5 Manfaat Menggunakan Trading Plan
1. Membuat Seorang Trader Lebih Terfokus
Saat ini, ada lebih dari 400 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari 400 saham tersebut hanya sekitar 300 saham yang aktif diperdagangkan. Dari 300 saham tersebut sekitar 50 saham menguasai 70-75% value transaksi (Utomo, 2021).
Lebih sempit lagi, 20 saham top value menguasai 50-60% value transaksi. Intinya, Anda tidak perlu mengamati semua saham di BEI untuk mendapatkan kesempatan trading. Jika memiliki cost of fund, sebaiknya Anda fokus pada saham yang memiliki likuiditas tinggi dan volatilitas yang cukup lebar.
Anda tinggal mengambil keuntungan dari pergerakan naik-turun jangka pendek saham-saham tersebut. Transaksi dengan tidak menggunakan rencana trading membuat Anda mudah terpancing untuk bertransaksi di luar saham-saham yang diamati.
Ujung-ujungnya, transaksi dengan tidak menggunakan rencana trading membuka peluang bagi Anda untuk memiliki "supermarket saham" yang hampir seluruh posisinya berada dalam potential loss. Oleh karena itu, seorang trader sebaiknya terfokus.
Jika seorang trader "terpaksa" memiliki portofolio, maka portofolio itu sebaiknya tidak lebih dari 25 saham. Tentu akan efektif bila seorang trader yang aktif melakukan trading hanya mengamati sekitar tiga hingga delapan posisi trading untuk perdagangan intraday (one day trading).
2. Mengetahui Potensi Keuntungan dan Kerugian
Menjadi seorang pemenang bukan berarti harus selalu maju di setiap pertarungan. Ketika ingin menjadi pemenang, Anda harus mengalkulasi setiap kesempatan yang datang, bagaimana kesempatan untuk menang dan bagaimana risiko terburuk yang akan dihadapi.
Seorang pemenang hanya maju pada hitungan awal, sehingga peluang untuk menangnya cukup besar dan risiko ketika ternyata harus kalah bisa dihadapi dengan wajar. Sebagian orang mengatakan bahwa strategi terbaik untuk menang adalah memperkuat pertahanan.
Dengan membuat trading plan, Anda bisa mengetahui potensi kerugian yang akan dihadapi ketika harus mengambil posisi. Sebuah rencana trading membuat trader memikirkan dua sisi, yaitu potensi keuntungan dan potensi kerugian.
Dalam kegiatan trading, begitu banyak orang yang jatuh karena hanya melihat potensi keuntungan dari bermain saham. Jika seseorang ingin menjadi pemenang, maka seorang trader harus aware terhadap risiko yang dihadapinya.
3. Sarana untuk Mengukur Kualitas Trading
Dalam rencana trading, seorang trader menuliskan prediksinya atas pergerakan harga ke depan. Kesehariannya, selain menyimpan catatan mengenai posisi beli dan jual, seorang trader juga akan mencatat berapa keuntungan dan kerugian setiap transaksi yang dilakukannya.
Rencana trading akan membantu trader mengetahui kualitas dirinya. Jika yang kurang adalah kualitas prediksinya, berarti trader tersebut harus memperbanyak belajar mengenai teori prediksi, baik itu teori analisis teknikal ataupun analisis fundamental.
Jika yang kurang adalah trading skill, berarti trader itu harus memperbanyak pengetahuan mengenai psikologi trading. Dalam trading, hanya 20% kemenangan ditentukan oleh prediksi, sedangkan 80% lebih ditentukan oleh aspek-aspek psikologis.
4. Menjadikan Transaksi Lebih Terstruktur
Market bullish adalah ketika semua orang bersuka ria, untung besar, rumah baru, kantor baru, dan mobil baru. Sebaliknya, market bearish adalah ketika semua orang rugi, tidak makan, kehilangan rumah, gantung diri, serta broker dan perusahaan investasi bangkrut.
Rencana trading yang bagus akan membantu Anda menghindari kondisi yang terlalu ekstrem seperti itu. Trading plan yang baik akan membuat potensi keuntungan menjadi lebih optimal. Di sisi lain, potensi kerugiannya juga menjadi terkendali.
Trading plan membantu trader mengetahui berapa keuntungan yang akan didapat dari setiap transaksi dan berapa kerugian yang harus dibayarnya dalam transaksi tersebut. Dengan begitu, transaksinya menjadi lebih terstruktur, bukan sekadar untung-untungan.
5. Tidak Takut Terhadap Pergerakan Harga
Pernahkan Anda merasa bahwa harga sudah terlalu lama bergerak ke suatu arah sehingga agak ragu atau takut memiliki posisi? Transaksi dengan menggunakan rencana trading akan membantu seorang trader mengatasi hal ini.
Dengan mengandalkan reward to risk ratio, trader akan melihat potensi keuntungan dan risikonya. Misalnya harga sudah naik 50% dan berpotensi naik sebesar 20% lagi, sedangkan stop loss-nya cukup dekat karena harganya baru saja menembus resisten, maka tidak perlu ragu mengambil posisi beli.
Namun, ketika harga turun 10% dan trader tersebut masih melihat potensi penurunan sebesar 20% lagi karena harga baru saja menembus sebuah suport, maka tidak perlu takut melakukan posisi jual. Harga naik dan harga turun itu merupakan fenomena biasa.
Di atas resisten masih ada resisten dan di bawah suport masih ada suport lain lagi. Selama potensi keuntungannya beberapa kali lebih besar daripada potensi kerugiannya, mengapa posisi tersebut tidak diambil?
Demikianlah pembahasan tentang 5 manfaat menggunakan trading plan. Pada dasarnya, rencana trading adalah tabel yang berisikan sekelompok saham yang sedang dalam pengamatan lengkap dengan perkiraan mengenai kisaran pergerakan harga, arah pergerakan harga, dan sebagainya.