Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aspek dan Pengertian Etika Teknologi Informasi

Aspek dan Pengertian Etika Teknologi Informasi

Situsekonomi.com - Jika kita melihat teknologi informasi secara utuh, tentunya tidak akan terlepas dari aspek "bisnis" sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perkembangan teknologi. Dalam perkembangannya, teknologi informasi telah menjadi suatu raksasa industri yang dalam menjalankan kegiatannya tidak akan lepas dari tujuan pencarian keuntungan (Sunyoto, 277: 2016).

Kegiatan industri adalah kegiatan melakukan bisnis, yaitu dengan memproduksi, mengedarkan, menjual dan membeli produk-produk yang dihasilkan dari perkembangan teknologi tersebut, baik yang berupa barang maupun jasa. Dalam kaitannya dengan etika bisnis menjadi topik yang cukup ramai diperdebatkan.

Sebagian orang berpendapat bahwa "bisnis tetap bisnis" dengan memfokuskan pada tujuan pencarian keuntungan dan sangat sulit untuk dicampuradukkan dengan etika. Sementara pihak menganggap bahwa bisnis perlu dilandasi pertimbangan-pertimbangan yang etis karena di samping mencari keuntungan juga memperjuangkan nilai-nilai yang bersifat manusiawi. Beberapa alasan yang membuat bisnis perlu dilandasi oleh suatu etika antara lain adalah sebagai berikut:
  1. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri, dan bahkan nasib umat manusia di dalamnya;
  2. Bisnis adalah bagian penting dari masyarakat yang terjadi di dalam masyarakat. Bisnis dilakukan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya dan menyangkut hubungan antara manusia tersebut. Sebagai hubungan antara manusia, bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak-pihak yang melakukannya.
  3. Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling percaya, maka suatu kegiatan bisnis akan berkembang karena memiliki relasi yang dapat dipercaya dan bisa mempercayai. Di sini, etika dibutuhkan untuk semakin menumbuhkan dan memperkuat rasa saling percaya tersebut.

Dengan alasan-alasan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa sudah selayaknya jika sebuah bisnis juga mengenal etika. Bisnis jangka panjang akan berhasil jika pelaku mematuhi etika-etika dalam berbisnis. Hal itu dikarenakan masyarakatlah yang akan menilai siapa pelaku bisnis yang benar dan layak diberi dukungan.

Sedangkan pengertian dari etika teknologi informasi adalah sekumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, tata cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah, hak dan kewajiban tentang teknologi informasi yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat dalam pendidikan. Untuk menerapkan etika teknologi informasi maka diperlukan terlebih dahulu mengenal dan memaknai prinsip yang terkandung di dalam teknologi informasi tersebut di antaranya adalah:
  1. Tujuan teknologi informasi. Memberikan bantuan kepada manusia untuk menyelesaikan masalah, menghasilkan kreativitas, untuk membuat manusia lebih bermakna jika tanpa menggunakan teknologi informasi dalam aktivitasnya;
  2. Prinsip high-tech-high-touch. Lebih banyak bergantung kepada teknologi tercanggih, lebih penting menimbangkan aspek "high touch" yaitu "manusia";
  3. Sesuaikan teknologi informasi kepada manusia.

BACA JUGA:

Teknologi informasi tidak terlepas dari berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, dalam penggunaan teknologi informasi terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya adalah:
  1. Kesadaran dalam mengetahui kemampuan dan keterbatasan informasi dan komunikasi. Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi informasi sangat canggih. Oleh karena itu, kita harus lebih waspada menggunakannya;
  2. Teknologi informasi dan komunikasi agar digunakan secara benar, beretika dan untuk perlindungan terhadap data dan informasi. Banyak kejahatan yang terjadi di teknologi informasi (cyber crime) yang dapat merugikan manusia.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.