Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Metode Laba Bruto

Situs Ekonomi - Metode laba bruto, pada dasarnya menggunakan konsep yang sama dengan metode eceran, yaitu konsep hubungan antara harga pokok dan harga jual. Perbedaan dengan metode eceran terletak pada cara penentuan persentase (Soemarso, 2002: 393).

Kalau dalam metode eceran, persentase harga pokok terhadap harga jual didasarkan atas harga pokok dan harga jual aktual selama suatu periode. Adapun dalam metode laba bruto, persentase terhadap penjualan bergantung pada laporan keuangan tahun lalu.

Perbedaan lainnya adalah kalau metode eceran menggunakan persentase harga pokok terhadap harga jual, maka metode laba bruto menggunakan persentase laba bruto terhadap penjualan. Perbedaan ini sebetulnya kurang relevan untuk dibicarakan karena pada hakikatnya kedua persentase tersebut tidaklah berbeda.

Untuk menggambarkan perhitungan dengan metode laba bruto, anggaplah bahwa persediaan barang dagang pada awal periode 1 Januari 2019 adalah Rp20.000. Pembelian bersih selama bulan Januari 2019 adalah Rp220.000.

BACA JUGA:

Sementara penjualan bersih pada bulan tersebut adalah Rp280.000. Kemudian, persentase laba bruto terhadap penjualan berdasarkan data tahun lalu sebesar 30 persen. Oleh karena itu, persediaan barang dagang pada tanggal 31 Januari 2019 dapat ditaksir sebagai berikut:

Laba Bruto

Jika disusun dengan lebih baik, harga pokok penjualan dapat dihitung sebagai berikut:

Harga Pokok Penjualan
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.