Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kontrak Keuangan Derivatif dalam Tinjauan Islam

Kontrak Keuangan Derivatif dalam Tinjauan Islam

Situsekonomi.com - Derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi acuan pokok atau juga disebut produk turunan (underlying product). Daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset atau suatu nilai di suatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok (ADESY, 76: 2016).

Derivatif digunakan oleh manajemen portofolio, perusahaan dan lembaga keuangan serta investor perorangan untuk mengelola posisi yang mereka miliki terhadap risiko dari pergerakan harga saham dan komoditas, suku bunga, nilai tukar valuta asing tanpa memengaruhi posisi fisik produk yang menjadi acuannya (underlying asset). Kegunaan utama dari derivatif ini adalah untuk mengalihkan risiko ataupun mengambil suatu risiko tergantung apakah posisinya sebagai hedger (pelaku lindung nilai) atau spekulator.

Bermacam-macam rentang nilai antara aset acuan dan alternatif pembayaran menghasilkan beraneka kontrak derivatif yang diperdagangkan di pasaran. Jenis utama derivatif adalah kontrak berjangka (futures), kontrak serah (forward), option dan swap.

Stock options adalah sebuah kontrak di antara dua kelompok (pembeli dan penjual) yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada pembeli untuk melaksanakan (to exercise) kontrak tersebut pada atau sebelum tanggal yang ditetapkan akan datang (tanggal pelaksanaan atau batas akhir) untuk membeli atau menjual stock pokok pada harga yang disetujui. Jika hari ini Anda membeli sebuah stock option untuk sebuah hak membeli saham dari sebuah perusahaan XYZ seharga $10, Anda dapat memanfaatkan bahwa hak untuk membeli saham perusahaan XYZ dengan harga $10 kapanpun di masa yang akan datang sebelum masa kontrak berakhir tidak masalah berapa harga yang mungkin diperdagangkan pada saat itu (ADESY, 77: 2016).

Jika saham diperdagangkan pada $100, Anda mempunyai hak untuk membelinya hanya dengan $10. Sebaliknya, jika saham ternyata diperdagangkan pada harga $5, maka Anda tidak perlu menggunakan hak Anda, tetapi Anda membeli langsung di pasar saham karena harganya lebih murah.

Tentu saja Anda akan dirugikan karena untuk membeli hak atau option tadi Anda dikenakan sejumlah fee tertentu. Oleh karena itu, jual beli stock options tidak sama dengan jual beli saham itu sendiri. Anda sebenarnya menjual dan membeli hak untuk menjual atau membeli aset pokok pada harga yang belum ditetapkan.

Futures adalah kontrak berjangka yang bersifat mengikat atau memberi kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual underlying asset tertentu (berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau komoditas) berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan saat ini yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settlement di masa yang akan datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak tersebut. Munculnya futures karena pembeli pada umumnya memiliki preferensi yang berbeda atas spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan aset dasarnya. Spesifikasi kuantitas dan kualitas underlying assets, initial price, dan besarnya margin bagi kedua belah pihak tetap ditentukan oleh exchange's clearing house atau bursa khusus memperdagangkan futures.

Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga awal) dan terminal future price (harga pada saat kontrak futures di-exercise) apabila terminal futures price lebih rendah daripada initial futures ketika dilaksanakan exercise, maka penjual akan mendapat profit. Sebaliknya, jika pada saat dilaksanakan exercise, terminal future price-nya dari underlying assets lebih tinggi daripada initial futures price-nya, maka penjual beruntung. Kondisi ini menunjukkan bahwa kedua belah pihak di dalam kontrak futures ini memiliki symetric exposure, mengingat adanya potential loss dan profit function yang seimbang.

Kontrak futures sering kali bukan dimaksudkan untuk memiliki underlying assets secara fisik, melainkan lebih merupakan financial instrument yang digunakan untuk meminimalisasi ekspektasi risiko dalam upaya mencapai profit tertentu. Berdasarkan pada pertimbangan tersebut, sehingga kontrak futures pada umumnya tidak dipertahankan hingga expiration date, melainkan diselesaikan dengan cara closing out the position atau di-reserve sebelum berakhirnya masa kontrak.

Misalkan, jika Anda ingin membeli kontrak futures pada tanggal 1 April 2018 atas komoditas tomat di Jerman sebanyak 20.000 kg dengan initial futures price sebesar $0,5 per kg. Apabila tingkat harga yang berlaku atas underlying assets-nya pada tanggal 1 Oktober 2018 adalah $0,9 per kg, maka Anda dapat meng-exercise futures tersebut dan akan memperoleh profit = 20.000 × $0,4 = $8.000.

BACA JUGA:

Kontrak berjangka dapat ditutup dengan tiga cara, yaitu penyerahan barang atau penyerahan secara tunai, mengambil posisi sebaliknya dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukarkan dengan transaksi fisik (exchange for physical). Kemudian, transaksi kontrak berjangka dilakukan dengan penyerahan margin yang relatif kecil dibandingkan dengan nilai kontrak dan dijamin serta diselesaikan oleh Lembaga Kliring setiap hari.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.