Apresiasi dan Depresiasi Nilai Tukar Nominal
Untuk memperoleh US$1, Anda membutuhkan Rp14.000. Jika Anda memberikan Rp14.000 kepada bank, maka bank tersebut akan memberikan US$1. Begitu pula sebaliknya, jika Anda memberikan US$1, maka akan memperoleh Rp14.000.
Nilai tukar dapat dinyatakan dengan dua cara. Apabila nilai tukar sebesar US$1 per Rp14.000, ini berarti 14.000/1=14.000 rupiah per dolar. Seandainya nilai tukar berubah, di mana Rp14.000 dapat membeli mata uang asing yang lebih banyak, maka ini disebut dengan apresiasi nilai rupiah.
Nilai tukar dapat dinyatakan dengan dua cara. Apabila nilai tukar sebesar US$1 per Rp14.000, ini berarti 14.000/1=14.000 rupiah per dolar. Seandainya nilai tukar berubah, di mana Rp14.000 dapat membeli mata uang asing yang lebih banyak, maka ini disebut dengan apresiasi nilai rupiah.
Sebaliknya, apabila nilai tukar berubah, di mana Rp14.000 hanya bisa membeli mata uang asing yang lebih sedikit, maka hal ini disebut dengan depresiasi (depreciation) nilai rupiah. Misalnya, ketika nilai tukar meningkat dari US$1 menjadi US$2 per Rp14.000, maka rupiah dikatakan mengalami apresiasi.
Dalam hal ini, dolar AS mengalami depresiasi karena hanya mampu membeli lebih sedikit mata uang Indonesia. Ketika nilai tukar turun dari US$1 menjadi US$0,90 per Rp14.000, maka rupiah mengalami depresiasi dan dolar mengalami apresiasi.
Apabila media massa melaporkan suatu mata uang sedang "menguat" atau "melemah", ini mengacu pada perubahan-perubahan terkini terhadap nilai tukar nominal. Saat mata uang terapresiasi, mata uang tersebut dikatakan menguat karena dapat membeli lebih banyak mata uang asing (Mankiw, 2006).
Jika sebuah mata uang terdepresiasi, maka mata uang tersebut dinyatakan melemah. Setiap negara memiliki macam-macam nilai tukar. Rupiah Indonesia sendiri dapat digunakan untuk membeli dolar AS, ringgit Malaysia, baht Thailand, dan lain-lain.
Ketika para ekonom mempelajari perubahan nilai tukar, mereka sering kali menggunakan indeks yang menyatakan rata-rata dari nilai tukar tersebut. Misalnya, indeks harga konsumen menggabungkan harga-harga dalam perekonomian menjadi satu ukuran tingkat harga.
Ketika para ekonom mempelajari perubahan nilai tukar, mereka sering kali menggunakan indeks yang menyatakan rata-rata dari nilai tukar tersebut. Misalnya, indeks harga konsumen menggabungkan harga-harga dalam perekonomian menjadi satu ukuran tingkat harga.
Sementara indeks nilai tukar menggabungkan berbagai macam nilai tukar menjadi satu ukuran nilai mata uang internasional. Ketika para ekonom berbicara mengenai apresiasi atau depresiasi dolar, mereka sering mengacu pada indeks nilai tukar yang mengandung banyak nilai tukar yang berbeda.