Cara Mengelola Keuangan bagi Bapak atau Ibu Guru
Setiap orang pastilah menginginkan kehidupan yang lebih sejahtera dan jauh dari kesulitan finansial. Hal ini juga berlaku bagi para guru. Itulah alasannya mengapa tips kelola keuangan bagi guru penting untuk dibahas pada kesempatan kali ini mengingat jumlahnya yang kini mencapai 2.698.103 orang.
Nah, Anda yang sekarang berprofesi sebagai guru harus mengetahui cara mengelola keuangan sejak dini agar ketika memasuki usia pensiun kehidupannya menjadi serba kecukupan. Oleh karena itu, berikut ini adalah ulasan selengkapnya tentang cara mengelola keuangan bagi bapak atau ibu guru:
1. Memiliki Tujuan Finansial
Tips pertama yaitu memiliki tujuan finansial. Sebab, tanpa tujuan yang jelas Anda akan kesulitan untuk mengelola keuangan dengan baik. Dengan adanya tujuan tersebut, tentu saja Anda akan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang untuk keperluan yang sama sekali tidak diperlukan.
2. Mengelola Gaji dengan Bijak
Gaji setiap guru pasti bervariasi, mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp5,9 juta per bulan. Itu tergantung dari golongannya masing-masing. Bukan hanya gaji pokok, guru PNS juga mendapatkan uang tunjangan yang tentunya lebih besar dibandingkan gaji pokok.
Tidak peduli seberapa besar penghasilan yang diterima oleh seseorang. Hal terpenting yang harus diketahui adalah bagaimana caranya agar Anda bisa mengelola keuangan tersebut dengan baik. Jadi, Anda perlu mencatat semua pengeluaran dan pemasukan untuk menyusun anggaran per bulan.
3. Menabung dan Investasi
Jika Anda mendambakan kondisi finansial yang lebih baik, maka mulailah untuk menyisihkan pendapatan agar uangnya dapat digunakan untuk menabung dan berinvestasi. Sebisa mungkin Anda menghindari pengeluaran yang tidak terkontrol atau tidak sesuai dengan anggaran yang telah dibuat.
Apabila sejauh ini Anda masih belum menabung dan berinvestasi, maka mulailah dari sekarang. Dengan begitu, Anda akan menikmati kehidupan di masa pensiun yang lebih sejahtera. Untuk memutuskan investasi mana yang bagus, Anda bisa mencari informasinya di internet.
4. Menambah Penghasilan
Sebagai seorang guru, Anda tidak boleh hanya mengandalkan gaji saja untuk memperkuat kedudukan finansial. Anda mesti menambah sumber pendapatan lainnya, misalnya dengan memberikan les privat atau apa pun itu sebagai usaha sampingan.
Meskipun begitu, aktivitas sebagai guru tetap diprioritaskan. Seandainya sudah memiliki penghasilan tambahan, Anda bisa membaginya, katakanlah 25% untuk dana darurat dan sisanya 75% dialokasikan sebagai dana pensiun.
5. Hindari Hutang
Cara mengelola keuangan bagi guru yang berikutnya yaitu dengan menghindari hutang, terutama hutang konsumtif. Dalam ilmu keuangan, seseorang hanya boleh memiliki porsi hutang maksimal 30% dari penghasilan.
Jadi, Anda jangan sekali-kali melampaui batasan tersebut, kecuali dengan alasan yang sudah dipertimbangkan secara matang. Nah, itulah manfaatnya membuat catatan pemasukan dan pengeluaran yang telah disampaikan pada poin kedua.
6. Menyiapkan Dana Darurat
Kemudian yang selanjutnya adalah menyiapkan dana darurat. Cara ini termasuk yang paling sederhana sekaligus bisa digunakan pada saat Anda membutuhkan dana talangan yang tidak pernah terprediksi sebelumnya.
Dengan adanya pos dana darurat, Anda tidak akan mengambil jatah uang bulanan dan tabungan. Untuk besarannya, para pakar menyarankan minimal enam kali kebutuhan hidup bulanan. Jadi, Anda akan terjaga dari kemungkinan berhutang di masa depan.
7. Hati-Hati dengan Kartu Kredit
Tidak semua guru memiliki kartu kredit. Namun, bagi guru yang memiliki kartu tersebut sebaiknya berhati-hati dalam menggunakannya. Anda harus memperhatikan bagaimana cara menggunakannya supaya terhindar dari jebakan di kemudian hari.
Dengan memakai kartu kredit, Anda akan ditawarkan berbagai deal menarik, seperti tawaran promo cicilan dan potongan pembayaran. Namun, ternyata hal tersebut malah membuat pemiliknya menjadi lebih konsumtif.
Oleh sebab itu, dari segala kemudahan bertransaksi melalui kartu kredit mesti Anda gunakan secara bijak agar selamat dari tanggungan pembayaran yang menyulitkan. Pasalnya, ketidakmampuan Anda untuk membayar tagihan sebelum tenggat waktu yang telah ditentukan dapat berakibat fatal, lho!
8. Ubah Gaya Hidup Konsumtif
Saat ini sudah tersedia begitu banyak platform belanja online yang menggiurkan. Ini juga akan semakin memudahkan siapa saja untuk bertransaksi secara online. Supaya bisa mengatur keuangan dengan baik, Anda harus mampu mengubah gaya hidup konsumtif.
Apabila gaya hidup semacam ini masih saja dilakukan, maka bukan tidak mungkin Anda akan menimbun hutang dan menghabiskan gaji bulanan untuk hidup konsumtif. Namun, tentu saja Anda boleh berbelanja online, tapi hanya sesekali.
Selama tetap memperhatikan pos pengeluaran, Anda bisa saja berbelanja. Biar lebih hemat, Anda disarankan untuk memanfaatkan berbagai promo yang ada di marketplace. Namun, jangan lupa bahwa produk yang akan Anda beli harus sesuai dengan kebutuhan, ya!
Demikianlah pembahasan tentang cara mengelola keuangan bagi bapak atau ibu guru. Tentunya setiap orang memiliki cara mengelola keuangan tersendiri. Berbagai cara mengelola keuangan bagi guru di atas dapat langsung dipraktekkan dan disesuaikan dengan kemampuan yang Anda miliki.