Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perkembangan Media Sosial

Perkembangan Media Sosial

Situsekonomi.com - Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna media sosial terbesar di dunia. Pengguna Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain di Indonesia menempati porsi yang cukup besar dari keseluruhan pengguna media sosial tersebut (Raharjo, 2020: 184).

Akan tetapi, bagaimana bisa jumlah pengguna media sosial di Indonesia sampai pada titik tersebut? Apakah orang-orang Indonesia langsung mengetahui tentang media sosial tersebut dan secara bersamaan menggunakannya begitu saja? Tidak adakah media sebelumnya yang telah digunakan oleh mereka? Mari kita simak jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan merangkum dari berbagai sumber yang tersedia, baik di internet maupun dari fakta di lapangan, seperti yang kita lakukan dalam memahami tentang sejarah media pembelajaran.

Jadi, bagaimana perkembangan media sosial di Indonesia? Mari kita mulai dari awal dengan melihat media massa yang ada di Indonesia.

1. Dimulai dari Media Lama

"Media lama" adalah sebuah terminologi yang digunakan untuk merujuk pada suatu bentuk media massa yang tidak banyak mengandalkan teknologi internet dalam aktivitasnya sehari-hari. Beberapa media lama di antaranya adalah televisi, radio, surat kabar, dan sebagainya.


Semua itu merupakan jenis media yang paling banyak diakses dan dimiliki oleh orang di dunia atau di Indonesia secara khusus. Media lama, apabila dibandingkan dengan perkembangan media baru menurut beberapa pihak merupakan fase yang tidak menarik. Akan tetapi, media lama tidak dapat ditinggalkan bagitu saja secara harfiah.

Media lama mulai banyak ditinggalkan oleh orang-orang kita, tetapi media lama tidak seutuhnya ditinggalkan. Perkembangan teknologi nyatanya mampu memberikan berbagai terobosan baru pada perangkat-perangkat media lama, sehingga menghasilkan daya saing tersendiri, misalnya munculnya TV LED, radio streaming, e-paper, dan lain-lain.

Peralihan dan perkembangan teknologi tersebut menyesuaikan tema masa kini. Dan, peralihan menuju media baru di Indonesia masih memiliki banyak hambatan karena masalah infrastruktur dan masalah ekonomi.

2. Munculnya Media Baru

"Media baru" adalah suatu terminologi yang digunakan untuk menyebutkan suatu jenis media yang berbeda dengan media sebelumnya, dengan ciri khas utamanya adalah mengandalkan jaringan internet sebagai media distribusi utama pesan-pesan yang ada dalam media tersebut. Secara historis, istilah media baru mulai muncul sejak munculnya era internet.


Media baru merupakan sebuah jenis media yang dihasilkan dari proses digitalisasi dari perkembangan teknologi dan sains. Hal yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang rumit menjadi ringkas, sehingga semakin memudahkan pengguna. Media baru bisa pula disebut sebagai sebuah teknologi komunikasi digital yang terkomputerisasi dan terhubung ke dalam jaringan internet.

Dennis Mcquail menjelaskan bahwa ciri-ciri media baru adalah interkonektivitas; adanya akses terhadap khalayak dan individu, interaktivitas; kegunaan beragam untuk berbagai macam jenis usaha. Interkonektivitas berarti adanya hubungan antara satu perangkat dengan perangkat yang lain, sementara interaktivitas berarti di dalam media baru memiliki peluang untuk melakukan interaksi antara pengguna dengan pengguna yang lain.

Salah satu hal yang dapat disebut dengan media baru adalah internet (walaupun tidak secara harfiah seluruh internet adalah media baru). Internet adalah sebuah jaringan komputer yang meliputi seluruh dunia dan beroperasi berdasarkan protokol tertentu yang disepakati bersama.

Sejak internet muncul, perkembangan media sosial mulai pesat. Dunia media sosial hadir menggantikan media komunikasi konvensional karena kemudahannya dalam terhubung ke berbagai orang di belahan dunia dengan cepat, tanpa batas, dan juga mudah.


3. Munculnya Media Sosial

Pada dasarnya, media sosial dapat dianggap sebagai salah satu dari macam-macam media komunikasi. Media sosial pada umumnya adalah sebuah media yang digunakan untuk bersosialisasi (berhubungan, baik secara personal, kelompok, dan sebagainya) antarpenggunanya.

Beberapa istilah yang ada dalam media sosial antara lain adalah social network, SNS, dan communication network. Secara garis besar, media sosial dan jaringan sosial menggunakan sistem yang sama, yaitu media daring yang terhubung dengan internet. Pada media sosial dan jaringan sosial, ada banyak orang yang saling terhubung satu sama lain tanpa dibatasi ruang dan waktu dengan tujuan untuk saling berkomunikasi, berbagi sesuatu, berpendapat, menjalin pertemanan, bahkan pada beberapa kasus untuk mencari belahan hatinya.

Media sosial dan jejaring sosial memiliki perbedaan tertentu, terutama pada media yang digunakan. Media sosial merupakan media interaksi daring seperti blog, forum, aplikasi chatting sampai dengan jaringan sosial. Contoh media sosial meliputi email, chat, dan sebagainya.

Sementara jejaring sosial atau social network merupakan bagian dari media sosial yang merupakan sebuah jejaring daring yang memuat interaksi dan relasi interpersonal yang berupa aplikasi atau situs web yang memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan cara bertukar informasi, berkomentar, mengirim pesan personal, mengirim gambar, video, dan sebagainya. Walaupun media sosial merupakan suatu jenis media tersendiri dan tidak seluruhnya sama, fungsi media massa masih dapat kita temui pada media sosial ini.

Adapun SNS (social networking sites) merupakan terminologi yang lebih khusus untuk menjelaskan tentang situs mana yang digunakan untuk melakukan aktivitas jejaring sosial tersebut. Contoh jejaring sosial sekaligus SNS adalah Facebook, Pinterest, Instagram, Youtube, Twitter, Tumblr, dan sebagainya.

Aktivitas media sosial didukung dengan adanya jaringan komunikasi yang menghubungkan dua perangkat atau lebih yang mampu melakukan transfer data, instruksi dan informasi menggunakan jaringan-jaringan internet. Dengan demikian, pengguna media sosial dapat saling terhubung dengan baik selama jaringan yang mereka gunakan terus menyala dengan sempurna.

Dari adanya media sosial ini tentunya terdapat efek media sosial atau pengaruh media sosial yang juga perlu untuk diwaspadai. Beberapa teknologi yang digunakan dalam komunikasi media daring selama ini antara lain adalah web, email, chatting, instant messaging, FTP, web folders, video conference, newsgroup, dan sebagainya.

4. Perkembangan Media Sosial di Indonesia

Media sosial di Indonesia mulai pesat mengikuti perkembangan akses internet di Indonesia, terlebih lagi dengan perkembangan infrastruktur internet yang ada di Indonesia seperti misalnya akses wifi, jaringan fiber, dan sebagainya. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2012, kurang lebih 63 juta masyarakat Indonesia terhubung dengan internet dan sebanyak 95 persen aktivitas yang mereka lakukan adalah membuka media sosial.

Bahkan, Indonesia sampai diprediksi akan menjadi negara dengan pengguna media sosial paling aktif dan paling banyak. Salah satu alasan yang paling kuat mengapa hal tersebut bisa terjadi adalah karena perangkat-perangkat internet mobile semakin terjangkau harganya bagi masyarakat, sehingga memungkinkan penetrasi jaringan pada pengguna yang lebih luas.

Perkembangan gawai turut mendukung perkembangan akses media sosial di Indonesia. Telepon genggam pintar dengan sistem operasi Android maupun iOS, beserta beragam model IoT seperti phablet, tablet, dan sebagainya turut menyumbang semakin luasnya akses internet dan media sosial bagi masyarakat di Indonesia.

Saat ini, media sosial tidak hanya digunakan sebagai platform komunikasi dan sosialisasi, tetapi juga digunakan untuk kepentingan politik, pemerintahan, dan lain-lain, sebagaimana yang terjadi pada kasus pemilu presiden pada tahun 2014 yang sebagian besar kampanye sangat masif dilakukan melalui internet dan media sosial. Konstruksi realitas sosial terhadap suatu informasi atau peristiwa tertentu sangat mudah dilakukan dengan media sosial.

Orang-orang Indonesia semakin hari semakin aktif dalam dunia media sosial, dengan tingkat penetrasi yang mencapai puluhan juta orang. Dengan demikian, konten-konten apa pun dapat viral dengan mudah seperti misalnya peristiwa-peristiwa unik sampai pada hal-hal kecil yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan akan viral.

Petisi-petisi daring juga semakin marak menunjukkan bahwa pengguna media sosial tidak hanya menyadari fungsi media sosial untuk berinteraksi, tetapi juga untuk melakukan gerakan-gerakan atau mendukung gagasan-gagasan tertentu agar mereka dapat berkontribusi dalam mengatur perkembangan masyarakat yang ada di sekitarnya, seperti misalnya petisi penghentian siaran televisi yang tidak mendidik, pembubaran gerakan massa tertentu, dan sebagainya.

Penggunaan media sosial juga semakin beragam. Tidak hanya aktivitas mencari teman, sosialisasi, dan sebagainya, tetapi media sosial di Indonesia juga digunakan untuk melakukan promosi produk tertentu atau pada prinsipnya melakukan bisnis tertentu.

Dengan demikian, para pebisnis akan memiliki kemudahan dalam melakukan aktivitas distribusi, sehingga biaya produksi akan semakin rendah. Tidak hanya berjualan, media sosial juga difungsikan untuk aktivitas politik sebagaimana telah disinggung sebelumnya.

Melihat besarnya potensi pengguna di Indonesia tersebut sampai membuat perusahaan media sosial mulai membuka cabang-cabang atau kantor resmi untuk memudahkan komunikasi dengan pemerintah ataupun dengan para penggunanya yang ada di Indonesia. Pembukaan kantor resmi ini tentu menguntungkan. Sebab, selain memudahkan pengguna media sosial tersebut untuk menyampaikan keluhannya, ini juga membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.

Penutup

Walaupun media sosial menawarkan kemudahan dalam berkomunikasi, bersosialisasi, dan sebagainya, tetapi bukan berarti media sosial sepenuhnya memberikan dampak positif pada masyarakat kita. Nyatanya terdapat dampak-dampak negatif yang cukup serius dan apabila tidak ditangani dengan baik dapat membuat masyarakat kita malah berkembang ke arah yang negatif dan tidak sesuai dengan harapan kita sebagai orang Indonesia.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.