Peranan Penduduk dalam Pembangunan Ekonomi
Kapasitas yang rendah dari negara yang sedang berkembang untuk meningkatkan output totalnya harus diimbangi dengan penurunan tingkat perkembangan penduduk. Menurut Irawan (2002), ada empat aspek penduduk yang perlu diperhatikan di negara-negara yang sedang berkembang, yaitu:
1. Tingkat Perkembangan Penduduk yang Tinggi
Penduduk memiliki dua peranan dalam pembangunan ekonomi, yakni dari segi permintaan dan penawaran. Dari segi permintaan, penduduk bertindak sebagai konsumen, sedangkan dari segi penawaran bertindak sebagai produsen.
Dengan demikian, perkembangan penduduk tidak bisa dijadikan alasan sebagai penghambat perekonomian selama masih memiliki kapasitas yang tinggi. Ini berarti bahwa tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi harus disertai dengan tingkat penghasilan yang tinggi pula.
Secara teori, bertambahnya penduduk justru akan meningkatkan potensi masyarakat untuk menghasilkan permintaan yang baru. Menurut Profesor A. Hansen, bertambahnya jumlah penduduk akan menciptakan permintaan agregatif, khususnya investasi.
Namun, keadaan yang menimpa negara-negara yang sedang berkembang malah berbanding terbalik. Sebagaimana yang diutarakan oleh kaum klasik, yaitu adanya perlombaan antara tingkat perkembangan output dan penduduk yang akhirnya dimenangkan oleh perkembangan penduduk.
Jika total jumlah penduduk tersebut banyak yang menganggur, maka keadaan ini akan menjadi lebih sulit bagi pemerintah setempat. Semua ini memerlukan lebih banyak investasi agar pandangan ekonomi ke depan semakin jelas arahnya.
Tujuan dari investasi sendiri adalah untuk meningkatkan output. Biasanya, Incremental Capital Output Ration (ICOR) untuk negara berkembang berkisar antara tiga sampai empat. Artinya, setiap satu unit kenaikan output dibutuhkan kenaikan kapital sebanyak tiga hingga empat unit.
Oleh karena itu, untuk mempertahankan standar hidup harus mampu menabung sebesar sembilan sampai 12 persen dari penghasilan nasional dalam setahun, kemudian diinvestasikan kembali. Namun, hal itu tentu tidak mudah.
2. Struktur Umur yang Tidak Favorable
Permasalahan lainnya yang dialami oleh negara-negara sedang berkembang adalah penduduknya bersifat expansive. Pasalnya, penduduk usia muda lebih besar proporsinya daripada golongan penduduk usia dewasa.
Penyebabnya yaitu tingkat kelahiran yang tinggi dan tingkat kematian yang rendah. Dalam hal ini, ada sebuah konsep yang dikenal dengan angka beban tanggungan (dependency ratio). Konsep tersebut menggambarkan suatu perbandingan antara orang yang tidak produktif dan orang yang produktif.
Umumnya, negara berkembang memiliki angka beban tanggungan yang tinggi karena besarnya jumlah penduduk usia muda. Besarnya proporsi usia muda tidak menguntungkan bagi pembangunan ekonomi karena:
- Rata-rata golongan usia muda merupakan konsumen.
- Besarnya proporsi usia muda mengakibatkan alokasi faktor produksi lebih ke arah investasi sosial, bukan kapital.
3. Distribusi Penduduk yang Tidak Seimbang
Selain struktur umur, masih ada juga beberapa hal yang perlu ditinjau lebih jauh kenapa negara-negara sedang berkembang sulit membangun perekonomian mereka. Hal ini dikarenakan distribusi penduduk yang tidak seimbang.
Ini berawal dari tingkat urbanisasi yang tinggi. Urbanisasi selalu dikaitkan dengan suatu daerah yang secara ekonomis lebih maju dan bersifat industri. Lazimnya, itu terjadi lantaran adanya tingkat upah yang lebih menarik di sektor industri daripada di desa.
4. Kualitas Tenaga Kerja
Di samping itu, perkembangan ekonomi juga membutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang mempunyai skill. Oleh karenanya, pendidikan merupakan faktor penting bagi berhasilnya pembangunan ekonomi. Bahkan, pendidikan bisa dikatakan sebagai sumber daya yang paling besar manfaatnya.
Demikianlah ulasan tentang peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi. Permasalahan ekonomi di negara berkembang lebih kompleks dibandingkan dengan negara maju sebab kurangnya elastisitas penawaran sehingga terhalangnya laju pertumbuhan ekonomi.