Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan

Tabungan, Investasi, dan Sistem Keuangan

Bayangkan ketika Anda baru lulus dari universitas. Kemudian, Anda membulatkan tekat untuk membuka bisnis sendiri. Sebuah perusahaan pastinya memperkirakan segala hal dalam perekonomian. Sebelum membangun bisnis, tentu Anda harus mengeluarkan dana terlebih dahulu.

Anda harus membeli komputer, meja, kursi, dan lemari arsip untuk keperluan kantor yang baru. Barang-barang yang Anda beli ini merupakan modal yang akan digunakan untuk menjual produk atau jasa.

Bagaimana cara mendapatkan dana untuk membeli barang-barang modal tersebut? Mungkin Anda mampu membelinya dari uang tabungan. Namun, bagaimana jika tabungan Anda belum cukup untuk membiayai bisnis Anda?

Salah satu jalan keluarnya adalah mendapatkan dana dari sumber lain untuk membiayai bisnis Anda. Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkannya. Misalnya, Anda meminjam uang, entah dari teman atau bank (Mankiw, 2006).

Pada kasus ini, Anda telah berjanji untuk mengembalikan uang tersebut di masa yang akan datang beserta bunganya. Selain itu, Anda juga bisa meminjam dari seseorang dengan imbalan sebagai keuntungan penjualan nantinya.

Artinya, investasi yang Anda lakukan untuk membeli modal dibiayai oleh orang lain. Untuk mempertemukan antara tabungan dan investasi perlu adanya sistem keuangan (financial system). Tabungan dan investasi merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang:

Ketika sebuah negara menghemat sebagian besar PDB-nya sebagai tabungan, maka sumber daya yang tersedia untuk diinvestasikan dalam modal akan lebih besar. Dengan begitu, produktivitas akan meningkat dan standar hidup di suatu negara pun semakin meningkat.
Rizki Gusnandar
Rizki Gusnandar Kelemahan terbesar kita adalah bersandar pada kepasrahan. Jalan yang paling jelas menuju kesuksesan adalah selalu mencoba, setidaknya satu kali lagi - Thomas A. Edison.