Inilah Masing-masing Pos Neraca yang Perlu Anda Ketahui
Dalam akuntansi, membuat laporan keuangan sudah menjadi makanan sehari-hari. Laporan keuangan adalah sebuah informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan yang dapat digunakan untuk melihat kinerja suatu perusahaan dalam suatu periode.
Jadi, semua perusahaan semestinya membuat laporan neraca agar membantu pengelolaan keuangan dalam perusahaan tersebut. Nah, berikut ini akan dijelaskan mengenai unsur-unsur penting yang terdapat pada neraca:
Aktiva Lancar
Secara garis besar, sisi aktiva dikelompokkan menjadi aktiva lancar, investasi jangka panjang, dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah kas dan aktiva-aktiva lain yang dapat ditukarkan menjadi uang dalam jangka waktu satu tahun atau dalam satu siklus kegiatan normal perusahaan (Soemarso, 2002).
Jadi, aktiva lancar merupakan segala kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang sebelumnya diperoleh melalui transaksi atau kegiatan di masa lalu. Nah, berikut ini adalah jenis-jenis aktiva lancar yang perlu Anda ketahui:
1. Kas
Sebenarnya, tidak hanya kas yang termasuk ke dalam kelompok aktiva lancar tetapi juga bank. Namun, selama ini hanya disebut kas saja agar lebih mudah dalam memahaminya. Kas merupakan saldo uang tunai yang ada di perusahaan, sedangkan bank adalah saldo rekening koran perusahaan di bank.
Aktiva ini dikenal sebagai aktiva paling lancar bagi perusahaan karena dapat langsung digunakan untuk segala macam transaksi. Oleh karena itu, perusahaan harus menyediakan kas yang cukup untuk membiayai pengeluaran perusahaan yang tidak terduga.
2. Surat Berharga
Surat berharga yang dimaksud adalah saham, obligasi, dan surat-surat berharga lainnya yang dimiliki oleh perusahaan. Tujuannya adalah untuk memutarkan kelebihan uang tunai dan tidak dipergunakan untuk investasi jangka panjang.
3. Piutang Dagang
Piutang adalah hak klaim yang dimiliki perusahaan terhadap seseorang atau perusahaan lain. Apabila piutang dilunasi, maka perusahaan akan memperoleh uang tunai. Piutang dagang adalah piutang yang berasal dari saldo yang belum dibayar oleh pelanggan atas barang atau jasa.
Besarannya mengacu pada faktur yang diserahkan kepada setiap pelanggan. Biasanya, pembayarannya memiliki jangka waktu pendek yang disepakati dengan pelanggan, misalnya 30 atau 40 hari. Fasilitas ini umumnya diberikan kepada pelanggan khusus.
4. Piutang Wesel
Piutang wesel atau sering disebut pula dengan wesel tagih sejatinya merupakan piutang juga. Dalam hal ini, debitur memberikan janji tertulis bahwa sejumlah uang akan dibayarkan pada tanggal tertentu. Sedangkan dalam piutang, janji tertulis semacam itu tidak ada.
Nah, dengan adanya janji tertulis ini membuat kedudukan wesel tagih di mata perusahaan menjadi lebih kuat dibandingkan dengan piutang dagang, sehingga dalam neraca dicantumkan di atas piutang dagang. Selain itu, piutang wesel bisa dipindahtangankan kepada bank sebelum piutang tersebut jatuh tempo.
5. Persediaan
Persediaan merupakan barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali atau digunakan dalam kegiatan perusahaan. Dalam perusahaan dagang, jenis persediaan yang selama ini dikenal adalah persediaan barang dagang.
Dalam penjualan tunai, persediaan langsung ditukar dengan uang. Sementara dalam penjualan kredit, persediaan mula-mula ditukar dengan piutang dan kemudian barulah menjadi uang. Dalam dunia bisnis, menentukan dan mengevaluasi persediaan adalah kunci kesuksesan finansial.
6. Pembayaran di Muka
Pembayaran di muka dapat digolongkan menjadi dua, yaitu uang muka (advances) dan beban dibayar di muka (prepaid expenses). Uang muka adalah pembayaran di muka yang nanti akan diperhitungkan pada waktu perolehan suatu aktiva, seperti uang muka pembelian persediaan dan aktiva tetap.
Adapun beban dibayar di muka merupakan pembayaran di muka untuk beban. Contohnya yaitu sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, pembayaran di muka pajak penghasilan, perlengkapan dibayar di muka, dan lain sebagainya.
7. Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang (long term investment) adalah penanaman yang dilakukan terkait dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Berbeda halnya dengan surat-surat berharga, di mana tujuan pemiliknya yaitu untuk diperjualbelikan.
Surat-surat berharga yang digolongkan ke dalam investasi jangka panjang dimiliki untuk jangka waktu yang panjang, terutama untuk membina hubungan dengan perusahaan lain. Investasi jangka panjang dapat dilakukan dalam bentuk saham, obligasi, atau reksa dana.
8. Aktiva Tetap
Aktiva yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal disebut dengan aktiva tetap. Contoh aktiva ini adalah tanah, gedung, kendaraan, peralatan, mesin-mesin, dan lain-lainnya.
Aktiva yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal disebut dengan aktiva tetap. Contoh aktiva ini adalah tanah, gedung, kendaraan, peralatan, mesin-mesin, dan lain-lainnya.
Aktiva tetap akan berkurang nilainya karena digunakan dalam kegiatan perusahaan, kecuali tanah. Penyusutan nilai aktiva dicatat oleh perusahaan sebagai beban penyusutan. Nah, harga perolehan aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutan disebut nilai buku atau aktiva tetap neto.
Kewajiban Lancar
Sisi kewajiban dalam neraca perusahaan digolongkan menjadi dua, yaitu kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Kewajiban lancar adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun, sementara kewajiban jangka panjang lebih dari satu tahun atau di luar periode operasi normal.
Kewajiban lancar biasanya diselesaikan dengan menggunakan aset lancar, seperti kas dan piutang. Nah, setelah memahami apa itu kewajiban lancar, selanjutnya Anda perlu memahami pula apa saja yang termasuk ke dalam utang atau kewajiban lancar yang akan dijelaskan di bawah ini:
1. Utang Dagang
Utang dagang merupakan kebalikan dari piutang dagang, yaitu utang yang berasal dari pembelian kredit barang atau jasa. Akun ini biasanya dilampiri dengan daftar utang dagang yang memuat rincian menurut nama kreditur.
2. Utang Wesel
Utang wesel atau sering disebut dengan wesel bayar merupakan kebalikan dari piutang wesel. Dalam hal ini, perusahaan mengeluarkan janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu. Umumnya, masa pelunasan utang wesel kurang dari satu tahun.
3. Utang Bank
Utang bank adalah utang yang timbul akibat pinjaman yang diberikan oleh bank kepada perusahaan. Utang bank dibagi menjadi dua jenis, yaitu utang bank yang diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek dan utang bank yang diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
4. Utang Gaji, Bunga, dan Lain-Lain
Utang-utang yang termasuk ke dalam golongan ini merupakan beban-beban yang belum saatnya dibayar. Nah, utang yang semacam ini disebut dengan beban yang masih harus dibayar (accrued liabilities).
Kewajiban Jangka Panjang
Utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang. Contohnya adalah utang obligasi, utang bank, dan lain sebagainya. Nantinya, uang ini akan digunakan untuk pembelian alat, menggaji karyawan, pemasaran, operasional, produksi, dan pengembangan riset.
1. Utang Dagang
Utang dagang merupakan kebalikan dari piutang dagang, yaitu utang yang berasal dari pembelian kredit barang atau jasa. Akun ini biasanya dilampiri dengan daftar utang dagang yang memuat rincian menurut nama kreditur.
2. Utang Wesel
Utang wesel atau sering disebut dengan wesel bayar merupakan kebalikan dari piutang wesel. Dalam hal ini, perusahaan mengeluarkan janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu. Umumnya, masa pelunasan utang wesel kurang dari satu tahun.
3. Utang Bank
Utang bank adalah utang yang timbul akibat pinjaman yang diberikan oleh bank kepada perusahaan. Utang bank dibagi menjadi dua jenis, yaitu utang bank yang diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek dan utang bank yang diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang.
4. Utang Gaji, Bunga, dan Lain-Lain
Utang-utang yang termasuk ke dalam golongan ini merupakan beban-beban yang belum saatnya dibayar. Nah, utang yang semacam ini disebut dengan beban yang masih harus dibayar (accrued liabilities).
Kewajiban Jangka Panjang
Utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun digolongkan ke dalam kewajiban jangka panjang. Contohnya adalah utang obligasi, utang bank, dan lain sebagainya. Nantinya, uang ini akan digunakan untuk pembelian alat, menggaji karyawan, pemasaran, operasional, produksi, dan pengembangan riset.
Modal
Modal adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan. Kekayaan perusahaan dalam neraca dicatat sebagai aktiva. Dalam perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, modal terdiri dari modal disetor dan laba ditahan.
Modal adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan. Kekayaan perusahaan dalam neraca dicatat sebagai aktiva. Dalam perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas, modal terdiri dari modal disetor dan laba ditahan.
Baca Juga: Hak dan Kewajiban Pemegang Saham
Demikianlah pembahasan tentang inilah masing-masing pos neraca yang perlu Anda ketahui. Laporan neraca lazimnya dibuat untuk satu tahun dan dijadikan sebagai sebuah rujukan untuk tahun selanjutnya.