9 Cara Menghadapi Tantangan Manajemen Cash Flow UMKM
Manajemen cash flow punya peran penting dalam laporan arus kas perusahaan karena di dalamnya terdapat catatan transaksi pemasukan dan pengeluaran. Apabila perusahaan mengalami masalah dengan cash flow, maka akan terganggu aktivitas operasionalnya.
Kemungkinan terburuk adalah perusahaan tidak mampu lagi membayar gaji karyawan. Jadi, perusahaan yang bermasalah dengan cash flow berpotensi mengalami penurunan performa. Lalu, bagaimana menghadapi tantangan manajemen cash flow?
Penjelasan Singkat Mengenai Manajemen Cash Flow
Manajemen cash flow merupakan proses monitoring, mengolah aliran kas perusahaan, dan analisa. Perlu diketahui bahwa prinsip dasar manajemen cash flow yaitu memperkecil pengeluaran dan memperbesar pemasukan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Intuit Quickbooks, tantangan arus kas yang dialami oleh pelaku UMKM adalah 69 persen di antara mereka sering terjaga di malam hari. Hal ini disebabkan karena arus kas bisnis mereka mengkhawatirkan.
Cara Menghadapi Tantangan Manajemen Cash Flow UMKM
Dalam dunia bisnis sudah jamak terjadi, di mana pengusaha ngotot mengejar profit besar tapi tidak memperhatikan arus kas perusahaan. Untuk menghadapi tantangan dalam manajemen cash flow, pebisnis bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:
1. Tekan Biaya Pengeluaran
Sebuah perusahaan pasti memerlukan listrik, internet, transportasi, gaji, dan biaya-biaya lainnya. Semua itu adalah pengeluaran wajib bagi perusahaan. Untuk menghadapi tantangan manajemen cash flow, Anda harus tekan biaya pengeluaran dengan cara memilih biaya mana yang lebih penting.
2. Berikan Tingkat Prioritas pada Pengeluaran
Pada dasarnya, setiap pengeluaran perusahaan memiliki tingkat prioritas yang harus diperhitungkan secara benar. Ada pengeluaran yang akan berdampak terhadap jalannya bisnis dan ada juga pengeluaran yang tidak begitu signifikan dampaknya.
3. Ketahui Biaya Produksi dan Total Pengeluaran
Dengan mengetahui rincian total pengeluaran selama masa produksi, pemilik bisnis bisa menghindari kesalahan saat menentukan harga jual produk. Dengan perhitungan harga jual yang tepat, cash flow perusahaan akan sehat.
Cara lain yang bisa menarik banyak pembeli adalah dengan memberikan diskon pada produk yang dijual. Namun, perlu diingat bahwa menentukan harga diskon jangan terlalu besar atau lebih rendah dari harga pokok karena akan membuat perusahaan rugi.
4. Menerapkan Strategi Product Bundling
Produk bundling adalah salah satu strategi penjualan yang menarik untuk konsumen. Dengan membeli satu produk saja, konsumen sudah mendapatkan beberapa produk. Tenang saja, harga bundling tidak akan membuat rugi pemilik bisnis.
Anda masih tetap bisa meraup keuntungan, sehingga cash flow-nya meningkat. Contoh penjualan dengan harga bundling adalah restoran yang menyediakan menu paket makanan dan minuman dengan harga yang lebih terjangkau.
5. Memberikan Penawaran Harga Lebih Tinggi
Besarnya profit yang diperoleh dari satu produk ditentukan oleh harga jualnya. Semakin tinggi harga jual, semakin besar pula profit yang didapatkan. Apabila ada konsumen yang menawar harga, keuntungan dari produk tidak akan terlalu jatuh.
Sebelum menentukan harga akhir, ketahui terlebih dahulu harga standar di pasaran. Agar pembeli lebih tertarik dengan produk yang dijual, Anda bisa melakukan perbandingan, baik itu dari kemasan, kualitas, ataupun bonusnya.
6. Mendorong Pembelian Ulang
Semakin banyak produk yang terjual berarti makin besar pula profit yang didapatkan. Salah satu cara untuk mewujudkan hal itu adalah dengan mendorong pembelian ulang. Cara yang efektif untuk membuat pembeli membeli kembali produknya yaitu dengan memberikan program beli 10 dapat satu.
7. Menunda Penambahan Inventaris
Inventaris merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam bisnis. Namun saat menambah inventaris, Anda harus mengeluarkan uang yang jumlahnya tidak sedikit. Apabila penambahan inventaris tidak berdampak baik terhadap bisnis, sebaiknya ditunda atau dibatalkan saja.
8. Gunakan Jurnal untuk Menjaga Cash Flow Bisnis
Untuk mengelola keuangan bisnis perlu catatan yang jelas dan terperinci. Jika catatan dilakukan secara asal-asalan, maka ditakutkan akan timbul akibat buruk di kemudian hari yang berpengaruh pada bisnis. Oleh karena itu, seorang akuntan sebaiknya membuat jurnal khusus untuk mencatat transaksi bisnis.
Ada dua jurnal yang bisa digunakan yakni jurnal online yang berbentuk aplikasi dan jurnal fisik berupa buku besar. Jurnal membantu pemilik bisnis untuk mengetahui arus kas sehingga bisa memberikan gambaran yang jelas terhadap kondisi keuangan perusahaan.
9. Menemui Akuntan Professional atau Penasehat Keuangan
Salah satu cara untuk mengatasi tantangan manajemen cash flow adalah dengan menemui seorang akuntan profesional atau penasehat keuangan. Mereka adalah ahli di bidangnya yang mampu memberikan saran terhadap pengeluaran dan pemasukan bisnis UMKM.
Selain itu, akuntan dan penasehat keuangan juga bisa memberikan layanan konsultasi tentang permasalahan yang dihadapi oleh pemilik bisnis. Dengan begitu, segala permasalahan keuangan di perusahaan dapat teratasi lebih cepat.
Demikianlah pembahasan tentang 9 cara menghadapi tantangan manajemen cash flow UMKM. Profit yang tinggi tidak menjamin perusahaan menjadi mapan tanpa manajemen cash flow yang baik. Justru, ini bisa menyebabkan bisnis gulung tikar.