Persediaan dalam Laporan Keuangan
Situs Ekonomi - Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagang yang tercantum di neraca mencerminkan nilai barang dagang yang ada pada tanggal neraca, yang biasanya juga merupakan akhir dari suatu periode akuntansi. Di laporan laba rugi, persediaan barang dagang muncul dalam harga pokok penjualan (Soemarso, 2002: 384).
Seperti pernah dibicarakan sebelumnya, harga pokok penjualan dihitung sebagai: persediaan barang dagang awal periode ditambah pembelian bersih selama periode dikurangi persediaan barang dagang akhir periode. Kalau digambarkan, hubungan persediaan barang dagang yang ada di neraca dan laporan laba rugi tampak seperti di bawah ini:
Pada tabel tersebut, Anda dapat memperhatikan bahwa persediaan barang dagang yang ada pada akhir tahun berjalan (2019) akan muncul, baik di neraca maupaun laporan laba rugi. Persediaan ini pada tahun berikutnya (2020, tidak digambarkan) merupakan persediaan awal dalam laporan laba rugi. Sebaliknya, persediaan barang dagang yang ada pada awal tahun berjalan akan muncul di neraca dan laporan laba rugi tahun sebelumnya (2018).
Jika kita memperhatikannya secara saksama, maka kita akan menemukan adanya keterkaitan antara persediaan dagang di neraca dan laporan laba rugi. Bahkan, ada hubungan yang erat antara persediaan barang dagang pada tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.
Karena adanya hubungan ini, maka kita akan menyimpulkan bahwa betapa pentingnya pos ini dalam menentukan laba (rugi) dan posisi keuangan perusahaan, tidak hanya terhadap tahun berjalan, tetapi juga terhadap tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang. Apabila terjadinya kesalahan dalam menentukan nilai persediaan barang dagang, maka akan mempengaruhi tidak hanya laporan laba rugi dan neraca tahun berjalan saja, tetapi juga neraca dan laporan laba rugi tahun yang akan datang.
Seperti pernah dibicarakan sebelumnya, harga pokok penjualan dihitung sebagai: persediaan barang dagang awal periode ditambah pembelian bersih selama periode dikurangi persediaan barang dagang akhir periode. Kalau digambarkan, hubungan persediaan barang dagang yang ada di neraca dan laporan laba rugi tampak seperti di bawah ini:
Pada tabel tersebut, Anda dapat memperhatikan bahwa persediaan barang dagang yang ada pada akhir tahun berjalan (2019) akan muncul, baik di neraca maupaun laporan laba rugi. Persediaan ini pada tahun berikutnya (2020, tidak digambarkan) merupakan persediaan awal dalam laporan laba rugi. Sebaliknya, persediaan barang dagang yang ada pada awal tahun berjalan akan muncul di neraca dan laporan laba rugi tahun sebelumnya (2018).
Jika kita memperhatikannya secara saksama, maka kita akan menemukan adanya keterkaitan antara persediaan dagang di neraca dan laporan laba rugi. Bahkan, ada hubungan yang erat antara persediaan barang dagang pada tahun berjalan dengan tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.
BACA JUGA:
- Fungsi dan Peranan Manajemen Keuangan
- 6 Kesalahan dalam Mengatur Keuangan bagi Pengantin Baru
- Pelaku Bisnis Kecil Wajib Membuat Laporan Keuangan, Simak Panduannya!
Karena adanya hubungan ini, maka kita akan menyimpulkan bahwa betapa pentingnya pos ini dalam menentukan laba (rugi) dan posisi keuangan perusahaan, tidak hanya terhadap tahun berjalan, tetapi juga terhadap tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang. Apabila terjadinya kesalahan dalam menentukan nilai persediaan barang dagang, maka akan mempengaruhi tidak hanya laporan laba rugi dan neraca tahun berjalan saja, tetapi juga neraca dan laporan laba rugi tahun yang akan datang.