Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Hal yang Membedakan Trading dan Investasi

Trading Berbeda dengan Investasi

Meskipun sama-sama terkait dengan membeli dan menjual saham di pasar modal, trading tidaklah sama dengan investasi. Nama pelakunya saja berbeda, di mana trading dilakukan oleh seorang trader dan investasi dilakukan oleh seorang investor (Utomo, 2021).

Belakangan ini, trading saham menjadi istilah yang sangat familiar. Jadi, alangkah baiknya Anda mempelajari lebih dalam mengenai trading saham agar terhindar dari beragam risiko. Secara definitif, trading dan investasi dikatakan berbeda karena hal-hal berikut:

1. Jangka Waktu Investasi

Jangka waktu investasi merupakan perbedaan terbesar antara investasi dan trading. Ketika seorang investor melakukan pembelian saham, tentunya akan mengharapkan prospek perusahaan untuk jangka panjang, apakah itu tiga tahun, lima tahun, ataupun lebih dari 10 tahun.

Sebaliknya, trader melakukan pembelian saham dengan waktu simpan yang pendek, baik itu dalam hitungan minggu, hari, jam, ataupun menit. Keuntungan besar dan cepat, itulah yang diinginkan oleh seorang trader.

Trading Investasi
Jangka waktu investasi (investment time horizon) Pendek Panjang
Sumber keuntungan Pergerakan harga untuk jangka pendek Apresiasi harga untuk jangka panjang
Alat analisis Analisis teknikal, analisis fundamental, atau analisis lain selama bisa menghasilkan keuntungan Analisis fundamental
Tujuan investasi dan bagaimana cara mencapainya Memperoleh keuntungan dengan cara apa pun selama masih dalam batas-batas hukum yang ada Memperoleh keuntungan dengan memperhatikan faktor rasionalitas

2. Sumber Keuntungan

Tujuan seorang pemodal melakukan jual beli saham adalah keuntungan. Keuntungan harus didapat selama dana tersebut ditanamkan menjadi saham. Jika investasinya jangka panjang, maka investor harus melihat prospek emiten untuk periode jangka panjang.

Di sisi lain, ketika jangka waktu investasinya pendek, seorang trader harus mampu mengambil setiap kesempatan dari pergerakan harga jangka pendek. Singkatnya, dalam memperoleh keuntungan, investor berfokus pada nilai (value) dan trader berfokus pada pergerakan harga.

3. Alat Analisis

Seorang investor wajib menggunakan analisis fundamental untuk berinvestasi dalam jangka panjang. Sebab, untuk mengetahui nilai perusahaan dalam jangka waktu yang sangat panjang, pelaku pasar hanya dapat melihatnya dari perkembangan kondisi perusahaan melalui laporan keuangannya.

Di sisi lain, seorang trader akan menggunakan berbagai alat analisis selama bisa memperoleh keuntungan. Untuk memperoleh keuntungan, mereka akan melakukan analisis fundamental, analisis teknikal, analisis perilaku keuangan, berita, rumor, analisis perbintangan, dan lain sebagainya.

4. Strategi Beli Jual Saham

Seorang Investor akan melakukan posisi beli pada saham yang menarik sesuai dengan kriteria fundamental yang telah ditetapkannya. Setelah membeli saham, investor akan mempertahankan (hold) posisinya selama mungkin.

Selama tidak ada perubahan fundamental atas saham yang dimilikinya, investor tidak akan mengambil posisi jual. Bagi seorang investor, penurunan harga merupakan kesempatan paling baik untuk melakukan akumulasi pada harga yang lebih murah.

Singkatnya, seorang investor hanya berpikir tentang prospek perseroan untuk jangka panjang, bukan pergerakan harga jangka pendeknya. Lain halnya dengan trader, seorang trader berusaha mencari setiap celah dari pergerakan harga.

Jika harga akan bergerak naik, trader akan mengambil posisi beli. Sebaliknya, jika arah pergerakan harga terlihat akan turun, trader akan mengambil posisi jual. Bahkan, jika trader melihat bahwa harga masih akan turun dalam waktu lama, mereka bisa saja mengambil posisi short sell.

Sederhananya, seorang trader mencari keuntungan dalam setiap pergerakan harga. Jika harga bergerak naik → beli, jika harga bergerak turun → jual, dan bahkan melakukan short sell (mengambil posisi jual atas saham yang tidak dimilikinya).

5. Tujuan Investasi dan Cara Mencapainya

Tujuan setiap orang membeli saham pasti sama, yaitu mencari keuntungan. Namun, untuk seorang trader dan investor, cara pencapaiannya pasti berbeda. Seorang trader akan menggunakan segala cara selama masih dalam batasan aturan pasar modal.

Selain cara beli jual berdasarkan news, seorang trader juga bisa melakukan strategi short selling atau menggunakan berbagai teknik yang terkadang sulit dinalar oleh orang awam. Keuntungan adalah tujuan utama yang harus dikejar, keuntungan yang sebesar-besarnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Berbeda halnya jika Anda merupakan seorang investor. Pada sisi investor, faktor rasionalitas masih berperan. Untung ya memang harus untung, tapi harus tetap rasional, kan? Begitu yang sering dikumandangkan oleh seorang investor fundamental.

Itulah sebabnya, mereka sering kali menggunakan alat analisis yang teorinya bisa dipelajari di fakultas ekonomi, baik dari ilmu ekonomi, manajemen, ataupun akuntansi. Mereka menggunakan berita, data yang didapat secara langsung dari laporan keuangan perusahaan, dan rasio-rasio keuangan.

Nah, itulah pembahasan tentang 5 hal yang membedakan trading dan investasi. Tidak dapat dipungkiri, istilah trading dan investasi seringkali diartikan sebagai hal yang sama. Dengan adanya ulasan ini, semoga Anda sudah bisa membedakan antara keduanya.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.