Mengenal Istilah Arus Keluar Modal Neto
Transaksi pertama menggambarkan arus barang, sementara transaksi ke dua menggambarkan arus jasa. Istilah arus keluar modal neto (net capital outflow) mengacu pada pembelian aset luar negeri oleh masyarakat dalam negeri dikurangi pembelian aset dalam negeri oleh masyarakat luar negeri.
Hal ini juga sering disebut dengan investasi luar negeri neto. Ketika Anda membeli saham di Singtel (perusahaan telepon Singapura), pembelian tersebut akan menaikkan jumlah investasi luar negeri neto Indonesia.
Jika orang Singapura membeli obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia, maka pembelian tersebut mengurangi investasi luar negeri neto Indonesia. Anda harus ingat bahwa arus modal terdiri dari dua macam.
Jika Restoran Ayam Lepas membuka gerainya di Malaysia, maka ini merupakan contoh dari investasi asing langsung. Namun, jika seorang warga Indonesia membeli saham di perusahaan Malaysia, maka ini adalah contoh dari investasi portofolio luar negeri.
Pada kasus pertama, seorang investor Indonesia secara aktif menangani langsung investasinya, sementara untuk kasus yang ke dua, seorang investor Indonesia mempunyai peranan lebih pasif. Jadi, kedua kasus pembelian ini dapat meningkatkan investasi luar negeri neto Indonesia.
Ada beberapa variabel penting yang dapat mempengaruhi investasi luar negeri neto, di antaranya suku bunga riil atas aset luar negeri dan suku bunga riil atas aset dalam negeri. Sebagai contoh, Anda dihadapkan dengan pilihan, apakah membeli obligasi pemerintah Thailand atau pemerintah Indonesia.
Pada dasarnya, obligasi adalah surat utang dengan jaminan yang dibuat oleh penerbitnya. Untuk membuat keputusan ini, Anda perlu membandingkan suku bunga riil yang ditawarkan oleh kedua obligasi terebut.
Semakin tinggi suku bunga riil obligasi berarti semakin menarik obligasi tersebut bagi investor. Ketika membuat perbandingan, Anda harus memperhitungkan risikonya, di mana salah satu dari mereka tidak mampu memenuhi kewajibannya (tidak membayar bunga dan pinjaman pokoknya saat jatuh tempo).
Semakin tinggi suku bunga riil obligasi berarti semakin menarik obligasi tersebut bagi investor. Ketika membuat perbandingan, Anda harus memperhitungkan risikonya, di mana salah satu dari mereka tidak mampu memenuhi kewajibannya (tidak membayar bunga dan pinjaman pokoknya saat jatuh tempo).