Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penggunaan Trend Linear dengan Least Square Method

Trend adalah salah satu peralatan statistik yang dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan di masa yang akan datang berdasarkan pada data di masa lalu. Misalnya, jumlah produksi yang direncanakan berdasarkan pada perkembangan permintaan di masa lalu.

Dalam hal ini ada satu contoh tentang penggunaan trend linear dengan menggunakan least square method (metode kuadrat terkecil). Persamaan trend dengan menggunakan least square method dijabarkan sebagai berikut:
Yc = a + b (x)
Di mana:
Yc = nilai yang diperkirakan
a dan b = nilai konstanta dan coefficient dalam sebuah persamaan trend.
x = serangkaian tahun yang dihitung sebagai berikut:

Penggunaan Trend Linear dengan Least Square Method

Supaya lebih jelas, berikut ini akan disajikan sebuah contoh tentang permintaan ikan segar di sebuah kota dan perkiraan jumlah permintaan beberapa tahun yang akan datang:

Tabel 1.1
Jumlah Permintaan Ikan Segar di Sebuah Kota Tahun 2000-2008 (dalam ton)

Tahun Permintaan
(Y)
X X2 XY Perkiraan
(Yc)
2000 955 -4 16 -3.820 996,84
2001 975 -3 9 -2.925 1.051,49
2002 1.175 -2 4 -2.334 1.106,14
2003 1.302 -1 1 -1.302 1.160,79
2004 1.207 0 0 0 1.215,44
2005 1.265 1 1 1.265 1.270,09
2006 1.236 2 4 2.472 1.324,74
2007 1.375 3 9 4.125 1.379,39
2008 1.452 4 16 5.808 1.434,04
Jumlah 10.939 0 60 3.279 10.939,00

Untuk menghitung persamaan trend, konstanta a dan b dihitung sebagai berikut:
Menghitung Persamaan Trend
Persamaan trend: Yc = 1.215,44 + 54,65 (x)

Perkiraan permintaan (Yc) jumlah ikan segar di kota tersebut dihitung dengan menggunakan persamaan trend sebagaimana dalam contoh berikut:
Yc 2000 = 1.215,44 + 54,65 (-4) = 996,84
Yc 2008 = 1.215,44 + 54,65 (4) = 1.434,05


Grafik Trend

Seperti terlihat dalam grafik di atas, garis lurus merupakan garis trend, yaitu sebuah garis yang dibentuk berdasarkan data proyeksi (perkiraan). Sedangkan garis yang berbentuk patah adalah data yang sebenarnya (actual data).

Untuk mengetahui jumlah permintaan ikan segar dengan menggunakan trend sebagai alat proyeksi perlu juga diketahui besarnya penyimpangan. Semakin besar angka penyimpangan, semakin besar pula kesalahan yang terjadi dalam angka proyeksi.

Besarnya angka penyimpangan merupakan suatu pertanda lebih baik menggunakan peralatan lain sebagai alat proyeksi. Nah, cara menghitung penyimpangan data trend dengan data sebenarnya dapat dilakukan sebagaimana dalam Tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2
Perhitungan Penyimpangan Data Proyeksi dengan Data Sebenarnya (dalam Ton)

Tahun Permintaan
(Y)
Proyeksi
(Yc)
Penyimpangan Proyeksi
Tinggi Rendah
2000 955 996,84 41,84 -
2001 975 1.051,49 76,49 -
2002 1.172 1.106,14 - 65,86
2003 1.302 1.160,79 - 141,21
2004 1.207 1.215,44 8,45 -
2005 1.265 1.270,09 5,09 -
2006 1.236 1.324,76 88,76 -
2007 1.375 1.379,39 4,39 -
2008 1.452 1.434,05 - 17,59
Jumlah 10.939 10.939,00 225,02 225,02
Rata-rata Penyimpangan 37,50 75,00

Berdasarkan pada perhitungan di atas, perkiraan jumlah permintaan ikan segar di kota tersebut untuk tahun 2009 sampai tahun 2017 seperti terlihat dalam Tabel 1.3 berikut:

Tabel 1.3
Perkiraan Permintaan Ikan Segar Tahun 2009-2017 (dalam Ton)

Tahun Perkiraan
Normal
(Y1)
Perkiraan
Tinggi
(Y2)
Perkiraan
Rendah
(Y3)
2009 1.488,69 1.526,19 1.413,69
2010 1.543,34 1.580,84 1.468,34
2011 1.597,99 1.635,49 1.522,99
2012 1.652,64 1.690,14 1.577,64
2013 1.707,29 1.744,79 1.632,29
2014 1.761,94 1.799,44 1.686,94
2015 1.816,34 1.854,09 1.741,59
2016 1.871,24 1.908,74 1.796,24
2017 1.925,89 1.963,39 1.850,89


Untuk menghitung perkiraan permintaan tahun 2009 sampai tahun 2017 sama dengan cara perhitungan sebelumnya, di mana x untuk tahun 2009 = 5, 2012 = 8, dan seterusnya. Perkiraan tinggi dihitung dengan cara menambahkan jumlah perkiraan normal dengan penyimpangan rata-rata tertinggi (37,50). 

Sedangkan perkiraan rendah dihitung dengan cara mengurangi perkiraan normal dengan jumlah penyimpangan rata-rata terendah (75). Apabila data perkiraan normal kurang sesuai, maka dapat menggunakan perkiraan permintaan tertinggi dengan perkiraan terendah (Ibrahim, 2009).

Dengan begitu, para pengusaha dapat mengadakan perkiraan secara lebih realistis dalam batas-batas yang telah ditetapkan sesuai dengan kondisi di masa yang akan datang. Dengan kata lain, para pengusaha dapat merencanakan kegiatan usahanya dalam batas-batas perkiraan terendah dan tertinggi.

Demikianlah pembahasan tentang penggunaan trend linear dengan least square method. Dengan menggunakan trend linear tersebut, kemungkinan terjadinya penyimpangan jumlah permintaan lebih besar dari perkiraan tertinggi atau lebih kecil dari perkiraan terendah dapat dikontrol.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.