Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Wanita yang Sukses Menjalankan Bisnis Kopi Kekinian

5 Wanita yang Sukses Menjalankan Bisnis Kopi Kekinian

Bisnis kopi merupakan salah satu bisnis yang paling menjanjikan. Selain banyak penggemarnya, kopi juga bagian dari tradisi turun-temurun yang patut dilestarikan. Penggunaan kopi sebagai objek bisnis bukan lagi hal yang aneh.

Beberapa wanita yang sukses menjalankan bisnis kopi kekinian tentunya akan membuat Anda terkagum-kagum. Kopi “kekinian” merujuk pada cara penyajian dan branding kopi yang dilakukan secara kreatif.

Dulunya, kopi hanya diseduh begitu saja pada gelas biasa. Namun, kopi masa kini menawarkan inovasi cara penyajian. Dengan begitu, Anda bisa menikmatinya dalam kondisi panas atau dingin. Bahkan, Anda pun bisa memanjakan diri dengan berbagai varian rasa seperti flat white, cortado, dan cold brew.

Jika Anda masih berpikir bahwa kopi hanya untuk para lelaki, maka sebaiknya pandangan tersebut segera direvisi. Sebab, sekarang ini pecinta kopi berasal dari lintas usia dan gender. Usaha kedai kopi bahkan tidak hanya didominasi oleh pria, tetapi juga wanita.

Berikut ini adalah 5 wanita yang sukses menjalankan bisnis kopi kekinian yang sangat menarik untuk dibahas kisahnya. Lantas, siapa saja para wanita yang sukses menjalankan bisnis kopi kekinian? Mari simak uraiannya di bawah ini:

1. Sylvia Surya 

Siapa sangka, Sylvia Surya berada di balik nama Kopi Soe yang populer. Dirintis sejak tahun 2018 lalu, kedai kopi miliknya menarik karena menyuguhkan konsep nostalgia yang selalu membuat rindu. Di sini tersedia banyak variasi kopi agar bisa menjadi pilihan konsumen dari berbagai usia.

Semua kopi yang disajikan di Kopi Soe mengusung kearifan lokal lantaran dipastikan asli Indonesia. Menariknya, Sylvia mendirikan perusahaannya ketika masih berstatus sebagai karyawan. Namun, kesungguhan dan kerja kerasnya berbuah manis.


Pada awalnya, Kopi Soe eksis di dua tempat di Jakarta. Seiring berjalannya waktu, kedai kopi tersebut telah tersebar di 150 kota dengan konsep kemitraan. Sylvia bahkan bertekad untuk memperluas jaringan bisnisnya hingga ke mancanegara.

2. Liza Wajong

Liza Wajong merupakan nama di balik kesuksesan Nusa Coffee. Ini merupakan salah satu brand kopi yang cukup populer, tetapi Anda tidak bisa menemukannya di Indonesia. Nusa Coffee adalah kopi lokal yang berhasil go international, tepatnya di Kanada yang kini sudah memiliki banyak pelanggan setia.

Dirintis sejak tahun 2017, Liza Wajong memulai debut Nusa Coffee di wilayah Vancouver Kanada. Motivasi awalnya adalah mendukung kesejahteraan petani kopi lokal dan mencegah penggusuran lahan perkebunan kopi dengan sawit.

Liza memastikan bahwa semua biji kopi yang diracik di kedainya merupakan asli Indonesia. Di sini tersedia jenis kopi arabika, robusta, dan kopi luwak. Nusa Coffee juga menyediakan aneka camilan khas Indonesia untuk warga setempat.

Tidak heran jika hingga kini Nusa Coffee banyak disebut sebagai jendela kuliner Indonesia di Kanada. Keberadaan kedai kopi milik Liza tidak hanya sekadar bisnis, tetapi juga mengibarkan bendera Indonesia di negara lain.

3. Putri Sampaghita Trisnawinny

Jika pernah mendengar Kopi Tuli, maka Putri Sampaghita adalah salah satu di balik nama yang cukup populer ini. Kopi Tuli merujuk pada pendiri sekaligus para pegawainya yang mengalami keterbatasan fisik karena tidak bisa mendengar.

Motivasi awal Putri ketika mendirikan kedai kopi ini yaitu untuk menunjukkan kepada dunia bahwa penyandang disabilitas pun bisa mandiri dan sukses dalam berbisnis. Putri menyadari bahwa orang yang memiliki keterbatasan fisik akan mendapatkan hambatan lebih ketika ingin mencari pekerjaan.


Oleh karena itu, Putri memutuskan untuk berwirausaha dan mengandalkan kopi sebagai objek bisnis yang potensial. Bagaimanapun, kedai kopinya harus bisa melayani pelanggan secara maksimal. Setiap pegawai diberikan pelatihan khusus agar bisa melayani dengan baik ketika ada pelanggan yang datang.

Di sisi lain, para penikmat kopi bisa merasakan sensasi ketika berinteraksi dengan para tuna rungu. Mereka dapat belajar bahasa isyarat dan menerapkan toleransi sembari menyeruput secangkir kopi. Kerja keras Putri dan tim berbuah manis sebab omzet Kopi Tuli kini mencapai Rp100 juta per bulan.

4. Raisa Andriana

Ada banyak pilihan usaha yang bisa ditekuni selebritas, tetapi penyanyi cantik yang bersuara merdu Raisa Andriana memilih untuk mendirikan kedai kopi yang dinamakannya Titik Temu Coffee. Raisa memilih Bali sebagai lokasi pertama untuk kedai kopinya, tepatnya di Jalan Kayu Cendana Seminyak.

Di sini terdapat beberapa ornamen kayu pada desain interior dan eksterior dengan tema minimalis dan modern. Sambil ngopi, para pengunjung bisa menikmati suasana yang damai dengan pemandangan yang mengesankan.

Selain di Bali, Anda juga bisa menemui Titik Temu Coffee di Jakarta, tepatnya Jalan Jenggala II Senopati. Dengan bisnisnya ini, Raisa termasuk ke dalam beberapa wanita yang sukses menjalankan bisnis kopi kekinian.

5. Eunike Adelia

Siapa sangka bahwa Kopitagram yang viral ternyata digawangi oleh sosok wanita kreatif bernama Eunike Adelia. Beliau pada dasarnya memang merupakan seorang pecinta kopi yang mencoba untuk membuka kedai kopi karena hobi.

Promosi di media sosial menjadi cara yang paling jitu untuk meningkatkan popularitas brand-nya. Kini, Kopitagram telah melakukan ekspansi, sehingga Anda bisa menemukannya dengan mudah di berbagai kota.


Demikianlah pembahasan tentang 5 wanita yang sukses menjalankan bisnis kopi kekinian. Selain mendukung petani kopi lokal, bisnis kopi yang dijalani para wanita hebat ini juga menjadi ajang adu kreativitas yang patut diapresiasi.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.