Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keadaan Kapital di Negara Sedang Berkembang

Kapital merupakan segala bentuk kekayaan yang dapat digunakan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menambah output. Kapital terdiri dari barang-barang yang digunakan untuk kebutuhan produksi di masa depan (Irawan, 2002).

Keadaan kapital di negara-negara yang sedang berkembang umumnya sangat memprihatinkan. Kebanyakan negara tersebut hanya mempunyai tabungan dan investasi sebesar dua sampai enam persen dari pendapatan nasionalnya.

Terkait dengan pembentukan kapital, mestinya kita harus menginvestigasi bagaimana penawaran dan permintaan terhadap kapital itu sendiri. Penawaran kapital akan rendah bila tabungan rendah, tabungan akan rendah bila pendapatan rendah, dan pendapatan akan rendah bila produktivitas rendah.

Oleh sebab itu, kapital untuk pembangunan dapat diciptakan dengan cara menggeser kelebihan tenaga kerja dari sektor tertentu ke sektor lainnya dengan menggunakan pengangguran terselubung. Dengan demikian, faktor-faktor produksi yang menganggur dapat dimanfaatkan untuk pembangunan.

Fungsi Produksi dan Pengangguran Tersembunyi

Gambar tersebut menerangkan bahwa pemindahan tenaga kerja dari Lke Lakan meningkatkan produksi dari B ke A atau PP1. Jumlah tenaga kerja yang berada di antara L0 dan L1 disebut dengan tenaga yang menganggur tersembunyi.

Contohnya adalah para petani yang menganggur ketika sedang menunggu hasil panen. Selama jangka waktu tersebut, jika tenaganya tidak disalurkan ke sektor yang lain, seperti pembangunan jalan dan saluran air di pedesaan, maka pendapatannya akan habis untuk keperluan konsumsi.

Seandainya mereka memanfaatkan tenaganya untuk berkontribusi di sektor lain, maka pendapatan yang diperoleh bisa digunakan untuk menabung. Dengan begitu, kapital di negara-negara yang sedang berkembang akan semakin membaik seiring berjalannya waktu.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.