Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyebab Rendahnya Akumulasi Kapital di Negara-negara Sedang Berkembang

Akumulasi Kapital yang Rendah

Tingkat akumulasi kapital yang rendah di negara-negara yang sedang berkembang biasanya dapat diketahui dari adanya suatu lingkaran setan yang tidak berujung pangkal (vicious circle). Rata-rata pendapatan masyarakat yang relatif rendah menyebabkan rendahnya tingkat tabungan.

Apabila tabungannya rendah, konsumsi sudah pasti rendah bahkan sampai pada tingkat subsistence. Jadi, kurangnya kapital disebabkan oleh kurangnya tabungan lantaran tingkat konsumsinya yang tinggi (Irawan, 2002).

Selain itu, kurangnya tabungan juga dapat disebabkan oleh adanya international demonstration effect atau keinginan untuk meniru konsumsi negara-negara maju. Pada akhirnya, pendapatan yang rendah semuanya digunakan untuk konsumsi.

Ragnar Nurkse mengatakan bahwa efek pamer (demonstration effect) akan merusak perkembangan ekonomi suatu negara, terutama negara-negara sedang berkembang. Meskipun demikian, ada juga sebagian ekonom berpendapat bahwa efek pamer tersebut akan menguntungkan perekonomian negara.

Namun, itu lebih cenderung diterapkan oleh negara-negara maju. Pada tahun 1860 hingga 1928, tingkat konsumsi di Jepang sangat rendah. Permintaan hasil industri barang-barang kapital hanya berasal dari sektor pemerintah.

Sedangkan barang-barang konsumsi yang baru hanya diproduksi untuk kebutuhan ekspor guna memperbesar penerimaan devisa. Jadi, tujuan Jepang untuk menekan konsumsi adalah demi kepentingan ekspor yang bisa menyebabkan akumulasi kapital meningkat (Suparmoko, 2002).

Masih berkaitan dengan efek pamer, sebenarnya sulit untuk memisahkan antara barang produksi dan barang konsumsi. Misalnya sepeda motor, di negara-negara maju, ini dikatakan barang konsumsi karena mereka menggunakannya untuk kegemaran tersendiri.

Sementara di negara-negara yang kurang maju, sepeda motor disebut sebagai barang produksi karena mereka menggunakannya untuk bekerja. Oleh sebab itu, apakah barang tersebut merupakan barang produksi atau barang konsumsi tergantung pada kebiasaan orang-orang setempat.

Lalu, kenapa sebagian ekonom tidak setuju dengan efek pamer untuk diterapkan di negara-negara sedang berkembang? Hal ini karena penekanan terhadap tingkat tabungan menjadi sebab hasrat konsumsi yang lebih besar dan seringkali berlebihan.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.