3 Aspek Hubungan Sosial di Negara Maju
1. Gatra Pengenalan (Cognitive Aspect)
Gatra ini lebih mengedepankan rasionalitas masyarakat dalam penggunaan kapital, tenaga kerja, dan sumber-sumber alam. Sekelompok masyarakat dapat dikatakan rasional apabila dalam pengambilan keputusannya berdasarkan pada standar ilmiah kritis (critical scientific standards).
Misalnya, pabrik baja dibangun untuk kepentingan negara karena langkanya sumber-sumber ekonomi yang ada di tempat tersebut. Nah, alasan yang semacam ini bisa dikatakan rasional meskipun tidak ekonomis.
2. Gatra Keanggotaan (Membership Aspect)
Gatra keanggotaan mencakup dua jenis yaitu universal dan khusus. Gatra yang bersifat universal lebih mengutamakan kualitas pekerja sehingga tidak peduli siapa yang mengerjakannya. Sedangkan gatra yang bersifat khusus lebih memilih pekerja berdasarkan koneksi keluarga atau politik.
3. Gatra Batasan Substantif (Substantive Definition Aspect)
Dalam gatra batasan substantif juga demikian, di mana gatra ini terdapat dua golongan sebagaimana halnya gatra keanggotaan. Namun, gatra yang bersifat khusus di sini yaitu hak dan kewajiban seseorang dibatasi dengan kontrak-kontrak kerja yang telah disepakati.
Sementara yang bersifat universal, mereka lebih suka membantu anggota-anggota lainnya yang kurang mampu. Meskipun perilaku semacam ini terkesan baik, tapi berdampak pada inovasi. Menurut Hirchman, hubungan yang seperti ini menyebabkan terhalangnya motif-motif untuk inovasi.
Nah, halangan-halangan ini dapat diatasi secara perlahan-lahan. Jadi, pemerintah memiliki peranan yang amat besar guna mendorong inovasi yang akan menciptakan motif untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik dari sektor pemerintah maupun sektor swasta (Suparmoko, 2002).