Pasar Pertukaran Valuta Asing Berdasarkan Teori Paritas Daya Beli
Teori nilai tukar menegaskan bahwa satu dolar bisa membeli jumlah barang dan jasa yang sama di semua negara. Oleh sebab itu, nilai tukar riil bersifat tetap dan semua perubahan nilai tukar nominal antara dua mata uang mencerminkan perubahan tingkat harga pada kedua negara tersebut.
Model nilai tukar yang dikembangkan ini memiliki keterkaitan dengan teori paritas daya beli. Menurut teori paritas daya beli, perdagangan internasional menanggapi perbedaan harga dengan cepat (Mankiw, 2006).
Jika suatu barang lebih murah di negara tertentu, maka barang tersebut akan diekspor dari negara pertama dan diimpor oleh negara yang ke dua hingga perbedaan harganya menghilang. Artinya, teori paritas daya beli mengasumsikan bahwa ekspor neto sangat berandil dalam perubahan nilai tukar riil.
Pasar Pertukaran Valuta Asing
Jika suatu barang lebih murah di negara tertentu, maka barang tersebut akan diekspor dari negara pertama dan diimpor oleh negara yang ke dua hingga perbedaan harganya menghilang. Artinya, teori paritas daya beli mengasumsikan bahwa ekspor neto sangat berandil dalam perubahan nilai tukar riil.
Apabila ekspor neto sangat sensitif terhadap perubahan, kurva permintaan pada gambar di atas akan menjadi horizontal. Jadi, teori paritas daya beli dapat dilihat sebagai kasus khusus dari model yang diamati sekarang ini.
Dalam kasus ini, kurva permintaan pertukaran valuta asing tidak miring ke bawah, tetapi horizontal pada tingkat nilai tukar riil yang memastikan terciptanya paritas daya beli di dalam dan luar negeri. Kasus ini merupakan permulaan yang baik saat mempelajari nilai tukar.
Pembahasan ini berkonsentrasi pada kasus yang lebih realistis, di mana kurva permintaan pertukaran valuta asing miring ke bawah. Hal ini memungkinkan nilai tukar riil berubah seiring berjalannya waktu, sebagaimana yang kadang terjadi di dunia nyata.
Pembahasan ini berkonsentrasi pada kasus yang lebih realistis, di mana kurva permintaan pertukaran valuta asing miring ke bawah. Hal ini memungkinkan nilai tukar riil berubah seiring berjalannya waktu, sebagaimana yang kadang terjadi di dunia nyata.