tanggal 3 November 200A, Toko Baju Roni menjual kepada Toko Baju Intan di Medan. Baju-baju ini dihargai senilai Rp2.000 dengan syarat loko gudang penjual dan kredit satu bulan (potongan perdagangan yang diberikan 20 persen).
Kemudian, Toko Baju Intan meminta agar Toko Baju Roni membayarkan terlebih dahulu biaya pengirimannya. Rincian penjualan tersebut dalam faktur akan tampak seperti berikut:
Pada waktu Toko Baju Roni membayar biaya pengiriman kepada Elteha, pencatatan yang dilakukan adalah sebagai berikut (dicatat dalam jurnal umum karena kita belum membicarakan buku harian khusus untuk pengeluaran kas).
Untuk mencatat biaya pengiriman yang ditagihkan kepada pembeli, dalam buku penjualan dapat disediakan kolom khusus, sehingga pencatatannya akan tampak seperti di bawah ini.
BACA JUGA:
Berdasarkan buku penjualan tersebut, kita dapat melihat bahwa ongkos pengiriman yang dibayar oleh Toko Baju Roni sebesar Rp50 (dan di debit ke akun piutang biaya pengiriman). Jumlah tersebut telah ditagihkan kepada langganan (kredit sebesar Rp50 pada akun piutang biaya pengiriman), sehingga saldo piutang biaya pengiriman menjadi nol. Jika pada akhir periode akuntansi akun ini masih bersaldo debit, maka ia akan dikelompokkan dalam aktiva lancar (Soemarso, 2002: 181).
Untuk menggambarkan pencatatan transaksi ini, anggaplah bahwa pada tanggal 3 November 200A, Toko Baju Roni menjual kepada Toko Baju Intan di Medan. Baju-baju ini dihargai senilai Rp2.000 dengan syarat loko gudang penjual dan kredit satu bulan (potongan perdagangan yang diberikan 20 persen).
Kemudian, Toko Baju Intan meminta agar Toko Baju Roni membayarkan terlebih dahulu biaya pengirimannya. Rincian penjualan tersebut dalam faktur akan tampak seperti berikut:
Pada waktu Toko Baju Roni membayar biaya pengiriman kepada Elteha, pencatatan yang dilakukan adalah sebagai berikut (dicatat dalam jurnal umum karena kita belum membicarakan buku harian khusus untuk pengeluaran kas).
Untuk mencatat biaya pengiriman yang ditagihkan kepada pembeli, dalam buku penjualan dapat disediakan kolom khusus, sehingga pencatatannya akan tampak seperti di bawah ini.
BACA JUGA:
- 4 Masalah Pokok dalam Akuntansi Pabrik
- Definisi Opportunity Cost dan Kegunaannya dalam Berbisnis
- 5 Tips Ini Membantu Anda untuk Mengontrol Keuangan Bisnis!
Berdasarkan buku penjualan tersebut, kita dapat melihat bahwa ongkos pengiriman yang dibayar oleh Toko Baju Roni sebesar Rp50 (dan di debit ke akun piutang biaya pengiriman). Jumlah tersebut telah ditagihkan kepada langganan (kredit sebesar Rp50 pada akun piutang biaya pengiriman), sehingga saldo piutang biaya pengiriman menjadi nol. Jika pada akhir periode akuntansi akun ini masih bersaldo debit, maka ia akan dikelompokkan dalam aktiva lancar (Soemarso, 2002: 181).